Share

Chapter 42

"Tidak bisa. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dia tidak di sini saja sikap Farhan sangat dingin apa lagi sekarang dia sudah kembali."

Jemari Dinar mengepal erat. Rahangnya mengeras, geram dengan kehadiran Ramia kembali.

Setelah pergi dari ruangan Farhan, dia bergegas untuk menemui Rania untuk memberikannya peringatan agar dia tidak mencoba merayu suaminya kembali.

Dinar menerobos masuk ke ruangan Rania tanpa permisi, sehingga membuat si pemilik ruangan yang saat itu sedang berbicara dengan asisten barunya pun terkejut dengan kedatangannya secara tiba-tiba.

Kedua alis Rania mengernyit dalam seraya menatap Dinar dengan tatapan datar. Dia menghentikan aktivitasnya, menyimpan dokumen yang sedang dia diskusikan dengan sang asisten lalu meminta rekan kerjanya itu untuk pergi dari ruangannya.

"Katakan apa yang sedang kau rencanakan sekarang?!" ujar Dinar dengan nada sinis dan penuh penekanan.

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan sekarang," sahut Rania datar d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status