Share

21. Istri yang Tersakiti

Candra mengempaskan tubuhnya yang lelah ke sofa ruang tamu. Apes betul rasanya ia hari ini. Baru saja pulang dari perjalanan jauh, bukannya mendapatkan pelipur lelah malah mendapatkan masalah. Kepalanya terasa berdenyut sebelah. Astaga, ia migrain!

Candra memaksa diri menyeret langkah kaki menuju kamar. Rasanya pasti nikmat bila dapat tidur barang sejenak. Semoga saja setelah bangun nanti sakit kepalanya sudah hilang. Tanpa memerhatikan apa-apa lagi, Candra menjatuhkan diri ke atas kasur.

***

Indira melajukan mobilnya cukup kencang. Andai saja jalan raya tidak sedang ramai, pastilah ia akan berkendara jauh lebih cepat. Ia sangat ingin mengebut dan memainkan pedal gas di kaki. Namun, kondisi lalu lintas telah membuatnya lamban dan tak bisa melampiaskan emosi dari kepungan sesak di dada. Pada akhirnya, Indira hanya bisa menggertakkan gigi, sambil berkali-kali memukuli setir yang ada di hadapan. Namun, saat tanpa sengaja ia memukul bagian klakson, Indira terkejut sendiri.

Satu-satunya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status