Share

POV ikbal

Senja 10 tahun yang lalu,

Gadis manis Putri Ayah angkatku itu duduk sambil bersenandung kecil menungguku yang tengah memancing ikan di telaga yang tak jauh dari lokasi pesantren Dan rumah ayahnya.

Sesekali ia mencubit kecil lenganku,berdiri membacakan puisi yang tiba-tiba timbul di dalam pikirannya atau menyanyikan penggalan lagu yang sering didengarkan di radio atau juga bersenandung tentang nasyid dan shalawat Nabi sedang aku selalu tersenyum menanggapi semua tingkah pola adik angkatku itu.

"Mas alangkah senangnya jika setiap hari kita hidup tidak perlu memikirkan pelajaran dan beban," cetusnya sambil merebahkan diri di papan kayu yang menjadi dermaga kecil tempat kami memancing atau menceburkan diri ke dalam cekungan luas berisi air yang sangat jernih itu.

"Oh ya, lantas mau jadi apa nanti kalau mau hidup dengan cara bersantai-santai saja?" aku menanggapinya sambil menggeleng geleng pelan.

"Mas Ikbal siswa yang pintar jadi tidak perlu pusing dengan semua PR dan pelajaran sedang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status