Share

Kesepakatan²

Author: Megacecung
last update Last Updated: 2021-08-23 20:12:07

Lucas masih tertawa melihat Ashley keluar dari ruangan ini dengan wajah memerah menahan malu. 

Jujur saja tingkah Ashley seperti membuat Lucas gemas. Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya, mengingat kejadian yang baru saja terjadi membuat Lucas tak percaya. 

"Sial, kenapa aku bisa melakukan itu padanya.  Kenapa otak dan pikiran ku selalu saja tidak bekerja setiap bersamanya, sialan" Umpat Lucas di dalam hatinya.

Lucas tersadar, pengaruh Ashley begitu besar pada dirinya, setiap Lucas berada di dekat Ashley, Lucas selalu saja kehilangan kendalinya, seperti yang terjadi hari ini.

Di tempat ini, Lucas mencium Ashley tanpa permisi sebanyak dua kali. Dan itu membuat juniornya harus menahan segala hasrat dalam dirinya. 

Mengingat juniornyq, Lucas menundukan kepalanya. Benar saja, juniornya masih mengembang di balik celana yang Lucas gunakan. Begitu sesak sampai Lucas pusing untuk meniduri juniornya kembali. 

"Tunggu sebentar, aku akan mencarikan sarang untuk kau masuki, tapi tidak sekarang tunggulah beberapa jam lagi, okay"-  ucap Lucas 

Sembari mengelus juniornya dengan sayang.

Beruntung juniornya masih bisa berdiri tegak setelah Ashley memelintirkan juniornya secara tidak elite. 

©©©©©©©©

Di luar ruangan, Ashley masih memicingkan matanya pada Alena, sementara Alena mengumpati Ashley dengan makiannya. 

Ashley tidak begitu peduli dengan umpatan Alena, Ashley sengaja memancing siluman kerbau agar marah padanya

"Selain kau buta, ternyata kau tuli hah" Itulah umpatan Alena pada Ashley, secara terang-terangan

"Wah, ternyata selain nenek grandong, kau juga merangkap menjadi siluman kerbau, pantas saja kau selalu marah-marah tidak jelas" Ejek Ashley sarkas dengan raut wajah yang ikut mengejek Alena

Alena bertambah kesal setelah mendengar ejekan Ashley yang selalu membuatnya naik darah dan tepat sasaran. Terlebih lagi melihat wajah Ashley yang ikut mengejeknya

"Kau" Alena geram dan menunjuk-nunjuk Ashley dengan telunjuk jarinya. 

"Kenapa, ada yang salah dengan ucapanku huh"

"Dasar Sialan, jelas saja kau salah, kau menabrak ku lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf padaku, dimana letak mata dan otak mu hah" Alena geram, ia berteriak di depan muka Ashley

"Buta, apa aku tidak salah dengar hah, seharusnya kau berpikir dan bercermin pada dirimu sendiri, siapa yang buta dan tidak punya otak di mansion ini" Ashley menjawab ucapan Alena dengan tenang dan  begitu santai. 

Ucapan Alena tidak berpengaruh buat Ashley. Ashley menganggap ucapan Alena hanyalah sebuah angin lewat di kupingnya. 

"Brengsekk, kau" Emosi Alena semakin tersulut mendengar Perkataan Ashley yang selalu membuatnya panas. 

"Sudahlah, kerbau. Aku malas meladeni mu yang tidak pernah mengerti bahasa manusia, lebih baik, kau merapikan tatanan mu atau sedikit merapikan busana mu yang terlihat seperti jalang"

Sesudah menekankan kata jalang, Ashley memutar tubuhnya lalu pergi meninggalkan Alena di sana 

Baru beberapa langkah Ashley berjalan, lengan tangan Ashley di cekal oleh Alena. Alena menatap sinis padanya. Tampak tak suka dengan ucapan Ashley menyebut dirinya jalang. 

©©©©©©

Baru saja Lucas menutup pintu ruangan itu, ia mendengar dua wanita sedang beradu mulut tidak jauh dari tempatnya berada.

Lucas pun mencari sumber suara itu yang masih terdengar samar olehnya. Sampai Lucas menangkap suara yang pernah ia kenali sebelumunya

Suara yang selalu terdengar merdu dan pedas saat bersamanya. dan benar saja tidak jauh dari sana, hanya beberapa meter, Lucas melihat kedua wanita bertengkar

"Ashley" Ucap Lucas pelan, disaat Lucas Melihat Ashley di cengkram tangannya oleh Alena. 

Lucas terdiam sambil memegang dagunya, ia sengaja menonton kedua gadis itu bertengkar, ia tidak ingin membantu memisahkan keduanya

Yang menarik perhatian Lucas, adalah disaat melihat Ashley yang tidak terpengaruh oleh ucapan Alena. Sungguh baru kali ini Lucas melihat seorang gadis yang terlalu santai menghadapi sebuah pertengkaran. 

Biasanya, Lucas melihat wanita lain beradu mulut atau saling memukul. Tapi yang di lihat Lucas justru berbeda, Ashley terlihat tidak peduli dengan makian Alena. 

"Dasar brengsek, seharusnya aku melakukan ini sejak dulu pada mu, dan mulut mu itu harus di beri pelajaran"

"Jika kau tidak merasa, kenapa kau marah Ale-Ale, apa ucapan ku selalu benar? Selain kau nenek grandong madesu kerbau, ternyata kau juga seorang keladai dungu, aku tidak habis pikir kenapa daddy mau menampung mu di mansion ini, atau jangan-jangan kau dan ibu mu tidak bisa hidup mewah"

Lucas terkekeh mendengar ucapan Ashley. Ia mengakui, Ashley memang memiliki mulut pedas, setiap kali Ashley berbicara pasti mengeluarkan umpatan-umpatan sarkasnya, termasuk pada dirinya. 

Sampai Lucas pun terkejut melihat Alena yang mau menampar Ashley, tapi di urungkan niatnya saat melihta Lucas di belakang Ashley. 

©©©©©©©

Alena mengurungkan niatnya, setelah ia melihat Lucas yang berada di belakang Ashley. 

Alena berpura2 meringis kesakitan saat Ashley berbalik mencengkram tangannya. "Auuuuu.... Sakit Ashley, kenapa kau selalu bertindak kasar padaku Ashley" Alena berakting di depan Lucas, Alena sengaja melakukan itu agar mendapatkan simpatik dari Lucas. 

Tidak sampai disitu, Alena sengaja membuat dirinya terjatuh agar Lucas pecaya, kalau Ashley melakukan tindakan kekerasan padanya

"Sekarang, kau mendorong ku sampai aku terjatuh. Hiks.. Hiks.. Hiks.. Apa salah ku Ashley.. Apa salah ku" Teriak Alena sembari menitikan air mata palsunya di depan Lucas

Ashley mengernyitkan matanya, tampak bingung melihat Alena berteriak dan menangis padanya. 

Lucas yang melihat itu, sontak saja terkejut. Lucas tidak menyangka Alena akan menjatuhkan harga dirinya demi menarik simpatiknya. 

Akhirnya Lucas pun mendakati mereka,  Lucas berjalan dengan pelan tanpa menimbulkan suara sepatunya. 

Sesampainya Lucas dibelakang Ashley, Lucas berdehem pada kedua gadis itu. Lantas, Ashley pun terkejut melihat Lucas yang sudah berada di belakangnya. 

"Sejak kapan jailangkung ini berada di belakang ku, jangan-jangan, waittt.. Sial.." Ucap Ashley di dalam hatinya, menatap Lucas dan Alena, lebih tepatnya menatap Alena punuh kecurigaan. 

" Wahh, Akting mu sangat bagus, tapi sayangnya aku tidak terpengaruh dengan kedatangan makhluk astral seperti Lulu, akhh kenapa mansion ini semakin panas, sepertinya daddy harus menambah pendingin, oh tidak-tidak seharusnya daddy mendatangkan juru agama untuk mengusir roh jahat di mansion ini" Jawab Ashley mengejek Alena, sembari melipat kedua tangannya di dada. 

Lucas tidak tersinggung dengan perkataan Ashley yang menyebut dirinya makhluk astral, justru Lucas tersenyum mendengar perkataan Ashley yang absurd. 

Sementara Alena mengepalkan kedua tangannya, mendengar ucapan sarkas Ashley dan mendapati Lucas yang tidak menoleh ke arahnya sama sekali. 

"Sialan, kalau tau begini, aku tidak akan menjatuhkan harga diriku di depan gadis bodoh itu" Ucap Alena dalam hati. Ditambah  lagi Alena kesal pada Lucas yang tidak meliriknya sama sekali

Tak mau berlama-lama disana, Ashley meninggalkan Lucas dan Alena disana tanpa menoleh sedikit pun ke arah mereka. 

©©©©©©

Selepas kepergian Ashley, Alena melancarkan aksinya untuk menggoda Lucas secara terang-terangan. 

Ya, Alena yang sengaja menggoda Lucas, ia sedikit menurunkan dressnya tepat di bagian dada, agar lucas melihat dua buah dadanya yang besar. 

Melihat dua buah dada Alena tepat di depan matanya, Lucas mendadak sedikit terkejut, Lucas tidak mengira Alena bisa seberani itu terhadapnya. Bahkan secara terang-terangan memperlihatkan dua buah dadanya yang menyembul nampak terlihat jelas nipple Alena yang sudah siap untuk di hisap. 

Lucas mensejajarkan posisinya sedikit berjongkok ke arah Alena, sesudah memastikan posisinya tepat di depan Alena, Lucas sedikit mengelus bagian atas dada Alena dengan sedikit gerakan nakal yang Lucas buat dengan jarinya. 

Desahan keluar begitu saja dari mulut Alena. Alena membayangkan tangan Lucas yang memegang setiap inci tubuhnya pasti terasa nikmat. Apalagi di saat jari Lucas masuk kedalam inti pusatnya. 

Alena masih menikmati sentuhan Lucas sembari memejamkan matanya, sungguh baru kali ini Alena merasa seperti tersengat aliran listrik, berbeda dengan pria-pria yang pernah tidur dengannya. 

Alena yakin, Lucas sangat piawai dalam urusan ranjang dan membuat para wanita pasti ingin melakukan kegiatan panasnya bersama Lucas lagi dan lagi. Alena semakin tidak sabar ingin merasakan Lucas di atasnya. 

"Wah, selain pintar berakting, kau juga pintar menggoda pria, huh" Tanya Lucas yang masih mengelus dua buah dada Alena. 

"Apa kau ingin memegang yang lain selain dua buah dadaku"- ucap Alena sambil menggigit bibir bawahnya, supaya Lukas makin tergoda olehnya. 

"Apa itu sebuah pernyataan langsung padaku nona" Bisik Lucas.

Lucas memegang tangan Alena, dan menuntun tangan Alena untuk memegang juniornya yang sudah mengembung akibat perbuatan Ashley. 

Alena tidak percaya dengan apa yang di lakukan Lucas. Lucas membawa tangannya untuk memegang juniornya yang sudah mengembung. Siap untuk di masukkan ke pusat intinya. 

"Pilihan mu sangat tepat Luke, aku bisa memuaskan mu, dan aku pastikan junior mu akan meminta untuk di masukan lagi ke inti tubuhku" Jawab Alena penuh percaya diri. 

"Baiklah, tapi aku punya kesepakatan yang harus kau turuti, jika kau tidak mau, kau tidak bisa merasakan junior ku yang besar ini. 

"kesepakatan, maksudmu" Tanya Alena tidak mengerti. 

"Aku tidak suka, wanita yang terlalu basah atau selalu keluar orgasmenya berkali-kali, bahkan melebihi diriku, kalau itu sampai terjadi, aku tidak akan menyentuhmu lagi"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Three weeks in love   Mrs. Franklyn

    Ashley menikmati setiap sentuhan Lucas. Ia menggeram, mendesah di sepanjang ciuman Lucas yang basah. Hingga pinggulnya tidak bisa lagi ia tahan. Mengikuti gerakan jari tangan Lucas yang berada di dalam titik pusatnya."Ahhh Luke, please fuck me!!" pinta Ashley. Memohon pada Lucas untuk memasuki dirinya."Tidak, sebelum kau menjawab, kau kekasih ku, kau milikku"- tolak Lucas, mengusap Lonceng kecil Ashley dengan ibu jarinya. Membuat Ashley semakin menggeliatkan pinggulnya."Luke.. Ahh.. Please""Katakan, sweetheart, kau milikku, kau kekasihku"- tekan Lucas memaksa Ashley untuk mengatakan bahwa Ashley miliknya, kekasihnya.

  • Three weeks in love   Kekasih

    Lucas tak segan-segan memesan makanan dari 5 restoran termahal dengan menu yang berbeda-beda.Lucas tidak tau makanan apa yang Ashley suka. Ia hanya memesan dan menyajikannya begitu saja. Tanpa mau bertanya terlebih dahulu.Saat Ashley keluar dari kamar Lucas. Matanya melotot melihat meja di penuhi berbagai macam hidangan. Yang tidak mungkin Ashley menghabiskannya dalam waktu sekejap."Ya.. Tuhan. Apa yang kau pikirkan Luke, kau sengaja memesan semua jenis makanan ini untukku, dan kau tak berpikir, apa aku siap menghabiskan makanan ini semuanya"- omel Ashley. Kesal dengan pikiran Lucas yang seenak jidatnya."Aku tidak tahu, makanan apa yang kau suka, makanya aku memesan makanan dari 5 restora

  • Three weeks in love   Kencan yang tertunda

    Lucas dan Ashley sama-sama mendominasi aktivitas panas mereka. Bertukar posisi atau berganti gaya bercinta mereka lakukan, secara bergiliran.Dan Lucas tak menyangka, Ashley pandai melakukan gaya bercinta dengan begitu panas dan liar, membuat Lucas mengeran, setiap Ashley bergerak liar diatas tubuhnya"Argghhh.. Sweety. Aku ingin keluar." kata Lucas. Saat ia sudah berada di puncaknya dan ingin mengeluarkan cairan bening dari dalam juniornya. Kelima kali.Lucas pun berganti posisi. Ia membalikkan tubuh Ashley, di bawahnya. Dan segera memompa Ashley dengan cepat dan kerasTak lama cairan beningnya pun keluar, menyembur ke dalam rahim Ashley untuk kelima kalinya.

  • Three weeks in love   Penyatuan

    "Dor""Dor"Dua tembakan Frans melesat tepat mengunus perut dan jantungnya. Pria itu terkapar tak berdaya. Dan mati seketika begitu saja.Ya, Franslah yang menembak pria itu, saat Pria itu ingin menusuk Lucas.Ashley berteriak histeris. Ketakutan, tubuhnya bergetar hebat, melihat pria itu tertembak di depan matanya.Lucas merasakan tubuh Ashley bergetar. Lantas, Lucas memeluk Ashley dengan erat, menenangkannya dan mengecup keningnya.- "its okay baby. Jangan takut, ada aku yang selalu di samping mu" Kata Lucas menangkup wajah Ashley dan berakhir dengan sebuah ciuman lembut darinya.Sementara Clarissa menyaksikan Lucas mencium Ashley, ia merasa muak, ia jengkel, kesal, dan marah. Ada rasa cemburu dan ke tidak sukaan dalam dirinya."Sudah terlihat jelas, di depan matamu, bagaimana sahabatku memuja gadis itu, bahkan Lucas me

  • Three weeks in love   Kegilaan Lucas

    Ashley berada di satu club yang sama dengan Lucas. Ia datang ke club ini, hanya untuk menghilangkan sedikit penatnya.Ashley duduk di sebuah meja bar, tanpa ada teman atau pun orang-orang yang duduk di sekitarnya. Ashley nampak berpikir, apakah ia datang terlalu sore. Atau ia datang terlalu malam.Ia pun menghembuskan nafasnya. Tidak ingin terlalu banyak berpikir. Dan tidak peduli ada atau tidaknya pengunjung club ini.Sampai Ashley pun mendengar suara bariton milik seorang pria. Yang tidak lain merupakan sahabatnya Joshua thomason."Bagaimana kabarmu, tumben sekali kau nongol di tempat ini"- kata Josh. Melihat Ashley yang sudah berada di depan meja barnya"Tidak terlalu baik, tapi juga tidak terlalu buruk. Entahlah Josh, yang jelas aku ingin menghabiskan malamku di club ini, dan berikan racikan minuman terbaikmu, karena aku merindukannya"-

  • Three weeks in love   Club

    Lucas mengacak-ngacak rambutnya, ia Frustasi. Ia tidak tau harus berbuat apa, agar Ashley mau memaafkannya. Ia tidak pandai dalam hal itu. Lucas hanya pandai, membuat wanita mendesahkan namanya dan mengukung wanita di atas ranjang dan di bawah kendalinya. "Sial.. Siall.. Siallllllll.... Arrrghhh!!"- teriak Lucas Frustasi. "Kenapa wanita, kalau marah susah sekali di bujuk, apa yang harus aku lakukan sekarang, apa aku harus memberikannya bunga, atau mengajaknya makan malam romantis, sebagai tanda permintaan maafku, tidak.. Tidak.. Tidakk.. Seorang Lucas Samuel Franklyn tidak akan pernah melakukan hal itu. Tapi, aku harus bagaimana," ucap Lucas bermonolog pada dirinya sendiri. Dan pusing memikirkan cara agar Ashley memaafkannya Frans dan Peter, sejak tadi mendengar ucapan Lucas. Menyaksikan sahabat bejatnya yang tengah frustasi, mengadapi seorang gadis bernama Ashley.

  • Three weeks in love   Kekesalan Ashley dan pertemuannya dengan Amora

    Ciuman Lucas yang lembut, berubah menjadi kasar. Lucas semakin menyesap bibir Ashley hingga menimbulkan bengkak dibibirnya. Lidahnya pun ikut membelit kedalam rongga mulut Ashley tanpa memberinya jeda sedikit pun.Tubuh Lucas semakin mendorong Ashley, kesisi lift bagian kanan. Tangannya pun ikut mengambil peranan mengungkung Ashley. Agar Ashley tidak melakukan pemberontakan terhadap dirinya.Ashley berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ciuman kasar Lucas dari kukungan tubuhnya. Mata Ashley mulai berkaca-kaca. Melihat perlakuan Lucas yang merendahkan dirinya. Layaknya seorang jalang.Ashley memberentok, memukul Lucas sekuat tenaga. Tetapi tenaganya tidak sebanding dengan kekuatan tubuh Lucas.Akhir, Ashley pasrah. Menerima ciuman Lucas yang kasar, tanpa harus membalas ciumannya. Ia hanya tinggal menunggu sedikit cela. Untuk membalas perbuatan bejat Lucas terhadapnya.Dan hasilnya. Waktu yang ia tunggu itu pun datang.

  • Three weeks in love   Kemarahan Lucas

    Wanita bernama Elliana Rustav berkata kasar dan dengan lantangnya di depan para rekan kerjanya.Menghina Ashley dengan sebutan jalang. Bahkan menyebut Ashley hanya untuk mencari popularitas kariernya dan menjadikan Lucas tempat mesin uangnya."Aku yakin, wanita itu pasti jalang baru Mr. Franklyn, ya walaupun bajunya tidak begitu terbuka dari jalang-jalang yang biasanya sering datang kesini. Tapi lihatlah. Jalang itu pasti menginginkan sesuatu untuk mendobrak kariernya. Atau bisa saja Mr.Franklyn dimanfaatkan olehnya. Hanya untuk uangnya saja" imbuh Elliana dengan suara lantang dan sinisnya dihadapan Lucas dan AshleySontak saja. Perkataan Elliana menjadi sorotan para staff yang berada satu lobby dengannya. Memandang Elliana tidak percaya. Dengan ucapannyaSedangkan Ashley yang mendengar Elliana mengejek dan menghinanya, geram. Baru kali ini, Ashley mendapat hinaa serendah itu. Di depan umum. Tepat di depannyaAsh

  • Three weeks in love   Office

    Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu, Lucas jarang bertemu Ashley, ia selalu pulang malam. Atau pun tidur di kantornya.Pekerjaan yang begitu banyak. Menuntut Lucas untuk lembur dikantornya, Dan terkadang pekerjaannya ia bawa pulang ke penthouse. Hanya sekadar melihat gadis singanya. Yang telah tertidur lelap di dalam kamar pribadinya.Bukan berarti Lucas dan Ashley tidur berbarengan. Hanya kamarnya saja Lucas tukar.Seperti sekarang ini. Lucas tiba di penthousenya pukul 1 malam. Dan menemukan Ashley yang sudah tertidur pulas di sofa panjang ruang tengah penthousenya.Dengan televisi yang masih menyala. Dan berbagai cemilan berserakan di sofa .Lucas hanya bisa menggelengkan-gelengkan kepalanya. Melihat penthousenya berantakan seperti kapal pecah akibat ulah Ashley."Ckk... Selalu saja begini. Dasar tuan putri pemalas" ucap Lucas dengan kekehannya Yang tidak akan di dengar oleh Ashley yang sudah terti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status