Share

Usik

Penulis: Leon Hart
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-26 22:26:07

Hector mengambil selimut yang di pegang Bella, lalu memposisikan diri di atas kasur sorong bagian bawah.

"Ayo tidur. Aku sudah mengantuk."

Bella termenung. Masih tak percaya, salah satu anggota kerajaan dari negara yang selalu dia kagumi sedari kecil itu akan tidur di kasur bersama dirinya.

"Sampai kapan kamu akan menatapku seperti itu? Kamu akan membuatku jadi tak nyaman," ucap Hector lagi bernada protesan.

"Oh, sorry." Bella menelusur naik ke atas kasur model sorong lewat bagian depan. Di tarik selimut sampai ke atas dada. Baru kali ini juga dia berangkat tidur dengan memakai pakaian panjang model sweater dari bepergian.

Bella segera membalikkan tubuh ke arah tembok membelakangi Hector, juga memaksa kedua matanya ini agar segera terpejam.

Suasana hening dengan hiasan suara sayup-sayup kendaraan di jalanan, membuat Bella justru merasa sulit memulai bulan tidur.

"Kamu belum jawab pertanyaanku. Apa benar dugaanku, kamu pernah alami trauma?" Bella mengganti perasaan frustasinya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Victoria Garibaldi

    Perasaan belum adanya cinta, tak membuat Bella berpaling pada pendiriannya. Yang dia tahu sekarang adalah dia mempercayai Hector. Saat ini, kepercayaan itu sudahlah cukup buatnya melangkah lebih jauh. Bella menatap ponsel, pada nama Hector yang tertera di layar di ganti sebagai pemegang kontak VIP. Senyum tipisnya merekah setiap saat mengingat wajah pria gentleman yang pernah di kenal Bella. "Nona. Masuklah." Bella buru-buru memasukkan ponsel ke dalam tas kerjanya. Panggilan untuknya adalah awal untuk memasuki hal baru. Sebuah ruangan terbuka untuknya. Bella merasakan perbedaan dari model seleksi training seperti yang dia tahu, karena dari sejak waktu kedatangan dan sejauh mata memandang, hanya dirinya berada di ruangan tunggu tersebut. Belum ada tanda-tanda kedatangan peserta lain untuk mengikuti seleksi. Bella tertuju pada kursi putar yang masih menghadap ke jendela membelakanginya. "Selamat pagi. Saya Bella Costa, pegawai dari Pak Victor Garibaldi." Bella memperkenal diri, ber

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Gagal Uji Kelayakan

    Bella beringsut masuk ke dalam pelukan Hector. Bukan gairah dengan daya tarik rangsangan dari ketampanan Hector yang membuat Bella melakukannya, tapi karena ucapan Hector. Pria itu benar. Bella bisa merasakan perasaan tulus dari ungkapan hati melalui bibir dan tindakan. Detik demi detik sampai menit itu berlalu menjadi jam hingga satu malam. Dalam alunan denyut jantung dengan irama naik turun dada Hector, Bella benar-benar terbuai dalam lelap menenangkan. Pada pagi harinya, Bella terbangun dalam suasana canggung. Segera dia beringsut turun untuk menyiapkan sarapan. Dengkur halus Hector menandakan pria itu masih terbuai dalam mimpi. Cahaya di luar jendela masih gelap. Bella tak ingin Hector bangun lebih dulu, jadi waktu di luar kebiasaannya ini bukan jadi beban tersendiri. Setelah memastikan pintu apartemennya masih aman untuk keselamatan diri, Bella lantas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. Bella melakukan segala sesuatu dengan pelan, agar tidak mengganggu tidur Hector. Sete

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Usik

    Hector mengambil selimut yang di pegang Bella, lalu memposisikan diri di atas kasur sorong bagian bawah. "Ayo tidur. Aku sudah mengantuk." Bella termenung. Masih tak percaya, salah satu anggota kerajaan dari negara yang selalu dia kagumi sedari kecil itu akan tidur di kasur bersama dirinya. "Sampai kapan kamu akan menatapku seperti itu? Kamu akan membuatku jadi tak nyaman," ucap Hector lagi bernada protesan. "Oh, sorry." Bella menelusur naik ke atas kasur model sorong lewat bagian depan. Di tarik selimut sampai ke atas dada. Baru kali ini juga dia berangkat tidur dengan memakai pakaian panjang model sweater dari bepergian. Bella segera membalikkan tubuh ke arah tembok membelakangi Hector, juga memaksa kedua matanya ini agar segera terpejam. Suasana hening dengan hiasan suara sayup-sayup kendaraan di jalanan, membuat Bella justru merasa sulit memulai bulan tidur. "Kamu belum jawab pertanyaanku. Apa benar dugaanku, kamu pernah alami trauma?" Bella mengganti perasaan frustasinya

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Trauma

    "Tapi Pak Nelson tidak akan melakukan hal-hal yang aneh!" "Pikiranmu selalu saja terlalu jauh. Siapa yang mau aneh-aneh? Aku tidak mengerti definisi aneh buatmu?" jawaban enteng Hector. Postur tubuh yang tinggi besar, jadi hambatan Bella menahan lengan kekarnya. "Tunggu. Kamarku belum sempat aku rapikan. Bentukannya sangat berantakan, dan aku yakin kamu tidak akan menyukainya." Bella tak peduli kalau ada sebutan buruk untuknya, entah itu sebagai pemalas, bahkan menjijikkan, asalkan Hector tidak datang ke apartemennya. Hector tak menggubris, uoaya Bella menahan lengannya hanya seperti sentilan yang tidak terasa apa-apa. Di bukakan pintu lift, lalu di tekan nomor lantai unit apartemen Bella berada. Bella mengikuti dengan tak hentinya nyerocos di dekat Hector. "Aku baru saja balik dari Atria, jadi rumahku kayak kapal pecah. Makanan juga belum ada." "Aku sudah kenyang, lagian yang aku bawa ini isinya apa?" Hector menarik ke atas tas belanjaan yang di tentengnya, lalu menunjukkan k

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Tidur Tidak Bisa Diam

    Sudah beberapa detik, Bella masih belum berikan jawaban. Kenapa wujud Thinker Bella dalam dirinya tidak berfungsi? Sebagai orang berasal dari kalangan biasa, sangat sulit menyeimbangkan diri dengan pria bangsawan seperti Hector maupun Victor. Bella tidak bisa dengan mudah berbicara blak-blakan layaknya pada teman sejawat atau orang terdekat lainnya. "Aku tadi terpaksa memukul celengan babiku." Meskipun terdengar konyol, Bella berusaha menutupi. Cerita polos tapi bisa di jadikan modal memulai topik obrolan baru dengan Hector. "Kenapa? Jadi kamu kekurangan uang?" "Tidak, tapi karena ingin aku belikan sesuatu." "Bukan karena rekeningmu sedang di blokir? Asal kamu tahu, aku mengkhawatirkanmu soal ini." "Tidak. Sudah terbiasa hidup sendiri, jadi soal mengatur keuangan bukan hal sulit." Bella buru-buru mengalihkan topik. "Aku sudah selesai makan, dan kamu juga. Sebaiknya kita pulang. Besok harus kerja lagi." "Baiklah." Hector melakukan gerakan menarik serbet yang ada di pangkuan, kem

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Tukang Adu Domba?

    Seperti terkena angin dari hantaman badai es yang sangat besar, sehingga membuat seluruh tubuh menjadi membeku lalu mematung. "Kenapa kamu mengatakan itu?" tanya Bella dengan polosnya. "Ini hatiku yang berbicara." Tidak. Ini terlalu mendadak, pikir Bella. Dia kira niatan Hector dengan rencananya yang akan mempublikasikan pernikahan mereka itu karena adanya rekayasan terselubung, bukanlah murni karena cinta. Namun Hector kenapa justru mengungkapkan perasaannya? "Kamu tidak seharusnya mengatakan itu." "Apa? Kenapa bisa begitu?" Hector jadi tertawa geli. Cara pengucapan Bella dengan bibir cemberutlah yang membuatnya, selain isi ucapan Bella sendiri. "Kita hanya bertemu di waktu yang salah. Carilah gadis itu." "Gadis yang mana?" "Malam itu kamu menghindari seseorang, kan? Dan dia seorang wanita." "Iya, benar." "Itu dia. Orang-orang yang datang di pesta topeng itu pasti bukan dari kalangan biasa, jadi perbaiki hubunganmu dengan wanita itu." "Kenapa?" Hector sampai menaruh garp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status