LOGINAku suka melepas penat di tengah hiruk pikuk kereta bawah tanah pada jam sibuk. Tak kusangka, seorang pria di depanku menyadarinya. Aku menikmati tatapannya, sengaja membiarkan bagian tubuhku tersingkap. Namun, saat aku hendak turun, dia menarikku kembali ke dalam gerbong, mengimpitku di sudut, dan memainkanku dengan liar. "Ah! Cepat hentikan, ini mau merosot keluar ...." Aku memohon, tetapi tubuhku justru gemetar karena gairah. Saat aku menunduk, jari-jarinya sedang bergerak menuju celah di antara kedua kakiku ....
View MoreSetelah meninggalkan rumah sakit, aku segera melapor polisi. Aku mengajak polisi pulang ke rumahku dan menunggu Liam di sana dengan ponsel dalam keadaan mati.Karena tidak bisa menghubungiku, Liam akhirnya pulang sendiri. Begitu masuk ke rumah, dia langsung lemas melihat polisi yang duduk di ruang tamu. Liam sempat mencoba kabur, tetapi polisi segera melumpuhkannya di lantai."Periksa ponselnya! Riwayat obrolan dengan ayahnya, ada bukti di sana!" teriakku sambil menangis, merasa sangat sakit hati.Polisi membuka paksa ponselnya untuk penyelidikan. Benar saja, di dalamnya penuh dengan foto-fotoku. Segala macam foto, mulai dari hari di kereta saat aku mengenakan mantel, foto sehari-hari, hingga foto-foto pribadiku yang diambil diam-diam.Dia mengirimkan semuanya kepada ayahnya! Manusia sampah ini sudah mengincarku sejak hari pertama di kereta bawah tanah itu!Mengetahui kenyataan ini, pertahananku runtuh. Aku terduduk di lantai dan menangis sejadi-jadinya karena putus asa. Beruntung a
Suara percakapan dari luar pintu masih berlanjut."Anakku, seleramu memang bagus. Aku sangat puas dengan wanita ini.""Di foto-foto yang kamu kirimkan, pantatnya cukup besar. Sekali lihat saja, aku tahu dia subur. Mumpung aku masih cukup muda, segera buat dia mengandung benihku!"Itu suara ayah Liam. Aku hampir tidak mempercayai telingaku sendiri. Rasa dingin menjalar di sekujur tubuhku.Foto apa? Mengandung benih ayahnya?"Ayah, itu sama sekali nggak ada masalah. Toleransi alkoholnya buruk, tadi di tehnya sudah kumasukkan obat. Begitu dia tidur terlelap nanti, Ayah bisa masuk. Dia nggak akan menyadarinya sama sekali.""Dulu saat perjamuan kantor, aku juga mengandalkan obat ini untuk menidurinya. Kalau nggak, dia mungkin nggak akan mau jadi pacarku."Nada bicara Liam terdengar bangga, membuat darahku terasa membeku. Apa maksudnya ... dia membiusku? Bukan hanya kali ini, tapi juga malam saat dia mengantarku pulang waktu itu! Minuman pereda mabuk itu!Tapi kenapa?"Ah, kamu sudah beker
Berkat dorongan dari Liam, aku akhirnya mengumpulkan keberanian untuk melangkah masuk."Halo, Paman. Aku adalah pacar Liam, namaku Sonia Karla.""Saya tidak tahu apa yang Paman sukai, jadi saya bawakan beberapa suplemen kesehatan. Semoga Paman suka."Begitu masuk, aku melihat ayah Liam sedang duduk di halaman. Melihat kedatanganku, pria itu segera tersenyum lebar. Dia bergegas menghampiriku dan mengambil suplemen dari tanganku, lalu meletakkannya begitu saja tanpa melihatnya sedikit pun.Sebaliknya, perhatian ayahnya sepenuhnya tertuju padaku. Dia tak henti-hentinya bertanya apakah aku lelah di perjalanan atau apakah aku lapar. Aku membalas semua pertanyaannya dengan senyuman dan hatiku pun merasa lega. Liam tidak berbohong. Ayahnya bukan orang yang sulit kuhadapi seperti yang kubayangkan, melainkan sosok orang tua yang sangat ramah dan baik hati.Sepanjang sore itu, hubungan kami sangat harmonis. Saat waktu makan malam tiba, ayahnya bahkan memasak dan memenuhi meja dengan hidangan
Hanya saja, setelah itu kepalaku terasa semakin berat. Rasa peningnya mulai menyiksa hingga aku mau tak mau bertanya pada Liam, "Jus pereda mabukmu sepertinya nggak mempan, kepalaku malah makin pusing.""Haha, mungkin label 'pereda mabuk' itu cuma taktik dagang saja. Nggak apa-apa, sebentar lagi sampai rumah, tahan sedikit ya."Dalam ingatanku, itulah kalimat terakhir yang kudengar darinya. Setelah itu, aku benar-benar kehilangan kesadaran. Aku bahkan tidak tahu bagaimana aku sampai di rumah, naik ke lantai atas, hingga membuka pintu.Tengah malam, aku bermimpi. Aku kembali ke kereta bawah tanah itu. Liam mengimpitku, dengan liar mempermainkan area sensitifku dan meremas dadaku. Namun kali ini, saat aku ingin menghentikan Liam, dia seolah sudah menduganya dan langsung mencengkeram kedua tanganku. Lalu dengan kasar dia menerobos masuk ke dalam.Anehnya, orang-orang lain di dalam mimpi itu seolah tidak mendengar maupun melihat. Bahkan saat aku sudah benar-benar kehilangan kendali dan b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.