Share

Salah Sasaran

Kaki–kaki Afran dan Ria berusaha melangkah dengan pelan. Agar tak menimbulkan gemerisik pada rerumputan semak belukar. Mereka memiliki pemikiran yang sama seharusnya menuju garis pantai tujuan akhir. Agar bisa meninggalkan dengan makin memasuki hutan semak ini. Akhirnya bagaimana pun caranya kedua pengawal yang tersisa harus bisa mereka lumpuhkan.

Terdengar letusan nyaring, suara tembakan. Tubuh Ria terkesiap. Letusan itu berasal dari salah satu pengawal Om Bram yang menembak ke  arah atas. Mereka berdua mengarahkan pistol tersebut ke arah Afran dan Ria.

“Hand’up” Mereka semakin mendekat.

“Jangan melakukan gerakan, serahkan pistol, ikut kami!” bentaknya lagi.

Afran hanya tersenyum tipis, bagaimana pun dia merasa pada masih diuntungkan. Kedua pengawal ini pasti tak akan berani membunuhnya karena belum dapat intruksi dari Om Bram.

“Biar lebih jantan ayo kita duel tangan kosong, bukankah memalukan seorang pria memaksa dengan pistol,” ejek Af

MEGAWATI SOREK

Terima kasih ya, udah baca cerita ini sampai sejauh ini. mohon bantu semngat dan love you all ... muach

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status