Share

24. Alva vs Luis

Alena berjalan keluar dari gedung auditorium setengah jam kemudian. Lima belas menit lagi jam enam, Alva akan menjemputnya. Tangannya memegang bingkisan yang dikirim Alva, ternyata isinya adalah coklat Ritter Sport kesukaan Alena, di dalam kotak berbentuk hati. Alena tersenyum sendiri mengingat cara Alva menebus ketidakhadirannya di pentas drama tadi.

Di luar cukup dingin, angin berhembus kencang. Alena sudah memakai pakaian hangat lengkap. Ia duduk di kursi taman depan fakultasnya, sambil mendekap bingkisan dari Alva. Suasana sudah mulai sepi. Langit sore di awal bulan Februari ini gelap dan memberi kesan sendu.

"Alena...," suara yang dikenalnya menyapa dari belakang. 

Alena menoleh. Luis berjalan menghampiri. Ia memakai mantel musim dingin berwarna biru navy, dan membawa tas jinjing di tangan kanannya. 

"Lagi apa kamu di sini?" tanya Luis, dahinya berkerut.

"Luis... Aku lagi nunggu dijemput," jawab Alena. Ia mulai gugup,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status