Home / Romansa / Tiba-Tiba MS. CEO / Interogasi yang gagal

Share

Interogasi yang gagal

Author: Say sheeva
last update Huling Na-update: 2024-06-18 20:43:52

“BERANINYA BERKATA SEPERTI ITU!!! MULAI SEKARANG, PAPAH CABUT SEMUA FASILITAS YANG SELAMA INI KAMU PAKAI DAN ENYAHLAH DARI PERUSAHAAN!” Pekik Hanrey murka karena sang anak selalu membela istrinya.

“Papah lupa? Peusahaan sudah menjadi atas namaku,” jawab Christopher tersenyum tipis.

“Apa?” pekik Hanrey lalu mengingat kembali, memang benar jika anaknya itu sudah mengakusisi perusahaan, karena, beberapa tahun lalu mengalami kolabs dan hanya Christopher yang mampu mengembalikan kejayaan perusahan, sebagai rasa terima kasih, Hanrey memberikan saham tujuh puluh persen kepadanya dan sekarang, dirinya hanya mendapatkan tiga puluh persen saham di perusahaannya sendiri.

“Kenapa, Pah? Baru tersadar? Hanya tiga puluh persen saham Papah di sana, jika aku mau, bisa saja semua saham menjadi milikku. Ingat, Pah, sebelum melangkah, aku sudah memikirkannya beberapa puluh langkah ke depan beserta resikonya.” Ucap Christopher setelah itu meninggalkan kedua orang tuanya yang menahan emosi lantaran tidak enak dengan undangan yang hadir jika terus berdebat.

Christopher lalu menemui penghulu bayaran yang sudah berada di dalam mobil. “Terima kasih sudah membantu saya, tolong jangan sampai ada yang tau,” ucapnya sembari memberikan amplop berwarna cokelat yang sudah disiapkan di saku jasnya.

Emmy yang kebetulan ingin pulang bersama suaminya, melihat dengan jelas anaknya baru saja memberikan sejumlah uang kepada penghulu. “Mencurigakan sekali, aku harus menyelidiki ini”

Sedangkan Hanrey yang juga ikut melihat kemana arah pandangan istrinya, segera memastikan, “Kenapa melihat anak kita seperti itu?”

“Tidak ada apa-apa, sepertinya Mamah mencurigai sesuatu tapi entahlah, buktinya belum kuat.” Jawab Emmy menoleh ke suaminya.

“Soal pernikahan mereka yang tiba-tiba?” tebak Hanrey namun istrinya menggelengkan kepala lantas mengajak suaminya untuk pulang saja karena moodnya tiba-tiba buruk, begitu juga dengan suaminya yang sebenarnya tidak mau datang.

Mereka akhirnya pulang mengendarai mobil sedan mewah tanpa berpamitan kepada kedua mempelai. Agatha yang melihat kepergian kedua mertuanya hanya bisa menghela nafas dengan perlahan sembari tetap menyapa tamu undangan yang datang.

****

Setelah tiba di rumah, Emmy lalu menghubungi seseorang untuk menyelidiki kecurigannya.

“Halo, ada tugas untukmu, segera cari tau siapa penghulu yang tadi menikahkan anak saya.” Ucapnya lalu memutus sambungan telepon secara sepihak.

Menunggu hampir tiga jam lamanya, tak juga ada informasi yang didapat membuatnya merasa geram. “Kenapa lama sekali? Bisa kerja tidak?” protesnya ketika kembali menghubungi orang suruhannya. Yang membuat dirinya kesal, lantaran orang tersebut rupanya benar-benar seorang penghulu. “Sial! Rasanya tidak mungkin sekali!” batinnya lalu memutus panggilan dan membanting ponsel mahalnya di meja rias.

Tidak mau mneyerah begitu saja, Emmy berpikir dengan keras untuk membongkar rahasia anaknya. Tiba-tiba mendapatkan ide dengan menemui menantunya meskipun rasanya malas sekali, “Demi sebuah fakta, tidak masalah aku menurunkan harga diriku bertemu dengannya!”

Suami yang mengetahui istrinya gelisah dan mondr-mandir terus, segera bertanya, “Ada apa lagi, Mah?”

“Mamah mau mencari informasi mengenai istri Christopher.” Jawab Emmy tidak sabar.

“Dengan cara?” tanya Hanrey memastikan.

“Bertemu langsung dengannya, tapi, di saat anak kita sedang pergi bekerja,” jawabnya membuat Hanrey menggelengkan kepala. “Mengapa ingin sekali membuka semuanya? Jika mereka terbukti saling mencintai, yang ada nanti malu sendiri.” Tegur suaminya namun tidak dihiraukan oleh sang istri.

****

Pukul sepuluh siang, Emmy menemui Agatha di rumahnya.

“Mama?” panggil Agatha memastikan lantaran tiba-tiba saja mertuanya sudah ada di depannya.

“Apa kabar, menantuku?” tanya Emmy basa-basi.

“Ba-baik, mari masuk.” Jawab Agatha sedikit kaget lantaran mertuanya mendadak bersikap baik.

Keduanya lalu memasuki ruang keluarga dengan suasana canggung, terlebih, tidak ada Christopher di sini sehingga dirinya bingung harus memulai obrolan darimana.

“Langsung saja, ya…. saya sebenarnya ingin bertanya banyak hal kepadamu, tolong jawab dengan jujur.” Ucap Emmy to the point yang membuat suasana semakin tegang dan menantunya hanya bisa menganggukkan kepala.

“Apa benar kamu ini manager di perusahaan anak saya? Mengapa jam segini ada di rumah?” tanya Emmy menatap dengan tajam.

“Saya masih cuti, dua hari lagi berangkat, Mah.” Jawab Agatha sedikit takut.

“Makan gaji buta namanya! Lalu, pertanyaan kedua, bagaimana kalian berdua bisa bertemu?” tanya Emmy semakin membuat menantunya tidak nyaman.

“Ka-kami tidak sengaja berpapasan ketika ada meeting, setelah itu kami lebih sering ketemu lantaran projek yang tengah berjalan waktu itu kebetulan saya penanggung jawabnya.” Jawab Agatha berusaha memikirkan alasan tepat dengan cepat.

“Apa hanya begitu saja? Saya tau betul, anak saya tidak akan suka apalagi sembarangan dengan wanita.” Tanya Emmy memancing.

“Memang begitu adanya, Ma.” Jawab Agatha berusaha tetap tenang.

“Masalah pernikahan, apa benar jika kalian saling mencintai? Padahal dulu, Christopher sudah ingin serius dengan seseorang, sayangnya wanita itu lebih memilih mengejar karirnya. Padahal kamu tau sendiri, tanpa bekerja pun, kehidupannya nanti juga pasti akan terjamin.” Tanya Emmy lagi semakin membuat Agatha kebingungan.

“Kami memang saling mencintai bahkan sudah menjalin hubungan terbilang cukup lama, dua tahun. Untuk masalah mengajak saya serius, awalnya juga saya tidak percaya dan saya selalu sadar diri jika status sosial kami tidaklah sama, namun anak anda selalu meyakinkan jika itu tidak penting, baginya, selagi saling mencintai, itu sudah cukup.” Jawab Agatha dengan tenang disertai senyuman manisnya yang membuat mertuanya muak.

“Mengapa selesai acara pernikahan kalian, Christopher memberikan amplop kepada penghulu? Apa tujuannya?” cecar Emmy mengejutkan Agatha namun sebisa mungkin tidak ditampakkan agar mertuanya tidak curiga.

“Mungkin sebagai uang tips, saya juga kurang tau perihal itu. Sampai sekarang belum bilang kepada saya, tapi nanti, setelah Christopher pulang, saya akan langsung menanyakan.” Jawab Agatha masih tetap tenang.

Emmy semakin kesal, sebab tidak ada celah baginya untuk menemukan kesalahan dalam pernikahan mendadak mereka. Karena tidak mau terlalu malu dan terlihat kalah, akhirnya memilih pamit pulang dengan alasan sebentar lagi ada arisan.

Sedangkan menantunya, kini bisa bernafas lega, lantaran mertuanya tidak lagi banyak bertanya, jika sesi tanya jawab tadi berlangsung berjam-jam, mungkin dirinya sudah pingsan dan kehabisan alasan. “Untungnya aku bisa menghandle semua cukup baik, semoga Mamah tidak menaruh curiga.” Gumamnya memilih kembali ke kamar untuk mengistirahatkan pikiran karena tadi sudah terlalu berpikir keras. “Rasanya otak ini hampir keluar asapnya!”

Di dalam kamar, tak lupa memberitahu sang suami perihal kedatangan mertuanya tadi. “Tuan, tadi mama datang ke sini.”

Tidak berselang lama, pesan yang dikirimkan berubah biru, yang tandanya sudah terbaca, kemudian ada balasan masuk dari suaminya. “Apa saja yang mama tanyakan? Kenapa tiba-tiba?”

“Sepertinya mama dan papa curiga dengan kita,” jawab Agatha.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Akhir dari cerita (End)

    Usaha Christopher untuk mencari bukti jika anak yang dilahirkan Agatha adalah anaknya kini menemui jalan buntu karena sejak itu, tidak ada lagi istrinya di Australia. Entah saat ini berada di mana tetapi hal tersebut tidak menyurutkan usahanya untuk terus mencari tahu, “Sampai ke ujung dunia akan aku cari di mana pun kamu sembunyi!”Kini Agatha berada di Eropa bersama Arnold untuk memulai hidup baru dan nantinya tiga bulan lagi akan di susul Axel yang di mana masa kerjanya akan habis dan menolak untuk memperpanjang.Di sana, mereka tinggal di apartemen yang terbilang mewah dan dekat dari pusat kota sembari Arnold mencari pekerjaan. Semenjak kejadian itu, dirinya sengaja resign karena cepat atau lambat pasti akan diketahui jejaknya bahkan rumah hasil jerih payahnya terpaksa di jual melalui bantuan agen property.Kembali menyesuaikan diri di tempat baru membuat Agatha sedikit kesusahan apalagi posisinya membawa baby yang sangat membutuhka

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Hampir terkuak

    Sudah hampir tiga bulan, Agatha tak juga datang bulan dan hal itu membuatnya merasa cemas akan ketakutan yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. Untuk memastikan, kini ia membeli tespack di sebuah apotek lalu segera mencobanya di kamar mandi.Beberapa menit kemudian, tespack sudah menunjukkan hasilnya yang membuat keringat dingin serta panik karena hasilnya positif. Tidak tau harus bagaimana akhirnya menceritakan masalah ini kepada kakaknya meelalui sambungan telepon.Respon yang diberikan sama halnya dengan dirinya yang juga terkejut bahkan mececar pertanyaan kapan mereka bertemu dan di mana melakukannya, setelah Agatha menjelaskan dengan detail, hanya suara umpatan keras yang didengarnya sebagai ungkapan kekecewaan kakak terhadap adiknya. “Perjanjian tetap perjanjian, kenapa dengan mudahnya terbuai oleh suamimu itu! Sudah bagus sempat melayangkan gugatan cerai, jika seperti ini apa yang ingin kamu lakukan? Menghubungi suamimu lalu kalian bersama lagi? Jika

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Mereka bertemu

    Christopher menatap langit beserta bintang yang bersinar terang di balkon kamarnya, ada rasa sedih karena nasib pernikahannya harus seperti ini. Wanita yang menurutnya berbeda dari kebanyakan ternyata sama saja, hanya mengincar harta.Kekcewaannya yang mendalam nyatanya tidak mampu membuatnya mengambil keputusan untuk bercerai karena ada rasa sayang yang sangat besar sudah memenuhi hatinya. “Agatha, apa yang membuatmu tiba-tiba berubah seperti ini?”Ketika sedang meratapi nasib rumah tangganya sembari ditemani secangkir kopi panas, ada panggilan masuk yang langsung dijawabnya tanpa menunggu lama. “Halo, ada kabar apa?”“Saya sudah menemukan lokasi terakhir istri serta kakaknya sebelum akhirnya benar-benar hilang,” ucap seseorang yang merupakan orang suruhan Christopher membuatnya merasa sangat penasaran dan mendesak untuk segera memberitahu sampai akhirnya diketahui jika mereka berada di bandara untuk menuju luar

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Mulai menata hidup

    Berulang kali Christopher menghubungi istrinya tetapi nomor tersebut sudah tidak aktif lagi yang membuatnya frustasi harus mencari tau di mana lagi, semuanya seolah disengaja untuk menutupi.Mencari istrinya ke sembarang arah membuatnya menyetir tanpa tujuan, seperti mencari jarum di tumpukan jerami yang kemungkinannya sangat kecil.Sampai akhirnya memilih untuk rehat sejenak di sebuah kafe untuk menghilangkan stressnya atas semua masalah yang diketahuinya baru-baru ini, ayahnya sendiri sebagai pelaku utama penculikan dari istri serta kakak iparnya dengan motif rasa tidak suka karena Agatha adalah anak kandung Juliana-wanita yang pernah ada di masa lalu ayahnya. Fakta tersebut belum sempat membuatnya reda sudah ada hal baru di mana ayahnya terang-terangan mengatakan jika antara mereka bertiga ada sebuah perjanjian yang di mana mereka sama sekali tidak mau mengatakannya. Belum lagi sikap istrinya tiba-tiba meminta harta yang sama sekali tidak mencerminkan seorang Agatha yang dikenalnya

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Kecurigaan Christopher

    Hari yang sudah dinantikan pun tiba, Agatha juga Axel sudah tiba di tanah air pagi hari sedangkan persidangan di mulai pukul sepuluh siang. Mereka bisa menenangkan diri sejenak sebelum nantinya menguras tenaga di persidangan karena harus berhadapan dengan Hanrey.Wartawan yang nantinya akan meliput juga sudah berada di persidangan supaya tidak melewatkan momen bersejarah ini. Semua sudah standby, mereka menunggu kedatangan Agatha serta Axel sampai menghubungi beberapa kali. “Kami akan segera ke sana,” jawaban yang diberikan oleh Axel sebelum mengakhiri panggilannya lalu memesan taksi online menuju Pengadilan Negeri.Terlihat jelas wajah pucat pasi dari Agatha karena harus kembali mengingat kejadian menyakitkan waktu penculikan. Kakaknya berusaha menenangkan serta memberikan jaminan jika semua akan baik-baik saja apalagi sekarang mereka sudah berada di luar negeri yang di mana kemungkinan besar akan aman.Di persidangan ternyata ada suaminya yang ikut menghadiri dengan didampingi Ibu m

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Memulai hidup baru

    “Rumah sudah punya apalagi mobil, lalu, mengapa masih membuatmu betah menyendiri? Melihat semua ini, mustahil para wanita tidak silau,” tanya Axel menggoda.“Kamu juga kenapa masih sendiri? Jangan bisanya mengejek temannya saja!” tanya balik Arnold sembari tertawa, lalu mereka tertawa bersama meratapi nasib yang masih juga belum ada pasangan.“Aku sempat dekat dengan wanita tapi sayang sekali tidak berjodoh,” jawab Axel.“Aku justru menunggu seseorang hingga dewasa dan kini orangnya sudah terpampang nyata bahkan semakin cantik. Aku sampai jatuh cinta lagi ketika menatapnya setelah sekian lama,” ucapan Arnold membuat kakak beradik merasa penasaran.“Siapa perempuan beruntung yang sudah mengisi hatimu itu?” tanya Axel penasaran.“Nanti kamu juga akan tau, sebentar lagi.” Arnold lalu mengalihkan obrolan dengan menunjukkan di mana kamar mereka berdua yang masing-masing berada di lantai dua. Berdekatan dengan kamar pemilik rumah-Arnold Danuarta.Sebenarnya Agatha juga merasa penasaran, sia

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status