Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan

Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-26
Oleh:  MariahliaBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
8Bab
15Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Empat tahun lalu, Anaya dan Revan berpisah dengan luka yang dalam. Tanpa penjelasan, Revan menghilang dari hidup Anaya, meninggalkan pertanyaan yang tak pernah terjawab. Kini, Anaya adalah seorang wanita mandiri dengan karier cemerlang, dan Revan kembali—bukan sebagai mantan yang meminta maaf, tapi sebagai calon suaminya... dalam pernikahan yang diatur oleh keluarga mereka.Pernikahan tanpa cinta. Itulah yang Anaya pikirkan. Tapi kenyataan tak pernah sesederhana itu. Di balik senyum dingin Revan, masih ada tatapan familiar yang membuat jantungnya berdegup tak karuan. Namun Anaya tak mudah percaya—terutama saat rahasia lama mulai terbuka, tentang alasan mengapa Revan meninggalkannya dulu.Saat ikatan pernikahan membawa mereka kembali bersama, pertanyaannya bukan lagi apakah cinta itu masih ada. Tapi apakah cinta yang pernah patah bisa tumbuh kembali... atau justru menyisakan luka yang lebih dalam?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Chapter 1

Langit sore itu mendung. Seolah tahu bahwa sesuatu yang buruk sedang menuju hidup Anaya. Dia baru saja pulang dari kantor, melepas sepatu haknya yang membuat betis pegal, lalu duduk di sofa apartemennya dengan secangkir teh hangat. Tapi semua ketenangan itu hancur hanya karena satu amplop berwarna krem yang tergeletak di atas meja makan.

"Undangan Pernikahan"

Nama yang tercetak di situ membuat darah Anaya seketika dingin.

Revan Arya Mahendra & Anaya Putri Laksmi

Tangannya gemetar. Matanya tak salah baca, bukan? Nama itu. Nama yang pernah begitu ia cintai, tapi juga nama yang paling ia benci saat ini. Nama pria yang empat tahun lalu menghilang tanpa jejak, tanpa penjelasan, tanpa alasan. Hanya sebuah pesan singkat:

“Maaf. Aku harus pergi.”

Dan setelah itu, tidak ada kabar. Tidak ada penjelasan. Tidak ada kesempatan bertanya. Revan lenyap, dan Anaya butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun dirinya kembali dari serpihan rasa sakit yang ditinggalkannya.

Kini, tiba-tiba, undangan ini datang. Bukan undangan pernikahan orang lain. Tapi undangan pernikahan mereka sendiri.

Kepalanya pening.

Ia segera menelepon ibunya.

“Ibu... ini maksudnya apa? Kenapa ada undangan pernikahan aku… sama Revan?” Suaranya bergetar.

Di ujung sana, suara Bu Laksmi terdengar tenang, terlalu tenang untuk keadaan seperti ini. “Anaya, kamu pulanglah dulu. Ini keputusan keluarga. Keluarga Mahendra sudah lama menjalin ikatan dengan kita. Waktu itu sempat ditunda karena kondisi Revan…”

“Karena Revan pergi, maksud Ibu?”

Hening.

“Ya,” jawab ibunya akhirnya. “Tapi dia kembali sekarang, dan dia siap. Keluarga sudah sepakat. Kamu akan menikah dengannya minggu depan.”

Anaya ingin tertawa. Atau mungkin menangis. Atau keduanya.

“Ibu sadar aku ini bukan boneka, kan? Aku punya hak untuk menolak!”

“Tapi kamu juga tahu apa yang keluarga kita hadapi sekarang. Perusahaan ayahmu hampir bangkrut, dan keluarga Mahendra satu-satunya yang bisa membantu. Tapi mereka minta satu hal… mereka minta kamu menikah dengan Revan. Dan kamu tahu, perjanjian itu sudah ada sejak kalian kecil.”

Anaya menutup matanya. Nafasnya terengah.

Ini gila. Semua ini gila.

---

Malam itu, Anaya tidak tidur. Wajah Revan berkelebat dalam pikirannya. Senyumnya yang dulu lembut, caranya memanggil namanya dengan penuh kasih. Ingatan itu masih terlalu hidup untuk diabaikan, tapi juga terlalu menyakitkan untuk dikenang.

Ia bertanya-tanya... kenapa Revan pergi? Dan kenapa sekarang kembali, seolah tidak pernah terjadi apa-apa?

---

Dua hari kemudian, Anaya akhirnya menemui Revan. Mereka bertemu di rumah keluarga Mahendra. Pria itu berdiri di hadapannya, masih seperti dulu—tapi lebih dingin, lebih kaku, dan terlalu tenang untuk seseorang yang dulu pernah menghancurkan hati perempuan yang kini akan dinikahinya.

“Sudah lama,” kata Revan.

“Empat tahun,” sahut Anaya tajam. “Empat tahun tanpa kabar. Dan sekarang kamu muncul… mengajakku menikah, begitu saja?”

“Aku tidak memintamu menikah. Aku hanya setuju pada permintaan keluarga,” jawab Revan, nadanya tenang tapi tajam. “Kalau kamu tidak mau, katakan saja pada orang tuamu.”

Anaya menatap pria itu lama-lama. Matanya berkaca.

“Apa kamu tahu, Revan… aku butuh waktu dua tahun untuk berhenti berharap kamu kembali?” katanya lirih. “Dan sekarang kamu muncul, tanpa rasa bersalah sedikit pun?”

Revan menunduk. Matanya sesaat gelap. Tapi tetap tak ada penjelasan.

“Kenapa kamu pergi waktu itu?” tanya Anaya akhirnya.

Revan diam. Tangannya mengepal.

“Ada alasan yang tak bisa aku katakan sekarang,” katanya akhirnya. “Tapi aku harap kamu percaya… bahwa aku tidak pernah benar-benar ingin meninggalkanmu.”

Anaya tertawa sinis.

“Kepercayaan bukan sesuatu yang bisa diminta, Revan. Itu sesuatu yang harus kamu bangun. Dan kamu sudah menghancurkannya.”

Lalu ia berdiri. “Baiklah. Kalau ini soal keluarga dan perjanjian bodoh itu, aku akan menikah denganmu. Tapi jangan berharap aku akan membiarkanmu masuk ke hatiku lagi.”

Revan tak menjawab. Tapi matanya mengikuti Anaya yang pergi dengan langkah gemetar.

Di balik wajah datarnya, ada sesuatu yang tak bisa ia katakan—bahwa kepergiannya dulu bukan karena keinginannya. Bahwa ada sesuatu yang lebih gelap, lebih berbahaya, yang membuatnya harus memilih meninggalkan Anaya demi menyelamatkannya.

Tapi sekarang, semuanya berubah. Mereka akan menikah.

Dan masa lalu… belum selesai menagih utang.

Anaya menghela nafasnya kasar, ia menatap langit-langit di atasnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Apakah aku bisa bahagia?" Gumam Anaya pelan, nyaris serupa bisikan yang tidak terdengar, sungguh ia dilema, ia tidak tau kehidupannya kedepannya seperti apa, terlebih sosok Revan yang ia kenal sangatlah berbeda dari Revan sebelumnya.

Revan yang hangat, berubah...

Revan begitu dingin...

Revan datar...

Bahkan, tatapannya yang dulu penuh cinta pada Anaya berubah seketika...

Pria itu bahkan tidak bisa di tebak lagi.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status