Share

musibah apa ini

*

Pemuda itu, datang lagi ke toko sore menjelang aku menutup gerai pakaian dan barang milikku itu.

Ia melangkah santai lalu menarik kursi yang ada di depan meja kerja dan mendudukkan dirinya sambil tersenyum.

"Mbak Jannah, belum mau pulang?" tanyanya.

"Belum, masih sibuk," jawabku.

"Uhm, aku akan menunggu,", jawabnya.

"Kau sadar apa yang kau lakukan sekarang?"

tanyaku dengan tatapan tajam. "Aku sudah cukup memberimu ruang, Wira."

"Apa maksudnya Mbak, Mbak terlihat marah," ucapnya pelan.

"Aku sudah cukup baik kepadamu dengan tidak bersikap kasar dan frontal, aku harap kau mengerti kalau aku tidak nyaman dengan semua sikap ini."

"Aku tidak tahu cara terbaik untuk bisa merebut hatimu Mbak," jawabnya pelan.

"Kamu tidak perlu bersusah payah karena aku belum membuka hati untuk siapapun Wira," ucapku dengan tetap menatap lekat padanya.

"Aku tahu kalau tidak denganku, Mbak Jannah pasti akan kembali lagi dengan dokter Rafiq, iya kan?" cecarnya sok tahu.

Aku hanya tertawa getir mendengar ucapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iyan Yuniar
klo aq ga akan milih wira dy egois ga brtanggung jawab kasian x janah'y klo dy kek gt...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status