Share

Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu
Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu
Author: April

Bab 1

Author: April
Saat melangkah masuk ke ruang tamu kantor, aku melihat sebuah papan besar bertuliskan [Selamat Datang, Nyonya Fusman.]

Di belakang papan itu, berdirilah mantan pacarku yang sudah tiga tahun tak kutemui, Hubert.

Tiga tahun telah berlalu, dia tetap saja tidak memberi penjelasan apa pun, juga tidak ada sepatah kata pun permintaan maaf.

Berdiri di tengah kerumunan dengan gaya sombong, dia merangkul Yuna di lengannya. Di belakangnya ada sekelompok bawahan penjilat yang sedang menunggu dengan penuh harap di pintu kedatangan.

Salah satu dari mereka yang bermata tajam melihatku, lalu terkekeh seraya berujar, "Eh, Hubert, bukankah itu si pengikut yang dulu tiap hari nempel di belakangmu? Yang namanya apa ya? Kenapa dia bisa ada di sini?"

Hubert juga sempat tertegun, tapi dengan cepat memasang sikap acuh tak acuh, seolah semua ini sudah dalam perkiraannya.

"Dia pasti pakai namaku. Aku sudah bilang, dia sama sekali nggak bisa lepas dariku, pasti akan kembali dengan patuh ke sisiku."

Orang-orang pun tertawa keras sambil menimpali,

"Vadya dulu tiba-tiba menghilang tanpa sepatah kata, kukira dia benar-benar punya harga diri. Ternyata sekarang dia tahu kalau Hubert sudah jadi eksekutif di perusahaan besar, makanya balik lagi mau nempel ketat!"

"Tapi serius, Vadya, kalau mau pura-pura bertemu secara kebetulan, paling nggak berdandanlah dulu. Apaan yang kamu pakai ini? Sprei nenekmu?"

"Jangan-jangan setelah berpisah dari Hubert, kamu bahkan nggak sanggup beli baju layak? Hidupmu sampai begitu menyedihkan?"

Mereka masih mengira aku adalah gadis yang dulu berdandan menor, berpakaian terbuka, berusaha mati-matian menyenangkan Hubert.

Mereka tidak tahu, tiga tahun lalu aku sudah meninggalkan panggung konyol itu.

Aku menikah dengan seorang pria yang memperlakukanku sebagai permata berharga, bukan sekadar mainan ... seorang presiden konglomerat multinasional, Leandro Fusman.

Baju santai dan tebal yang kupakai ini adalah rancangan khusus yang dipesan Leandro demi kenyamananku dan kehangatanku selama hamil.

Karena kehamilan, aku juga terbiasa tampil tanpa riasan.

Jelas, orang yang mereka tunggu untuk dijemput adalah aku, hanya saja mereka belum menyadari siapa aku sebenarnya.

Melihat diriku yang terus diam, seseorang yang dulu cukup akrab denganku buru-buru mencoba menyelamatkan situasi, "Vadya, yang penting kamu bisa kembali sudah bagus. Selama ini Hubert selalu mencarimu, ke mana-mana bertanya tentangmu."

Wajah Hubert yang tadinya mengulum senyum segera terlihat kaku.

Demi menyelamatkan harga diri, dia mengangkat bahu dengan sok tak peduli, lalu berkata, "Anak Yuna sebentar lagi masuk sekolah, kebetulan butuh orang untuk antar makanan. Jangan bikin ribut lagi, pulanglah dan masak untuk anak itu."

Hubert masih dengan sikapnya yang sok tahu dan merasa paling benar.

Tapi aku sudah bukan lagi gadis kecil yang dulu hanya punya dia di mataku. Bertemu dengannya lagi, yang kurasakan hanya rasa muak.

Tak ingin buang waktu berbicara dengan mereka, aku hendak menjelaskan identitasku, tapi Yuna lebih dulu membuka mulut,

"Vadya, jangan salahkan Hubert, dia juga demi kebaikanmu. Bagaimanapun, kamu menghilang tiga tahun, siapa tahu kamu bekerja rendah di luar sana?"

"Sekarang kamu jadi tampak miskin begini, kalau dia biarkan kamu jadi sekretaris atau semacamnya, bukankah hanya akan mempermalukan dia?"

"Tenang saja, selama kamu mau bantu aku menjaga anak, nggak akan ada yang meremehkanmu."

Aku mengangkat alis, kedua tanganku meraba-raba perutku, tetapi tidak ada respons.

Aku hanya ingin tahu, sampai di mana batas kesombongan orang-orang ini.

Hubert malah salah paham, mengira aku sedang cemburu padanya, ujung bibirnya terangkat dengan senyum meremehkan, "Sudahlah, kalau sudah tak sanggup bertahan di luar, lalu kembali dengan lesu, harusnya bersyukur masih bisa diberi pekerjaan."

"Uruslah anak baik-baik, jangan bikin ribut lagi, sadarlah dengan posisimu."

"Aku tahu kamu tak bisa lepas dariku. Begini saja, di perusahaan masih ada kamar kosong untuk tukang bersih-bersih, kamu bisa tinggal di sana."

Begitu ucapannya selesai, orang-orang di sekeliling segera tertawa dengan nada mengejek.

"Vadya, lihat betapa baiknya Hubert padamu, takut kamu menderita di luar, makan dan tempat tinggal pun dia siapkan."

"Cuma disuruh bantu Yuna antar makanan, bukankah lebih baik daripada hidup miskinmu seperti dulu? Masih nggak cepat-cepat berterima kasih pada Hubert?"

"Apa dia bisa melakukan ini dengan baik? Jangan-jangan nanti anaknya malah keracunan makanan."

Yuna dengan sengaja memainkan anting berlian di telinganya, menambahkan dengan nada pura-pura baik, "Vadya, jangan khawatir, anaknya tidak pilih-pilih, dia bakal makan apapun yang kamu masak. Cuma dia makan banyak, jadi kamu harus mulai masak beberapa jam sebelum jam makan, apa kamu keberatan?"

Hubert mendengus sambil tertawa, lalu melirik ke arahku, "Apanya yang dia keluhkan? Dulu hanya karena masalah sepele sudah kabur, sekarang setelah gagal di luar baru balik lagi, pantas saja kalau harus menderita sedikit."

Mendengar itu, aku perlahan mengernyitkan dahi.

Sampai sekarang, rupanya dia masih menganggap tindakannya mengusirku dari gedung pernikahan dan menikahi Yuna hanyalah hal sepele?

Akhirnya aku benar-benar paham, anak laki-laki yang dulu menemani aku semalaman tanpa tidur saat aku kecelakaan; yang dulu hanya punya 20 ribu di sakunya tapi rela menghabiskannya untuk membelikan aku kue; yang pernah bersumpah di depan makam orang tuanya akan selalu memperlakukan aku dengan baik ... ternyata telah lama tiada.

Yang tersisa hanyalah sosok kosong yang menyedihkan dan arogan di depanku ini.

Sudahlah.

Semua itu sudah berlalu, tak perlu diungkit lagi.

Lagi pula, sebentar lagi aku akan melahirkan anak kedua.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 10

    Wajahnya bengkak parah, seperti bekas pukulan.Aku menatapnya dengan waspada. "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini? Apa yang kamu inginkan?"Hubert bisa menghindari begitu banyak pengawal dan sampai ke sini, pasti sudah menghabiskan banyak upaya.Mengira-ingat ekspresi gila Yuna, hatiku segera mencelus.Hubert sepertinya menyadari ketakutanku, buru-buru berkata,"Vadya, jangan takut, aku nggak akan menyakitimu.""Aku hanya ...."Aku menjauh dua langkah darinya, lalu balik bertanya dengan kesal, "Hanya apa?""Vadya, aku sudah bilang, aku menikah dengan Yuna hanya untuk memberi status ayah di atas kertas pada anak Yuna ... sebenarnya, sejak awal aku selalu mencintaimu, sungguh."Ekspresinya penuh penderitaan. "Aku ... setiap kali membayangkan kamu menikah dengan pria lain dan bahkan punya anak, hatiku seperti disayat-sayat. Aku tahu, dulu aku sombong, nggak tahu menghargaimu, selalu membuatmu sedih. Tapi aku akan berubah, aku bisa berubah demi kamu!""Aku tahu kamu juga mencintaiku.

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 9

    Meskipun di mata orang luar, Leandro tampak dingin, kejam, dan tegas, tapi aku tahu dia tidak akan pernah membiarkan aku dan putra kami terluka sedikit pun.Kali ini aku sampai terluka, pasti membuatnya sangat menyalahkan diri sendiri.Anna memang menggambarkan tindakan Leandro seolah-olah dirinya iblis, tapi aku sama sekali tidak merasa takut. Bagaimanapun semua ini adalah akibat perbuatan mereka sendiri. Orang yang berbuat salah akhirnya akan mendapat balasan.Hanya saja aku khawatir, anakku yang masih kecil sudah harus mengalami hal-hal semacam ini, apakah itu akan berpengaruh pada dirinya secara psikologis?Ketika aku masih ingin berbincang dengan Anna, pintu kamar tiba-tiba terbuka keras. Sosok Leandro dan putraku segera muncul di hadapan, wajah mereka penuh kegembiraan.Putraku tanpa ragu menyingkirkan ibu angkatnya, menggenggam tanganku, lalu berkata,"Mama, bagaimana perasaanmu sekarang? Sudah lebih baik?"Leandro juga bertanya dengan penuh perhatian,"Apa tubuhmu masih ada yan

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 8

    Hubert tidak menyangka aku benar-benar tidak memedulikan kehadirannya. Dia menatap kami sekeluarga bertiga yang tampak harmonis, matanya memerah.Dia ingin mendekatiku, tapi putraku berdiri mengadang dan menatapnya dengan tajam."Jauhkan dirimu dari mamaku!""Beraninya kamu menyuruh mamaku jadi pembantu? Di rumah saja kami semua harus dengar kata Mama, apa pantas kamu menyainginya?""Aku tahu siapa dirimu. Kamu bukan hanya pria berengsek yang menyakiti hati mamaku, tapi juga punya anak haram!""Mama hanya punya aku dan adik perempuanku. Anakmu nggak pantas jadi anak Mama!""Lelaki sepertimu bahkan nggak pantas dibandingkan dengan papaku. Wajahmu tak setampan Papa, kamu tak sekaya Papa, dan kamu juga nggak sebaik Papa pada Mama."Putraku menatap Hubert dari atas ke bawah dengan jijik."Paman, apa kamu nggak punya sedikit kesadaran diri?"Hubert mengepalkan tinju, dadanya naik-turun hebat karena malu dan marah.Semua orang tahu, dirinya hanya bisa duduk di posisi tinggi berkat koneksi. K

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 7

    Saat bertemu tatapan mereka, hatiku segera melunak."Dokter, aku nggak apa-apa, jangan hiraukan mereka."Setelah aku bicara, dokter merasa agak lega.Setelah memastikan tubuhku tak ada masalah lain, dokter dengan hormat berkata,"Pak Leandro, luka Nyonya lumayan parah, tapi untungnya waktu jatuh, langsung tertahan oleh tangan, jadi bayi dalam perutnya tidak terkena masalah.""Aku sudah memberikan obat pada luka di punggung tangan, nggak akan meninggalkan bekas."Leandro mengangguk tanpa ekspresi.Lalu tatapan matanya yang tampak menekan kemarahan itu menyapu semua orang.Sebagai dalang dari semua ini, Hubert menjadi risau melihat suasana tegang itu.Dia tak pernah menyangka suatu hari aku akan tiba-tiba menjadi istri Leandro.Mata Hubert memerah menatapku, dirinya dipenuhi rasa tidak terima, hasrat memilikinya yang tertahan meledak saat itu.Tapi dia tak mampu melawan pria yang berdiri di sampingku, hanya bisa mengepalkan tangan dengan erat sampai telapak memutih.Leandro memelukku, ta

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 6

    Orang-orang yang menyinggungku bersama Hubert mulai lemas, bahkan tidak sanggup memegang anggur.Mereka tidak menyangka, orang yang mereka ejek sebagai bajingan penjilat sampah, ternyata benar-benar istri Leandro!Dalam sekejap, mereka menyesali diri mereka yang tak tahu diri.Jelas-jelas di jariku tersemat cincin satu-satunya itu.Aku juga sudah mengakui diriku sebagai istri Leandro, aku tak pernah menipu siapa pun. Dan mereka akan membayar untuk kesombongan mereka sendiri.Aku melihat beberapa orang diam-diam mundur beberapa langkah, otomatis menjauh dari Hubert dan Yuna.Namun, Rovia yang berada di samping Yuna tiba-tiba bersuara lantang, "Vadya, aku cuma ke kamar mandi sebentar, kamu malah entah dari mana cari aktor pria dan anak ini.""Lumayan tampan juga, jangan-jangan dia gigolo yang kamu sewa?"Dia mendongak dengan congkak, "Bahkan kalau mau berpura-pura, lakukanlah dengan lebih meyakinkan. Kamu habiskan semua uangmu pada hal ini, nantinya mau makan apa? Kalau kau mau mohon pad

  • Tidak Akan Diremehkan lagi Oleh Kamu   Bab 5

    Lelaki yang biasanya terlihat dingin saat di luar, di saat melihatku, wajahnya justru menampakkan senyum tipis.Anak kecil yang menggemaskan segera berlari memelukku, tapi ketika melihat punggung tanganku yang berdarah, dirinya dengan cemas bertanya,"Mama, tanganmu kenapa terluka? Apa ada yang menindas Mama?"Satu kata "Mama" menarik semua pandangan di tempat itu, aku mendengar orang-orang dengan nada terkejut menarik napas dingin.Para tamu yang tadinya menatapku dengan ejekan, kini menatapku dengan mata terbelalak tak percaya.Putraku selalu peka terhadap perasaanku, hal ini benar-benar sama persis dengan ayahnya.Perhatiannya menghangatkan diriku, membuat semua rasa kesalku seketika sirna.Aku penuh kasih sayang meraihnya erat ke dalam pelukan, mengecup pipinya yang lembut seraya berbisik, "Aku nggak apa-apa kok."Namun dia tetap hati-hati menggenggam tanganku, dengan penuh rasa sayang meniup pelan punggung tanganku yang terluka."Tiup-tiup biar sakitnya hilang! Mama, bilang saja,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status