Share

prank

Melihat wajahku yang seketika murung dan bersedih Ibunda Mas Rafiq langsung tertawa dan mendekatiku.

"Kamu sedih ya?"

"Ti-tidak Bu," ucapku pelan masih menunduk.

"Mama hanya bercanda," ujarnya tersenyum penuh kharisma.

Aku mengangkat wajahku, mendongak ke arahnya.

"Betulkah, Bu?"

"Iya, Hehehehe, jangan panggil Ibu, panggil Mama saja." Ia mengucapkan dengan penuh kelembutan.

"Iya, Bu, eh, Ma-mama," ujarku salah tingkah.

"Kamu gak usah gugup, Mama baik kok, mama akan selalu mendukung apa yang membahagiakan Rafiq," ujarnya.

Aku menghela napas lega sambil membalas senyumannya.

"Nanti kamu mau kamarnya, di sebelah mana?"

"Di mana saja, Ma, asal atas keridhaan mama," jawabku.

"Tapi ...." Aku sedikit ragu.

"Apa?" Ucapnya pelan.

"Aku punya anak, Ma. Apakah aku boleh membawanya bergabung kemari?"

Ia tertawa kecil lalu mengangguk pelan, "Tentu saja, kenapa tidak?"

"Benarkah Mama setuju?"

"Iya."

"Alhamdulillah," ucapku.

Sesaat kemudian mas Rafiq turun dengan wajah yang sudah segar dan pakaian y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Gj Bj
gak wajar lelaki Dan wanita yg bukan mujrim nersentuhan..Haram hukumnye..watak lelaki Dan wanita Muslim sreing nersentuhan..memeluk..menjatuhkan imej Islam sejati..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status