Agatah Cecillia Cameron tiba-tiba menikah dengan bosnya sendiri yang bernama Christopher Royce Preston. Pernkahan yang saling menguntungkan keduanya, dimana Agatha mendapatkan banyak uang untuk pengobatan ibunya yang memiliki penyakit jantung, sedangkan Christopher, terlepas dari perjodohan yang menurutnya sudah sangat kuno. Ternyata, kedua orang tua mereka pernah berteman dengan baik sampai akhirnya menjadi rival karena sebuah kesalah pahaman yang berbuntut panjang dan menimbulkan dendam. Akankah nantinya semua berakhir dengan baik? Pernikahan yang semulanya hanya sebuah sandiwara akankah nanti berubah menjadi cinta yang sesungguhnya?
View MoreBRAK…. Suara seseorang yang tengah saling bertabrakan di sebuah kantor. “Aw….. punya mata gak!” protes Christopher dengan geram.
“Ma-maaf, Tuan, saya tidak sengaja.” Jawab Agatha sembari membersihkan jas mahal Christopher dengan tangannya karena tidak sengaja ketumpahan kopi.
“Singkirkan tanganmu itu! Beraninya menyentuh saya!!! Gajimu satu tahun tidak mampu membayarnya!” pekik Christopher mengibaskan tangan Agatha dengan kasar.
“Ma-maafkan saya, Tuan….” Jawab Agatha ketakutan dan terus menunduk.
Belum sempat melampiaskan amarahnya, ada sebuah panggilan dari seseorang yang membuat semakin emosi. “Halo, ada apa?”
“Damn!!! Kenapa harus secepat itu?” protes Christopher ditengah obrolannya via telepon yang membuat Agatha hendak kabur namun sayang sekali tangannya berhasil digenggam dengan kuat.
“Jangan mencoba kabur dari saya! Masalah kita belum selesai!” ancam Christopher menatap tajam.
Agatha tidak bisa berkutik sama sekali, bahkan menatap saja tidak berani. Christopher terkenal sebagai bos yang sangat dingin, arogan dan juga angkuh, maka tak heran, jika karyawan sangat berusaha untuk tidak membuat marah.
“Apakah dia saja yang menjadi kandidatnya?” batin Christopher sembari melihat Agatha dari atas sampai bawah dengan tatapan yang sulit diartikan.
Merasa tidak nyaman, akhirnya Agatha mencoba bertanya, “Mengapa melihat saya seperti itu, Tuan?”
“Saya ada penawaran untukmu,” jawab Christopher terlihat serius.
“Tawaran apa, Tuan?” tanya Agatha penasaran.
“Kamu tidak perlu mengganti jas mahal saya, asalkan….” Ucap Christopher menggantung, membuat Agatha semakin dilanda penasaran.
“Asalkan apa, Tuan?” tanya Agatha memberanikan diri.
“Kamu bersedia membantu untuk pura-pura menjadi calon istri saya.” Jawab Agatha membuat siapapun yang mendengarnya pasti terkejut. Rasanya, mustahil sekali, bos yang sangat dingin dan menjaga jarak dengan karyawannya, tanpa ada angin dan hujan, tiba-tiba mengajak untuk bersandiwara.
Jangankan pura-pura, serius pun, semua wanita yang ditawari seperti itu, pasti akan langsung menerima. Siapa yang tidak mau berpasangan dengan pria kaya raya, hartanya tidak akan habis sampai sepuluh keuturunan sekalipun.
“Sa-saya? Apa anda tidak salah orang, Tuan? Saya ini hanya bawahan anda.” Tanya Agatha memastikan.
“Saya butuh segera, kebetulan saja di sini yang ada itu kamu! Bagaimana? Mau atau tidak?” tanya Christopher tidak suka basa-basi.
“Mengapa menyuruh saya pura-pura menjadi calon anda?” tanya Agatha dengan penuh keraguan
“Karena mamah meminta saya untuk segera membawa calon dalam satu bulan ini, atau nantinya wajib menerima perjodohan yang akan dilakukan dengan teman arisannya. Jelas saya menolak, ini bukan jaman kuno yang mencari pasangan dengan perjodohan!” jawab Christopher membuat Agatha kini mengerti.
Seharusnya setelah mendengar alasan bosnya, bisa membuat Agatha segera mengambil keputusan untuk menerima tawaran tersebut, namun entah mengapa, di hatinya terdapat keraguan. Seperti akan ada hal besar yang menimpanya jika menerima ini.
“Maaf, saya tidak bisa, Tuan…. Lebih baik cari wanita lain saja yang setara.” Tolak Agatha berbicara dengan hati-hati.
“Berani menolak saya? Memang cari masalah, sudah bosan hidup rupanya!” pekik Christopher murka.
“Bu-bukan begitu…. Saya merasa tidak pantas untuk dikenalkan sebagai calon istri, meskipun hanya pura-pura, takutnya nanti tidak selesai sampai situ saja.” Jawab Agatha berusaha membela diri.
“Alasan klise! Setelah selesai menjalankan tugas, anggap saja hutangmu lunas!” jawab Christopher ketus.
“Memang berapa harga jas anda?” tanya Agatha memastikan.
“Dua ratus lima puluh juta,” jawab Christopher dengan angkuhnya sehingga membuat Agatha terkejut.
“Maaf, tapi sepertinya mustahil ada jas semahal itu.” Jawab Agatha membantah dengan sopan.
“Ini jas custom! Bahkan, bahannya juga sangat premium dan desainernya pun ternama.” Ucap Christopher dengan sangat angkuh.
Agatha hanya mampu menelan ludahnya beberapa kali untuk menetralisir rasa terkejutnya, uang sebanyak itu hanya digunakan untuk membuat jas saja? Memang, orang kaya terkadang aneh.
“Kamu sudah banyak membuang waktu saya! Ini cek dan sudah saya tulis nominalnya, anggap saja sebagai uang muka.” Ucap Christopher memberikan selembar cek berisi nominal yang fanatstis.
Agatha menerima cek tersebut lalu membacanya, “Seratus juta?” gumamnya terkejut.
“Itu jumlah kecil bagi saya, besok malam, saya akan menjemputmu, tidak perlu pusing memikirkan mau menggunakan busana dan riasan bagaimana, nanti, akan ada MUA serta stylish yang datang ke rumahmu. Tepat jam tujuh malam saya akan datang.” Ucap Christopher tanpa memberikan jeda bagi Agatha untuk menentukan keputusannya.
“Tapi saya belum memutuskan,” protes Agatha kesal.
“Jika menolak, maka, jas ini wajib kamu ganti sekarang juga! Saya tidak suka bantahan” ucap Christopher dengan sangat egois.
“Saya mana memiliki uang sebanyak itu, Tuan?” ucap Agatha dengan lemasnya.
“Bukan urusan saya! Pilih membayar hutang atau menerima penawaran yang sudah dijelaskan!” jawab Christopher tidak mau tahu.
Sebelum menjawab, ada panggilan dari ponsel Agatha yang membuatnya tiba-tiba merasa panik. “Baiklah, aku segera ke sana!”
Usaha Christopher untuk mencari bukti jika anak yang dilahirkan Agatha adalah anaknya kini menemui jalan buntu karena sejak itu, tidak ada lagi istrinya di Australia. Entah saat ini berada di mana tetapi hal tersebut tidak menyurutkan usahanya untuk terus mencari tahu, “Sampai ke ujung dunia akan aku cari di mana pun kamu sembunyi!”Kini Agatha berada di Eropa bersama Arnold untuk memulai hidup baru dan nantinya tiga bulan lagi akan di susul Axel yang di mana masa kerjanya akan habis dan menolak untuk memperpanjang.Di sana, mereka tinggal di apartemen yang terbilang mewah dan dekat dari pusat kota sembari Arnold mencari pekerjaan. Semenjak kejadian itu, dirinya sengaja resign karena cepat atau lambat pasti akan diketahui jejaknya bahkan rumah hasil jerih payahnya terpaksa di jual melalui bantuan agen property.Kembali menyesuaikan diri di tempat baru membuat Agatha sedikit kesusahan apalagi posisinya membawa baby yang sangat membutuhka
Sudah hampir tiga bulan, Agatha tak juga datang bulan dan hal itu membuatnya merasa cemas akan ketakutan yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. Untuk memastikan, kini ia membeli tespack di sebuah apotek lalu segera mencobanya di kamar mandi.Beberapa menit kemudian, tespack sudah menunjukkan hasilnya yang membuat keringat dingin serta panik karena hasilnya positif. Tidak tau harus bagaimana akhirnya menceritakan masalah ini kepada kakaknya meelalui sambungan telepon.Respon yang diberikan sama halnya dengan dirinya yang juga terkejut bahkan mececar pertanyaan kapan mereka bertemu dan di mana melakukannya, setelah Agatha menjelaskan dengan detail, hanya suara umpatan keras yang didengarnya sebagai ungkapan kekecewaan kakak terhadap adiknya. “Perjanjian tetap perjanjian, kenapa dengan mudahnya terbuai oleh suamimu itu! Sudah bagus sempat melayangkan gugatan cerai, jika seperti ini apa yang ingin kamu lakukan? Menghubungi suamimu lalu kalian bersama lagi? Jika
Christopher menatap langit beserta bintang yang bersinar terang di balkon kamarnya, ada rasa sedih karena nasib pernikahannya harus seperti ini. Wanita yang menurutnya berbeda dari kebanyakan ternyata sama saja, hanya mengincar harta.Kekcewaannya yang mendalam nyatanya tidak mampu membuatnya mengambil keputusan untuk bercerai karena ada rasa sayang yang sangat besar sudah memenuhi hatinya. “Agatha, apa yang membuatmu tiba-tiba berubah seperti ini?”Ketika sedang meratapi nasib rumah tangganya sembari ditemani secangkir kopi panas, ada panggilan masuk yang langsung dijawabnya tanpa menunggu lama. “Halo, ada kabar apa?”“Saya sudah menemukan lokasi terakhir istri serta kakaknya sebelum akhirnya benar-benar hilang,” ucap seseorang yang merupakan orang suruhan Christopher membuatnya merasa sangat penasaran dan mendesak untuk segera memberitahu sampai akhirnya diketahui jika mereka berada di bandara untuk menuju luar
Berulang kali Christopher menghubungi istrinya tetapi nomor tersebut sudah tidak aktif lagi yang membuatnya frustasi harus mencari tau di mana lagi, semuanya seolah disengaja untuk menutupi.Mencari istrinya ke sembarang arah membuatnya menyetir tanpa tujuan, seperti mencari jarum di tumpukan jerami yang kemungkinannya sangat kecil.Sampai akhirnya memilih untuk rehat sejenak di sebuah kafe untuk menghilangkan stressnya atas semua masalah yang diketahuinya baru-baru ini, ayahnya sendiri sebagai pelaku utama penculikan dari istri serta kakak iparnya dengan motif rasa tidak suka karena Agatha adalah anak kandung Juliana-wanita yang pernah ada di masa lalu ayahnya. Fakta tersebut belum sempat membuatnya reda sudah ada hal baru di mana ayahnya terang-terangan mengatakan jika antara mereka bertiga ada sebuah perjanjian yang di mana mereka sama sekali tidak mau mengatakannya. Belum lagi sikap istrinya tiba-tiba meminta harta yang sama sekali tidak mencerminkan seorang Agatha yang dikenalnya
Hari yang sudah dinantikan pun tiba, Agatha juga Axel sudah tiba di tanah air pagi hari sedangkan persidangan di mulai pukul sepuluh siang. Mereka bisa menenangkan diri sejenak sebelum nantinya menguras tenaga di persidangan karena harus berhadapan dengan Hanrey.Wartawan yang nantinya akan meliput juga sudah berada di persidangan supaya tidak melewatkan momen bersejarah ini. Semua sudah standby, mereka menunggu kedatangan Agatha serta Axel sampai menghubungi beberapa kali. “Kami akan segera ke sana,” jawaban yang diberikan oleh Axel sebelum mengakhiri panggilannya lalu memesan taksi online menuju Pengadilan Negeri.Terlihat jelas wajah pucat pasi dari Agatha karena harus kembali mengingat kejadian menyakitkan waktu penculikan. Kakaknya berusaha menenangkan serta memberikan jaminan jika semua akan baik-baik saja apalagi sekarang mereka sudah berada di luar negeri yang di mana kemungkinan besar akan aman.Di persidangan ternyata ada suaminya yang ikut menghadiri dengan didampingi Ibu m
“Rumah sudah punya apalagi mobil, lalu, mengapa masih membuatmu betah menyendiri? Melihat semua ini, mustahil para wanita tidak silau,” tanya Axel menggoda.“Kamu juga kenapa masih sendiri? Jangan bisanya mengejek temannya saja!” tanya balik Arnold sembari tertawa, lalu mereka tertawa bersama meratapi nasib yang masih juga belum ada pasangan.“Aku sempat dekat dengan wanita tapi sayang sekali tidak berjodoh,” jawab Axel.“Aku justru menunggu seseorang hingga dewasa dan kini orangnya sudah terpampang nyata bahkan semakin cantik. Aku sampai jatuh cinta lagi ketika menatapnya setelah sekian lama,” ucapan Arnold membuat kakak beradik merasa penasaran.“Siapa perempuan beruntung yang sudah mengisi hatimu itu?” tanya Axel penasaran.“Nanti kamu juga akan tau, sebentar lagi.” Arnold lalu mengalihkan obrolan dengan menunjukkan di mana kamar mereka berdua yang masing-masing berada di lantai dua. Berdekatan dengan kamar pemilik rumah-Arnold Danuarta.Sebenarnya Agatha juga merasa penasaran, sia
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments