Share

Part 17

Suara itu, lembut, lirih dan manja. Masuk ke telinga Ilker, mengirimkan getaran aneh ke seluruh tubuhnya begitu saja sehingga entah bagaimana jantung Ilker terasa berpacu semakin cepat dan matanya tiba-tiba memanas seketika.

Ilker mengalihkan tatapannya. Mencoba menyembunyikan rasa haru dan bersalah yang tiba-tiba ia rasakan begitu saja.

Dulu, saat ia meninggalkannya, sosok bocah itu masih berupa bayi merah nan kecil. Kepalanya bahkan tak lebih besar dari telapak tangan Ilker dan yang bisa dilakukan bocah itu hanya berteriak kencang dan menangis.

Bahkan sangat jelas sekali kenangan di kepala Ilker saat ia mendengar tangisan samar bayi itu saat ia meninggalkannya tanpa perasaan lima tahun yang lalu.

"Maaf, Sir. Saya harus bawa Ilsya ke kamar mandi." Ucap Ajeng meminta ijin seraya membawa Ilsya masuk dengan cepat ke dalam penthouse, melewati Ilker yang masih berdiri di tempatnya begitu saja.

Ilker memaku sejenak kala mencium aroma wangi khas anak-anak bercampur samar parfum Ajeng s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status