Share

Triplet Rahasia: 108

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-04-14 20:24:09

“Kenapa lamban sekali? Kau merayap seperti siput?” raung Trevor begitu Percy sudah berada di hadapannya.

Pengawalnya itu semakin gemetar sampai-sampai dia tak berani menatap dan tak sanggup memberikan jawaban.

“Aku sudah tid-”

Belum selesai kata-katanya, raungan Trevor memotongnya langsung.

“Aku mau kalian mencari Tamara sampai dapat! Jangan sampai ada alasan bahwa kalian tidak bisa menemukannya!

Pokoknya, bawa Tamara dan anak-anaknya ke hadapanku hidup-hidup dan tidak boleh lecet segores pun!”

Trevor menyuruhnya langsung pergi setelah perintahnya itu.

Helaan napas Percy pun terasa lega.

Tapi begitu dia memberitahukan rekan lainnya atas perintah Signor mereka, Percy kembali terperanjat.

“Iya juga ya ... kita harus mencari Tamara ke mana?”

“Sial! Bagaimana kita bisa mencari Tamara lagi? lagi-lagi Tamara dan Tamara, boss kita ini ada apa ya? Seperti eror saja otaknya!”

“Sstt! Jangan sampai terdengar orang lain. Bisa-bisa disampaikan pada boss dan langsung dorr di kepalamu ini!”

“Huh! Ha
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ros
Yg aneh si Trevor kam tau, mrk sepupu2 nya ketemu kembar 3 , kan diacara kawinan nya Bryan sodara nya. Ya kesanalah kalo mau cari…. Kok pada peko yaa….. apa ga ba cari detektibe tambahan….. lebayy
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Pahit Hati dan Dendam

    Sore itu, Jane mengunjungi ruangan Tilly.Begitu temannya itu masuk, Jane langsung menyerocos kesal.“Hah! Romeo itu ... apalah dia itu! Aku menyuruhnya menghapus tag namamu di foto-foto itu, tapi dia malah balik memarahiku!”Tilly diam dan mendengarkan.“Maafkan aku, Till, aku tidak berhasil dengan misi kita. Tapi Sergio tidak melihatnya, kan?”“Tidak tahu. Tapi kemungkinan besar tidak. Sudahlah, tidak perlu dipermasalahkan lagi.Lagipula, aku yakin Sergio pria dewasa dan tidak akan mempermasalahkan hal yang hanya foto masa lalu saja.Juga, aku rasa aku akan menghapus medsosku saja.”“Nah! Itu ide bagus, Till! Kenapa kau baru sadar sekarang?”“Ya ... aku juga baru terpikir!”“Hah! Membuang-buang energiku saja. Mana sini medsosmu, biar kuhapus.”Tilly pun menyerahkan ponselnya pada Jane. Temannya itu mengutak atik lalu tak lama kemudian mengembalikan pada Tilly.“Sudah kuhapus. Ah, andai aku bisa melihat wajah Romeo saat mencari-cari unggahan foto-fotonya itu. Dia akan terkejut karena

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Harga Cinta dan Kepercayaan (2)

    “Hei ....” Tilly mengerling pada Sergio seraya menghampiri.“Aku sudah selesai,” katanya sambil tersenyum mengundang.Lalu Tilly membuka musik di ponselnya. Musik beritme sedang. Setelah itu, dengan senyum penuh arti dia memandangi Sergio lagi.Tubuhnya mulai meliuk-liuk mengikuti ritme musik sambil menghampiri dan akhirnya menari di hadapan Sergio.Awalnya tarian sensual, tapi makin lama Tilly makin mendekat dan menari tepat di depan Sergio.Tubuh mereka saling menyenggol.Awalnya, Sergio yang masih dipenuhi dengan kecemburuan dan kesesakannya melihat foto Tilly bersama Romeo tidak terlalu menggubrisnya.Dia melihat Tilly, tapi pikirannya melayang jauh.Namun ketika Tilly makin menggodanya dan senyum tulus Tilly memenuhi segala penglihatannya, Sergio pun tersadar.Dia mengenyahkan prasangka buruknya. Kesesakannya. Kesedihannya.Itu semua hanyalah masa lalu!Sergio berusaha menelannya semua. Biar bagaimana pun dia takkan bisa mengubah masa lalu dan semua itu akan tetap ada bersama dir

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Harga Cinta dan Kepercayaan

    Tilly baru saja tiba di rumah ketika Jane menelponnya. Melihat Tilly menjawab telepon dari Jane, Sergio pun lebih dulu memakai toilet.“Lihat medsosmu, Tilly! Si Romeo itu benar-benar menjijikkan.”Tilly segera membuka aplikasi medsosnya. Tampak foto-foto itu membuatnya mual dan merasa malu.“Dasar lelaki tak berotak! Padahal tadi dia berkencan dengan Annabella. Kau tahu kan anna? Dia sepupuku!”Jane mengangguk meskipun Tilly tidak bisa melihatnya. “Cepat remove tag-nya Till, sebelum Sergio melihatnya!” kata Jane memberikan solusi sementara.Tilly berbuat yang diarahkan Jane, tapi ternyata tag itu tidak bisa di-remove.“Tidak berhasil, Jane!”“Lah? Lalu bagaimana?”“Ah, sudah biarkan saja. Aku rasa Sergio tidak punya medsos. Aku sangat jarang melihatnya memegang ponsel. Kalapun memegang ponsel hanya saat dia mengunggah ukiran kayu bass nya ke lapak online.Tidak lama.Isi chatting nya pun hanya beberapa. Dan itu jarang sekali berbunyi.”“Oh ... tapi Tilly, siapa tau saja Sergio puny

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Berulah (1)

    Tilly menatap Sergio dengan pandangan yang tak bisa berkata-kata lagi.Dia terharu dan bahagia.“Baiklah. Sudah tentu aku menerima cincin ini. Apapun pemberianmu, aku menerimanya. Karena kamu suamiku.”Seraya mengatakan itu, Tilly mengangsurkan tangannya ke Sergio. Pria itu mengambil cincin untuk Tilly dan menyematkannya di jari manis Tilly.Lalu giliran Tilly menyematkan cincin yang lebih besar di jari manis Sergio.Setelah itu mereka saling memandangi dan memfoto kedua tangan mereka berdampingan.Tilly menyimpan foto itu dengan hati yang melimpah ruah penuh haru dan bahagia.Selesai makan, mereka berjalan sebentar di sekitar restoran.Saat itulah, Tilly melihat Romeo berjalan bersama Annabella.Tilly terkejut melihat mereka berdua berjalan mesra.Sekalipun hatinya tidak lagi merasa cemburu, tapi dia tak senang dengan sikap dan perlakuan Romeo padanya juga terhadap Sergio baru-baru ini.Karena itulah, Tilly pun sengaja memeluk Sergio mesra. Dan ketika dia tiba-tiba melihat Romeo menat

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Inginku Ini Melingkar Padamu

    Romeo merasa dipermalukan dan dihina ketika tangan para sekuriti memeganginya dan menyeretnya keluar dari gudang PV Timber. Sesampainya di luar kantor dan sekuriti PV Timber sudah melepaskan Romeo, dia mengebas bajunya seakan tangan-tangan para sekuriti itu pen uh kuman.Dipandanginya dengan delikan marah. Para sekuriti membiarkan saja dan mereka berbalik kembali ke pos kantor.Di tempatnya, Romeo memandangi gedung kantor PV Timber dengan dengusan jijik.“Apa bagusnya kantor ini. Gedungnya saja sudah kalah kinclong dari gedung lainnya. Hah! Aku bisa meruntuhkan bisnis ini.Ah, tapi lebih mudah membuat Tilly merasakan pahitnya hidup bersama si bajingan itu.”Sebuah ide pun tiba-tiba terbit di benaknya. Dia akan membuat Sergio terhina karena sudah berani-beraninya menikahi Tilly! ***Tak lama setelah Romeo ditarik paksa security, Tilly memasuki mobil bersama Sergio. Seperti rencana mereka, mereka akan ke mall.Sergio yang membukakan pintu, lalu Tilly masuk. Setelah itu, Sergio yang

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Hadiah Untukmu ...

    Tilly bertambah marah mendengarnya. Dia pun menekan nomor extention security dan meminta mereka datang.Saat security tiba, Romeo langsung bangun dengan gusarnya.“Kamu akan menyesal, Tilly! Kamu akan menyesal! Dia akan membawa kamu pada hidup susah!”Dua security mendekati Romeo, tapi pria itu menangkis mereka. “Tidak perlu mencekalku! Aku bisa jalan sendiri!”Dan saat Romeo mencapai pintu keluar, Tilly berkata pada security dengan tenangnya, “Jangan pernah biarkan orang ini datang lagi! kehadirannya tidak diterima di sini!”“Baik!”Romeo pun mendengus kasar dan melangkah keluar dengan kemarahan.Tak pernah terbayang olehnya jika Tilly ternyata bisa sesulit ini diluluhkan. Apa yang sudah dibuat Sergio hingga Tilly bisa tak mau lagi menoleh padanya? Padahal apa sih yang Sergio punya? Uang saja tidak ada!Dasar pria rendahan! ***Di gudang PV Timber ...Ketika akhirnya mawar-mawar itu pun disingkirkan, sebuah amplop jatuh dari bawahnya, tertindih buket mawar.Itu adalah amplop sura

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status