Share

Kissmark Lucas

Ashley baru saja selesai membersihkan dirinya, ia pun bergegas untuk mengambil pakaian di dalam walk-in closet miliknya.

Setelah mendapatkan pakaian yang Ashley suka. Ashley pun memakainya dan memutar-mutar tubuh indahnya di depan cermin. 

Melihat sesuatu yang merah pada Lehernya, Ashley pun mendekatkan dirinya di cermin. Ashley meraba bagian yang merah pada lehernya. 

Sontak saja Ashley membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang Ashley lihat di lehernya. Ashley tau ruam merah di lehernya bukan sengatan binatang terbang melainkan binatang buas yang melakukannya. Ya, Ashley teringat kejadian yang baru saja terjadi bersama Lucas di ruang kerja Daddynya. 

"Lucas sialannnnnnnn, brengsekkk, arrrrgggghhhhhhhhhhh...." Teriak Ashley menggema seisi ruangan kamarnya

Ashley mencoba menghilangkan ruam merah pada lehernya. Dengan menggunakan tangannya, tapi usaha Ashley hanya sia-sia, ruam kemerahan pada lehernya tidak hilang. 

Tak habis akal, Ashley masih mencoba dengan berbagai cara untuk menghilangkan ruam merah di lehernya dengan menyamarkan menggunakan alat makeupnya, sambil memaki Lucas. 

"Awas saja, kalau aku bertemu dengan pria sialan itu. Akan ku buat juniornya tidak bisa berdiri tegak lagi" Cerca Ashley kesal pada Lucas yang membuat ruam kemerahan di lehernya. 

Setelah berhasil menyamarkan ruam ke merahan di lehernya, Ashley keluar dari dalam walk-in closet. Menuju ruang makan yang berada di lantai bawah.

©©©©©©©

"Lihatlah dirimu, belum apa-apa, kau sudah basah duluan, cihh bagaimana kau bisa memuaskan ku huh, kalau kau saja tidak bisa membuat ku bergairah" Ucap Lucas, sebelum pergi meninggalkan Alena di sana. 

Alena tercengang mendengar perkataan Lucas yang membuatnya kesal. Di tambah lagi Lucas membuatnya terbang ke langit ketujuh dengab sentuhan yang sangat memabukan dan di hempaskan begitu saja sebelum mendapatkan kepuasan. 

"Dasar, brengsekkkkkkkk, ku pastikan, kau akan mengemis dibawah kaki ku dan meminta ku untuk memuaskan mu sialannnnn..." Teriak Alena melihat Lucas yang pergi meninggalkannya, seperti pengemis yang malang

Dengan santainya Lucas tak menanggapi ucapan Alena. Lucas tetap berjalan tanpa menghiraukan teriakan Alena yang memaki dirinya. 

Di tempat lain, Ashley baru saja keluar dari dalam kamarnya dengan raut muka yang nampak terlihat kesal. 

Baru saja Ashley menuruni beberapa anak buah tangga, Ashley mendapati Lucas yang sedang berjalan menuju ruang tengah mansion miliknya dengan tampang yang tak berdosa. 

"Lihat saja, aku akan membalas perbuatan mu" Ucap Ashley bermonolog pada dirinya sembari mempercepat langkahnya untuk memberi ganjaran pada Lucas. 

Sesampai di anak tangga terakhir, Ashley berupaya untuk menghentikan langkah Lucas dengan sedikit berteriak memanggil Lucas dengan sebutan anehnya lagi "Heei, paman makhluk astral, berhenti" Kata Ashley mencoba menghentikan langkas Lucas namun tidak berhasil. 

Lucas masih terus berjalan. Lucas sengaja tidak menghentikan langkahnya. Lucas ingin tahu apa yang akan Ashley lakukan, kalau langkahnya tidak berhenti. 

Dan benar saja, berbagai macam sumpah serapah keluar dari bibir sexynya. Lucas hanya terkekeh mendengar semua makian-makian Ashley. 

"Selain kau sialan, kau juga tuli ya, heii berhenti. Aku bilang berhenti Lucas" Teriak Ashley, muak dengan sikap Lucas yang tidak merespon ucapannya.

Mendengar teriakan Ashley yang membuat kupingnya sakit, Lucas menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, Lucas pun memutar tubuhnya menghadap ke arah Ashley sembari mengusap-usap kupingnya yang pengang. 

"Bisakah kau tidak teriak huh, kuping ku pengang mendengar teriakan mu" Ucap Lucas, berada tidak jauh dari tempat Ashley

"Kau memang harus di teriaki, karena kau tuli, dan tidak mendengar saat aku memanggilmu"

"Cihh.. Kau memanggil ku dengan sebutan yang tidak aku mengerti, dan aku tidak tuli, aku mendengar kau memanggilku"

"Lalu kenapa kau tidak berhenti, kalau kau mendengar panggilan ku" Tanya Ashley yang sudah berada di depan Lucas. 

"Kalau kau memanggilku dengan kata sayang, baby, atau honey, aku pasti berhenti tapi sayangnya kau malah memanggilku dengan sebutan paman makhluk astral" Jawab Lucas. Mengikuti gaya bicara Ashley yang menyebut dirinya paman makhluk astral. 

Ashleh terkekeh .Mendengar ucapan Lucas yang menyuruhnya memanggil dengan sebutan itu, "ckkk.. In your dream jerk, aku tidak mau membuang waktu ku hanya untuk menimpali ucapan mu yang tidak berguna, lebih baik kau ikut aku sekarang" Ashley menimpali ucapan Lucas dan mengajak Lucas untuk pergi dari sana tanpa mau menunggu dan menoleh ke arah Lucas

Sementara Lucas, masih terdiam di tempat, ia tidak mendengar ucapan Ashley yang terakhir. Justru, Lucas sibuk memperhatikan baju yang Ashley kenakan. Membuat tubuhnya kembali terbakar. 

"Ya tuhan, cobaan apa lagi yang kau berikan padaku, tidak cukup kah gadis itu membuat diri ku harus menahannya lagi, argghhh sialan.. Benar-benar sialan." Ucap Lucas di dalam hatinya, dan mengumpati Ashley yang selalu saja berhasil membuat Lucas terbakar gairah

©©©©©©©

Ashley merasa tidak ada pergerakan dari Lucas, Ashley pun berhenti dan menolehkan kepalanya kebelakang. Dan bener saja, Lucas masih terdiam di sana. 

"Kenapa kau masih diam hah, apa kau tidak dengar apa yang aku katakan padamu Luke" Tanya Ashley yang sudah kesal terhadap Lucas yang tidak menuruti ucapannya. 

"Kau yang tidak sabaran, dan tidak mau menunggu ku" Jawab Lucas santai, sembari menatap dua gundukan yang sedari tadi mengganggu akal sehatnya. 

Ashley berdecak kesal mendengar jawaban Lucas, lalu tanpa Ashley sadari. Ashley menarik tangan Lucas, hal itu membuat senyum Lucas terbit dari wajah tampannya.

Sementara Alena, Alena melihat kejadian itu, mengepalkan kedua tangannya. Alena merasa benar-benar tersaingi oleh Ashley dan ia tidak akan membiarkan Ashley mengambilnya lagi. 

"Gadis sialan. Lihat saja aku, akan merebut semuanya dari mu, dan akan ku pastikan itu" Ucap Alena dalam hatinya, melihat Ashley menggandeng tangan Lucas, dan Lucas pun turut menikmati genggaman tangan Ashley. 

©©©©©©

Dan disinilah mereka, di sebuah lorong yang menghubungkan taman bunga dan danau buatan di mansion ini, sedangkan bagian dalamnya terdapat perpusatakaan pribadi, milik mendiang Cathrine Collins Nenek dari Ashley. 

Ya, Ashley mengajak Lucas di sudut lorong ini, karena Ashley tau, tempat ini jarang di lewati maid atau pekerja lainnya, terkecuali jika Daddynya berada di dalam perpustakaan itu hanya sekedar melihat-lihat danau buatannya, maka Daddy akan memanggil salah satu maid untuk mengantarkan cemilan atau pun secangkir kopi untuknya

"Kenapa, kau memagang tangan ku" Tanya Ashley, yang menuduh Lucas menggenggam tangannya. 

"Whattt, kau menuduh ku memegang tangan mu, yang kurus kering tidak bergizi, justru kau yang menarik ku ke sini tanpa meminta persetujuan ku terlebih dahulu"

Ashley tidak terima dirinya di ejek kekurangan gizi, Ashley pun berbalik memukul Lucas serta sedikit mengejek Lucas "Pria sialan, brengsekk, kau bilang apa barusan, kau menyebutku kekurangan, kau bilang aku tidak bergizi huh, terima ini, terima ini, buggh, bughh, bugghhh. Rasakana itu sialan, rasakan itu"

Ashley meluapkan emosinya pada Lucas, ia pun memukul Lucas tanpa ampun. Sementara Lucas mencoba menahan tangan Ashley yang semakin brutal memukuli dadanya. 

Walaupun Lucas tidak merasakan sakit saat Ashley memukulnya. 

"Heii.. Berhenti, berhenti, kau memukuli ku seperti orang yang berhasil menangkap pencuri" Kata Lucas, berupaya menghentikan Pukulan Ashley. Yang semakin menjadi. 

"Tidak mau, aku akan tetap memukulmu, karena kau memang seorang pencuri" Jawab Ashley yang masih memukuli Lucas. 

"Pencuri, ckkk......." Lucas terkekeh mendengar Ashley menyebutnya pencuri. Lucas pun melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong dengan kekehannya "Apa yang aku curi darimu heh,  Keperawanan mu atau first kiss mu, " Timpal Lucas, yang sudah berhasil menangkap Pergelangan tangan Ashley dan mendorong Ashleu ke dinding Lorong. 

Perkataan Lucas kembali mengingatkan Ashley tentang kejadian itu, dimana Lucas mengambil first kissnya, dan membuat ruam merah di lehernya. 

"Ruam merah, leher. Wait.. Wait.." Ashley tersadar, saat mengingat  ruam merah di lehernya. 

Ya Ashley mengingat tujuannya untuk Memberikan Lucas pelajaran yang telah berani memberikan kissmark di lehernya 

"Ya, kau memang mencuri ciuman pertama ku dan juga ini" Ashley menunjuk bagian lehernya yang merah. Tidak terima dengan tanda kemerahan yang di berikan Lucas di lehernya. 

Ckk.." Kekeh Lucas, setelah melihat tanda merah di leher Ashley yang Lucas buat. "Wahhh.. Maha karya ku sangat bagus bukan, kenapa, kau ingin aku menambahkannya lagi. Hmm, aku siap kalau kau meminta, kau ingin aku menambahkannya dimana, dilehermu, di dua gundukan mu atau di bagian.. Hmmmmmmm, inti mu," Ucap Lucas dengan perkataannya yang sedikit mesum pada akhir kalimatnya. 

"Bajingan, brengsek, sialan, pria mesum, KAU... " Ucapan Ashley terpotong dengan ucapan Lucas

"Hei.. Hei.. Kenapa kau marah, bukan kah itu, bagus huh.. Dan kau juga menikmatinya dan sedikit mendesah saat aku mencumbumu" bisik Lucas, sambil menjilati kuping Ashley. 

Jilatan Lucas membuat Ashley memejamkan matanya, Ashley tak bisa menahan jilatan Lucas yang begitu sensual di telinganya. 

"Lihatlah diri mu sweety, sekarang pun kau menikmati jilatan ku di kuping mu hmm" Bisik Lucas lagi yang masih menjilati kuping Ashley dan turun menjalar ke leher Ashley. 

Lucas tak membiarkan Ashley bergerak sama sekali, Lucas tau apa yang akan terjadi, kalau Lucas memberikan Ashley sedikit ruang gerak, pastinya Ashley akan memberikan Lucas sesuatu yang mengancam juniornya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status