Short
Tindakan Menggoda di Bawah Meja

Tindakan Menggoda di Bawah Meja

By:  RichyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
7Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Om, tubuhku yang itu gatal banget, apa Om bisa bantu garukin pakai tongkat Om?" Di bawah meja, putri angkatku muncul dengan bokongnya yang montok itu, lalu duduk di antara pangkal pahaku. Aku sedang mengadakan rapat proyek dengan karyawanku, dan ada sekumpulan orang sedang berdiri di depan mejaku. Bagian bawah tubuhku malah terasa gatal dan mengembang karena sentuhan putri angkatku itu, dan aku tak tahan lagi...

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Rocky Sitara, dan hari ini perusahaan mendapat proyek besar.

Untuk menyelesaikannya dengan lebih baik, aku memanggil anggota tim ke ruanganku untuk rapat.

Tepat ketika kami sedang membahas poin penting, tiba-tiba aku merasakan sensasi aneh di bawah.

Aku menunduk dan melihat bahwa itu adalah putri bosku, Anggi Horison.

Entah bagaimana dia bisa menyelinap ke bawah mejaku dan sekarang sedang membuka resleting celanaku, tangannya bahkan sudah di dalam!

Pantas saja aku tidak bisa menemukannya dari tadi.

Bosku sedang pergi hari ini untuk urusan proyek tersebut dan secara khusus menitipkan putrinya kepadaku.

Tadi, aku masih melihat Anggi ada di ruanganku, tetapi saat aku kembali ke ruanganku setelah mengumumkan rapat ini, dia sudah menghilang.

Ternyata, dia bersembunyi di bawah mejaku!

Jika bos sampai tahu, aku pasti akan mendapat masalah serius.

Anggi sangat cantik dan masih belia, dia baru berusia delapan belas tahun, dan tubuhnya sangat sempurna.

Dia mengenakan atasan putih tanpa lengan, memperlihatkan setengah dari payudaranya, yang bergoyang setiap kali dia melangkah.

Itu membuat jantungku berdebar, tetapi karena menghormati atasanku, aku hanya berani mengaguminya dari jauh.

Saat ini dia sedang berjongkok di antara kakiku, dan dari posisiku yang lebih tinggi, aku dapat dengan jelas melihat kedua payudaranya yang bulat dan penuh.

Terlalu cantik, aku belum pernah melihat yang sebesar dan seindah itu.

Payudaranya hampir meledak karena terjepit di antara kakiku.

Melihatku menatapnya dari atas, dia mengedipkan mata padaku.

Memperlihatkan dua gigi taring kecilnya, dia tampak konyol sekaligus manis, benar-benar menggemaskan.

Aku mengedipkan mata padanya dan berbisik, “Kamu lagi ngapain di situ? Cepat keluar!”

Namun, alih-alih mendengarkan, dia malah semakin berani.

Tiba-tiba sebuah tangan mungil menjangkau ke area dalam.

Seketika, aku merasakan gatal yang hebat di seluruh tubuhku. Aku menancapkan jari-jari kakiku ke lantai, setiap otot di tubuhku tegang, mencoba melawan rasa gatal yang menusuk tulang.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak bereaksi berlebihan, ada begitu banyak orang yang memperhatikan!

“Om, kenapa ada benjolan di sini? Anggi gosokin ya buat Om.” Dia menatapku dengan polos.

Wajahnya begitu memikat sekaligus polos, aku hampir ingin menerkamnya di atas meja saat itu juga.

Namun, begitu banyak orang yang menungguku untuk rapat, jadi aku menekan keinginanku dan berkata, “Jangan main-main! Keluar!”

Begitu aku mengatakan itu, para karyawan di depanku menatap kosong.

“Pak Rocky, bukannya kita masih rapat? Kenapa Bapak minta kami keluar?”

Mereka salah paham, tetapi aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya.

Aku berdeham dan berkata, “Bukan itu maksudku. Ayo kita lanjutkan.”

Tak disangka, Anggi salah paham dan mengira aku sedang berbicara dengannya.

“Om mau lagi? Pijatan Anggi enak, kan?”

“Aku sering pijat punyaku kayak gini, rasanya gatal terus di sana.”

Dia mengulurkan tangan dan meraihnya, seketika membangkitkan hasratku.

“Om, kenapa ada tongkat di sini? Ini lucu banget!” Tangan Anggi begitu lembut dan halus, aku merasa seperti tersengat listrik, dan tanpa sadar gemetar.

Para karyawan memperhatikan keanehanku, dan bertanya dengan nada khawatir, “Pak Rocky, ada apa? Apa Bapak nggak enak badan?”

Wajahku memerah, darahku mendidih, tetapi aku tidak boleh membiarkan mereka menyadari apa pun.

Aku hanya bisa berkata, “Aku baik-baik saja, nggak apa-apa.”

Tapi Anggi salah paham lagi. Cengkeramannya mengencang, memegangku erat-erat melalui celana dalamku.

“Apa ini enak? Hehe.” Dia memegangku erat-erat dengan kedua tangannya, memutarnya perlahan.

Perasaan dikendalikan dan diremasnya hampir membuatku berteriak.

Aku memaksakan tubuhku menegang, agar bisa tetap fokus pada rapat seperti biasa.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status