Share

menanggung kemarahan

Sesegera mungkin aku meluncur membawa wira ke rumah sakit bersama kedua asistenku, tak lupa aku hubungi nomor Mama Wira yang memang sudah tersimpan di ponselku karena dia adalah pelanggan tetap toko kami.

"Halo assalamualaikum Jeng Zahrina," sapaku.

"Waalaikumsalam ada apa kamu menelpon saya," tanya Nyonya Zahrina dengan nada sedikit tidak suka.

"Maaf karena aku harus memberitahukan hal penting, tapi mohon tenangkan diri Jeng ya," ujarku.

"Katakan saja apa yang sedang terjadi?"

"Tadinya Wira datang ke tokoku dan duduk sebentar lalu pergi, namun tak lama kemudian Soraya datang dan berniat menyiramkan air keras kepadaku, namun tanpa diduga-duga Wira datang lagi dan terkena siraman air keras," tuturku hati-hati.

"Apa?!"

"Iya, saat ini aku dalam perjalanan membawanya ke rumah sakit."

"Kalo terjadi apa-apa dengan anak saya kamu harus bertanggung jawab." Ucapan Mama Wira membuat pikiranku kacau.

"Kemana kamu akan membawa anakku!" pekiknya lagi.

"Ke Rumah Sakit Budi Kusuma Jeng," jawabku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Laiqanisa olethea
tu kalo punya sifat nggak tegaan terus sama org. terjebak sendiri kan?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status