Share

Triplet Rahasia: 211

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-05-28 21:14:44
Logan ingin menjawab sebagaimana adanya.

Dia sudah tersenyum ramah, tidak ingin menimbulkan konflik dengan seorang Signor Trevor.

Namun, ketika dia menatap ke arah wajah Trevor, tanpa diinginkannya senyum di wajahnya perlahan mengerut.

Wajah tak bersahabat Trevor, serta aura tak bisa dibantah Trevor seakan membuat nyali Logan menciut entah ke mana.

Lidahnya kelu mendadak.

Dan ketika dia hendak menjawab, tatapan tajam Trevor seakan memaksanya menjawab yang tak dia kehendaki.

“Iy- Iya, Signor. Tadinya be- begitu. Tapi aku baru ingat, aku harus ke supplier.”

Trevor meninggikan lagi wajahnya begitu mendengar jawaban Logan yang berubah arah.

Dia seakan memberikan kode bahwa itu jawaban yang ingin didengarnya dari Logan.

Kedua mata Trevor pun akhirnya mengedip sebagai tanda dia puas dengan jawaban Logan.

Tanpa disadarinya, napas Logan mengembus lega perlahan dari dadanya.

Namun, Tamara tidak bisa menerimanya.

“Tapi tadi katamu mau makan siang dan jalan-jalan bersama anak-anak. Tidak bisakah
Chani yoh

note: Paman Padre adalah panggilan dari Travish untuk Trevor, karena Travish masih belum bisa menerima Trevor sbg daddy, tidak seperti Thea dan Tilly. Hal ini penjelasannya ada di bab sebelum ini (lupa bab brp). Smoga bisa dipahami. Oh ya, cerita ini berlatar italy. Padre artinya ayah dlm bhs Italy. Awalnya memang author mau buat netral saja, tapi karena konsep awal sdh terbayang Italy, jadi rasnaya tidak lengkap kl dibuat netral. Karena itulah istilah2 italy-nya baru muncul setelah di tengah2 cerita. Maaf ya, jadi membuat cerita ini seperti kurang rapi. next chapter otw. ^^

| 46
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Husnul Hotimah
klo bisa cepat up ya tor,,,semakin ke sini sudah semakin seru......
goodnovel comment avatar
Endah Wati
seneng deh kalau author muncul sapa pembaca,ga ngumpet dan mau denger saran pembaca yg membangun supaya ceritanya lebih hidup dan bagus
goodnovel comment avatar
victor ayu
lanjut thor,masa cm 1 bab doang
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Memangnya Tidak Rindu?

    Setelah sepanjang perjalanan pulang ke rumah Sergio hanya diam dan berwajah dingin pada Tilly, sesampainya di rumah pun suaminya itu masih juga diam dan berwajah dingin.Tilly memeras otak, tapi kali ini dia tidak memiliki ide.Rasa bersalah membuatnya kehilangan daya kreatifitas untuk menggoda Sergio, mencairkan suasana kaku di antara mereka.Jika dia menjadi Sergio dan mendapatkan ketidakpercayaan dirinya sendiri pun, Tilly merasa akan mengabadikan kemarahannya dalam berbagai bentuk. Diam dan bersikap dingin adalah salah satunya. Bahkan Tilly akan melangsungkannya selama setahun penuh.Memikirkan itu, Tilly bergidik sendiri.Akan gawat jika Sergio marah padanya sampai setahun penuh.Satu jam lamanya Tilly memperhatikan segala gerakan serta raut wajah Sergio, tapi Tilly masih merasa tak bisa menembus tembok dingin yang dibangun Sergio.Saat tiba waktu menjelang tidur, dia bolak balik di atas tempat tidur. Dia menatap ke berbagai arah di dalam kamar, memikirkan kalimat apa yang akan di

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Klarifikasi Karl (2)

    Entah ke mana Sergio pergi. Tapi Tilly perkirakan Sergio menuju hutan di belakang.Tilly jadinya hanya bengong di dalam kamar. Dia menunggu Sergio pulang, sekaligus menunggu waktu tibanya pertemuan denagn Karl.Saat mendekati waktu pertemuan, Sergio pun kembali.Huh! Masih ingat juga dia denagn pertemuan. Kirain sudah lupa!Di hadapannya, Sergio mengganti bajunya kemudian melesak ke luar rumah.Tilly pun gegas mengganti bajunya dengan terburu-buru kemudian menyusul Sergio. Pria itu sudah berada di dalam mobil. Di balik kemudi.Tilly mendegus kesal tapi dia masuk juga ke bagian penumpang.‘Lagi-lagi perang dinign!’ keluh hati Tilly sebal.Mereka akhirnya tiba di restoran yang dijanjikan setelah hampir satu jam berkendara dalam diam. Diam yang aneh. Diam yang sangat tidak menyenangkan.Tapi Tilly bersyukur, setidaknya Karl sudah tiba di meja mereka saat dirinya dan Sergio tiba. Setidaknya, mereka tidak perlu melanjutkan perang dingin mereka di restoran. ***“Jadi, Tuan D

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Klarifikasi Karl (1)

    Kata-kata Valencia terus berdenging di telinga Dante, memantul-mantul di seluruh penjuru kepalanya.Dia menjadi tak tentram setiap kali hendak menarik napasnya.Dante kembali ke ruang kerjanya malam itu setelah menidurkan Valencia dan memandangi wajah sang istri yang terlihat damai itu.Mau berjuta kali dia meminta maaf pun Dante sadar usia Valencia takkan bisa dia tambahkan dengan itu. Dante hanya bisa menyesali setiap dosanya dengan dirinya sendiri.Dia menyepi ke ruang kerja dan merenung. Teringat akan ucapan Valencia, Dante menghubungi Karl.“Ya, Tuan?” jawab Karl di ujung telepon.“Lepaskan Sergio. Cabut segala tuntutan terhadapnya. Untuk perjanjian kerja kita dengannya, lupakan saja. Bakar surat perjanjian itu. Kita tidak akan memperhitungkan apapun padanya. Juga dia tak lagi berhutang pada kita.Juga, beri dia tanah dan gedung sebagai ganti dari gedung kantornya yang terbakar dan juga segala harta miliknya yang sempat ikut terbakar. Pokoknya apa yang telah kita hancurkan dari S

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Hati Seluas Samudera

    Olivia menatap ponselnya untuk kesekian puluh kalinya di hari ini. Masih tidak ada panggilan masuk dari Dante!Hati Olivia memanas hingga rasanya sanggup menggosongkan sebutir telur.Dia yang sudah meradang karena Sergio tidak bersedia menemuinya, setelah dia bersusah payah berdandan cantik dan mendatangi pria itu dengan sekotak makan siang utnuknya, kini harus meradang lagi karena Dante pun melanggar janjinya lagi untuk menemuinya.“Dasar pengecut!” Maki Olivia pada Dante.Olivia pun melepas mantelnya dan mulai menuju dapur. Dia mengambil telur dan mengocoknya. Olivia ingin membuat omelet. Tapi sempat terbersit di benaknya, apakah telur itu akan benar-benar matang jika ditatapnya penuh murka karena bara amarah dalam dadanya?‘Ah, yang harus menghadapi murkaku adalah Dante! Juga Tilly! Kalian lihat saja! Akan kubuat kalian menyesal sudah meremehkanku!’Olivia terus mengocok telurnya hingga mengembang. Dia menambahkan berbagai bumbu dan potongan sayur serta sedikit daging cincang dari

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Pegang Keyakinanmu!

    Tilly menatap kantor yang berada beberapa meter di depannya. Sudahlah, sudah terlanjur sampai di sini. Lagipula, biar bagaimana pun Sergio masihlah suaminya. ***“Maaf, dia tidak bersedia ditemui,” kata petugas yang tadi sudah sempat memberitahu Olivia dan bahkan berusaha menggoda Olivia.Tilly termenung mendengar jawaban yang tidak dia sangka-sangka itu. Tidak bersedia ditemui?“Kenapa?” tanya Tilly membeo pikirannya sendiri.Petugas di depannya hanya mengangkat bahu. “Mana kutau, Nona. Sama wanita secantik sebelum Anda saja dia tak mau ditemui.”“Wanita cantik sebelum aku? Yang pakai dress merah ketat tadi?” tanya Tilly linglung.Petugas mengangguk. “Iya! Yang bodynya pheeweeet ... seperti gitar spanyol.”“Oh! Tapi tadi dia bilang baru saja mengunjungi?”“Kalau itu saya tidak mengerti, Nona. Yang pasti, wanita tadi itu juga tidak bersedia ditemui suami Anda. Dia tidak memberikan alasan. Dan pada Anda juga dia tidak bersedia menemui. Jadi, lebih baik Anda pulang saja.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Siapa Cepat Dia Dapat

    Setibanya di rumah sakit, Dante menanyakan data-data Valencia di sana. Dan betapa terkejutnya dia karena wanita itu sangat aktif berobat di sana selama sepuluh bulan terakhir.“Aku ingin bicara dengan dokter yang menanganinya,” kata Dante dengan segala kecemasan bergelanyut dalam dada.Dante dibawa menemui dokter yang menangani laporan medis Valencia.Dia menanyakan detil catatan medis Valencia.Dokter itu menghela napas dalam-dalam. Dia berada dalam posisi sulit.“Dalam hal ini, pasien minta dirahasiakan, Tuan,” kata dokter itu dengan rautnya yang lebih rumit lagi.“Aku suaminya! Aku berhak tau semuanya!”“Saya tau, Tuan. Tapi tetap saja, pasien sudah meminta untuk dirahasiakan dari siapapun.”Mendengar itu, Dante berang. “Aku suaminya, kenapa harus dirahasiakan dariku?!”“Kalau itu saya tidak tau, Tuan.”Dante meraih kerah jas sang dokter dan mencengkeramnya erat. “Beritahu padaku! Jika tidak, istri dan anak-anakmu yang akan kubuat menderita!”“Tidak bisa begitu, Tuan!”“Aku bisa! C

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status