Share

Chapter 78

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-07-25 12:30:45

Siang itu, butik pengantin elegan di pusat kota Jakarta menjadi saksi kehebohan sepasang calon pengantin yang tidak biasa. Raka dan Nayara datang bukan hanya untuk mencoba gaun dan jas pengantin, tapi juga membawa aura penuh tawa dan kehebohan yang menghibur para staf butik.

“Aku deg-degan, Ka,” gumam Nayara sambil memandangi deretan gaun putih yang menggantung cantik di dinding kaca.

“Kamu deg-degan? Aku lebih deg-degan. Coba bayangin, aku harus pake jas resmi dan formal… padahal aku bahkan nggak nyaman pake dasi!” keluh Raka dengan ekspresi horor.

Nayara tertawa geli. “Ya ampun, kamu tuh CEO loh. Masa takut sama jas?”

“CEO kan bukan manekin!” balas Raka cepat, membuat salah satu pegawai butik menahan tawa di balik masker.

Nayara masuk ke ruang ganti, dibantu dua asisten butik yang dengan cekatan memakaikan gaun pengantin berwarna ivory dengan model ekor panjang dan detail renda halus di bagian lengan. Ia tampak mempesona. Tapi…

“Eh… eh… ini… aku nggak bisa napas!” teri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 87

    Hujan turun deras sore itu, menutupi suara klakson Jakarta yang biasanya bising. Dari balik kaca ruang kerjanya di lantai 20 Raka Group, Raka duduk termenung, menatap titik-titik air yang berlomba jatuh ke jendela. Di meja kerjanya, secangkir kopi sudah dingin, laptop menyala dengan puluhan email menunggu balasan, namun pikirannya jauh—terjebak pada satu sosok: Bima.Pertemuan di lobi tadi terasa seperti mimpi buruk yang kembali menghantam. Bima, kakak yang dulu ia idolakan, kini berdiri di depan mata sebagai bayangan masa lalu yang kelam. Masih dengan sorot mata yang sama—mata seseorang yang tak mudah ditebak apakah sedang menyusun rencana atau sekadar mencari pelarian.Raka memijat pelipisnya. Kenapa sekarang, Kak? batinnya bertanya.Di sisi lain kota, Nayara berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumah mereka. Sejak siang tadi, ia menerima pesan dari Raka tentang kedatangan Bima. Hanya beberapa kata: “Kakakku keluar dari penjara. Kita akan bicara.” Kalimat itu cukup membuat hatinya g

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 86

    Mentari pagi menyelinap lembut lewat celah tirai kamar tidur mereka, menyinari wajah Nayara yang masih terlelap di pelukan Raka. Udara Jakarta yang biasanya pengap terasa sejuk di pagi itu, mungkin karena kebahagiaan yang perlahan tumbuh dari hari ke hari dalam rumah mungil yang kini menjadi saksi cinta mereka. Raka membuka matanya lebih dulu. Matanya menatap langit-langit, sebelum perlahan-lahan menggeser wajah ke arah Nayara yang masih tertidur. Hidungnya menyentuh kening istrinya dan bibirnya membisikkan doa dalam hati—berharap pagi-pagi berikutnya selalu bersama wanita ini. “Pagi, sayang,” bisiknya lembut, membuat Nayara mengerjap pelan. Dengan suara serak manja, Nayara bergumam, “Kamu sudah bangun? Padahal masih enak banget tidur…” Raka tertawa kecil. “Tapi aku lebih suka lihat kamu bangun, terus ngelihat senyum kamu yang pertama kali.” Nayara membuka matanya dan menatap wajah suaminya yang begitu dekat. “Kamu makin jago gombalnya ya setelah menikah.” “Bukan gombal.

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 85

    pagi itu, Jakarta diselimuti langit cerah dan sinar matahari yang hangat. Di dalam rumah, Nayara tengah sibuk merapikan rambut Raka sambil tersenyum lebar. Tangannya memutar lembut dasi abu-abu yang membingkai leher sang suami. "Harusnya kamu belajar pasang dasi sendiri, Mas," goda Nayara sambil mengerling manja. Raka hanya tertawa kecil. "Kalau kamu bisa bantuin, kenapa harus susah-susah belajar?" katanya sambil mencuri cium di kening Nayara. "Udah cantik banget pagi ini, bikin aku susah fokus kerja." Nayara mencubit pelan perut Raka. "Jangan genit, ah." Setelah sarapan dan berpamitan pada orangtua Nayara, pasangan muda itu menaiki mobil pribadi mereka. Tapi bukan menuju kantor seperti biasanya. Nayara sedikit bingung karena Raka membawa mereka ke arah pinggiran kota, jauh dari keramaian dan gedung-gedung tinggi. “Mas, kita ke mana sih?” tanya Nayara penasaran sambil memandang keluar jendela. Raka menoleh sebentar dan tersenyum. “Aku mau ngenalin kamu sama seseorang yang

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 84

    Matahari sore menyusup lembut melalui celah-celah tirai di kamar mereka. Udara Jakarta yang lebih hangat dari udara Kyoto menyapa dengan keakraban yang sedikit mengganggu, namun di dalam rumah, semuanya terasa nyaman. Mereka baru saja kembali dari bulan madu di Jepang semalam, dan pagi itu Raka harus kembali ke kantor untuk rapat penting. “Ayang…” suara Raka terdengar malas dari cermin besar di kamar. “Aku nggak ngerti cara pasang dasi ini. Tolongin, dong…” Nayara yang sedang melipat pakaian di sisi ranjang, menoleh dan mendapati suaminya berdiri di depan cermin, kemeja putihnya sudah rapi namun dasi tergantung kacau di leher. Ia menghela napas dan mendekat sambil tertawa kecil. “Udah segede gini masih nggak bisa pasang dasi?” ejek Nayara manis, mengangkat alis sambil menarik dasi dari tangan Raka. “Aku bisa, kok… waktu SMA. Tapi sejak ada kamu, aku jadi pengen manja aja,” jawab Raka sambil menyeringai, matanya menatap penuh cinta pada wanita yang kini menjadi istrinya. Na

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 83

    Udara pagi di Hakone terasa segar dan dingin. Salju perlahan turun membelai jendela penginapan mereka yang bergaya ryokan tradisional Jepang. Pemandangan Gunung Fuji tampak seperti lukisan dari jendela, tertutup putih dan megah. Nayara memeluk tubuhnya sendiri di balik kimono hangat yang disiapkan oleh penginapan, sementara suara air panas dari onsen alami di halaman belakang mulai terdengar menenangkan. Raka muncul dari balik pintu kamar mandi, rambutnya masih basah dan wajahnya terlihat begitu damai. “Sayang, kamu mau mandi air panas di luar nggak? Mereka bilang onsen-nya langsung dari sumber alami. Bagus buat relaksasi.” Nayara mengangguk pelan, pipinya memerah karena udara dingin dan tatapan Raka yang—lagi-lagi—membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Beberapa menit kemudian, mereka duduk berdua di onsen terbuka. Air panas yang mengepul seolah jadi pelindung dari udara beku sekitar. Raka menarik Nayara ke dekatnya, memeluknya dari samping. “Enggak nyangka ya... kita di s

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 82

    Pagi itu, cahaya matahari menyelinap lembut melalui jendela ryokan tempat mereka menginap di Kyoto. Suasana tenang khas desa Jepang menyambut hari baru. Raka perlahan membuka matanya, lalu tersenyum melihat Nayara yang masih meringkuk di dalam futon, menyembunyikan wajahnya dari udara dingin. Raka menatapnya beberapa detik, lalu mencium pelan kening Nayara. “Bangun, Sayang. Hari ini kita ke Arashiyama, hutan bambu itu,” bisiknya lembut. Nayara mengerjapkan mata pelan, bibirnya membentuk senyum mengantuk. “Kamu bangunin aku pake ciuman, ya? Awas ketagihan.” Raka tertawa kecil. “Emang niatnya biar kamu ketagihan.” Setelah bersiap dan sarapan dengan menu khas Jepang yang lengkap—dari sup miso, nasi hangat, ikan bakar, hingga acar—mereka berjalan berdua menyusuri jalan kecil menuju stasiun. Sambil menggenggam tangan Nayara, Raka mengenakan jaket panjang dan syal tebal yang membuatnya terlihat seperti aktor dalam drama Jepang. Nayara sendiri mengenakan coat krem dengan topi rajut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status