Share

Tuan CEO, Aku ingin Bercerai
Tuan CEO, Aku ingin Bercerai
Penulis: Bulu Tertiup Angin

Bab 1

Annika tidak tahu apakah semua pria yang berselingkuh itu memiliki dua ponsel.

Ketika Zakki sedang mandi, pacar Zakki mengirimkan sebuah swafoto.

Gadis itu cantik dan masih sangat muda, tetapi dia mengenakan pakaian mewah yang tidak sesuai dengan usianya, jadi dia terlihat sedikit tidak nyaman.

“Pak Zakki, terima kasih hadiah ulang tahunnya.”

Annika menatap pesan itu untuk waktu yang lama hingga matanya sakit. Dia tahu bahwa Zakki berselingkuh, tetapi dia tidak menyangka suaminya berselingkuh dengan gadis seperti itu. Annika merasa patah hati dan terkejut ketika melihat wanita yang disukai oleh suaminya.

Dia benar-benar menyesal telah mengetahui rahasia Zakki.

Kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.

Sesaat kemudian, Zakki keluar dalam keadaan basah kuyup. Jubah mandi berwarna putih membalut otot perut dan dadanya yang kekar. Lelaki itu tampak tampan dan seksi.

"Sampai kapan kamu akan menatapnya?"

Zakki mengambil ponselnya dari tangan Annika. Dia melirik ponselnya sekilas, lalu mulai mengenakan pakaiannya.

Zakki sama sekali tidak merasa malu ketika dia terekspos oleh istrinya. Annika tahu bahwa Zakki percaya diri karena dialah yang mencari nafkah dan menghidupi Annika. Sebelum menikah, Annika adalah seorang pemain biola yang terkenal di Indara.

Annika tidak mempermasalahkan foto itu, dia tidak berani melakukannya.

Ketika melihat Zakki hendak pergi, Annika segera berkata, "Zakki, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu."

Pria itu mengencangkan ikat pinggangnya dan menatap istrinya. Dia teringat akan sikap istrinya yang lemah dan patuh di tempat tidur barusan. Zakki tertawa dan bertanya, "Kamu mau lagi?"

Akan tetapi, keintiman ini tidak lebih dari sekadar main-main.

Zakki tidak pernah menyayangi istrinya, mereka terpaksa menikah karena sebuah kecelakaan.

Zakki mengalihkan pandangannya. Dia mengambil jam tangan Patik Philoppe di meja samping tempat tidur dan memakainya. Kemudian, dia berkata dengan tenang, "Aku punya waktu lima menit, sopirku sudah menunggu di bawah."

Annika bisa menebak ke mana Zakki akan pergi, lalu tatapannya berubah menjadi suram. "Zakki, aku mau bekerja."

Bekerja?

Zakki mengencangkan jam tangannya dan menatap Annika. Setelah menatapnya cukup lama, Zakki mengeluarkan buku cek dari sakunya, lalu menuliskan sejumlah angka. Dia merobeknya dan menyerahkannya kepada Annika. "Bukankah lebih enak menjadi istri yang tinggal di rumah seharian? Kamu nggak cocok bekerja."

Setelah mengatakan itu, Zakki pergi.

Annika mengejar Zakki dan menundukkan badannya. "Aku nggak takut bekerja! Aku mau bekerja … aku bisa bermain biola ...."

Pria itu tidak ingin mendengarkan.

Dia menganggap Annika sebagai wanita lemah yang bergantung pada orang lain. Annika tidak akan mampu bertahan di luar sana.

Zakki mengangkat tangannya untuk melihat jam. "Aku harus pergi sekarang!"

Zakki pergi begitu saja dan Annika tidak bisa menahannya.

Annika memegang gagang pintu dan bertanya, "Sabtu ini ayahku ulang tahun, apa kamu punya waktu?"

Zakki berhenti sejenak dan menjawab, "Kita lihat saja nanti!"

Pintu tertutup perlahan dan suara mobil di bawah perlahan menghilang.

Beberapa menit kemudian, para pelayan naik ke lantai atas.

Mereka mengetahui bagaimana hubungan suami dan istri tersebut. Salah satu dari mereka berkata, "Pak Zakki akan pergi ke Kota Handa selama beberapa hari karena ada hal penting yang harus dilakukan. Selain itu, perusahaan baru saja mengirimkan setumpuk baju Pak Zakki. Nyonya ingin mengirimkannya ke laundry atau mencucinya sendiri?"

Annika duduk berlutut di sofa.

Setelah terdiam beberapa saat, dia kembali tersadar dan berkata dengan lembut, "Aku akan mencucinya dengan tangan!"

Karena Zakki tidak menyukai bau pelarut dari penatu, hampir semua pakaian Zakki, termasuk jas, dicuci dengan tangan dan disetrika oleh Annika.

Selain itu, Zakki juga memiliki tuntutan yang tinggi dalam hal lainnya. Dia tidak suka makan makanan dari luar dan tidak suka kamar tidurnya berantakan. Annika belajar memasak, bersih-bersih, dan merangkai bunga. Dia perlahan-lahan belajar menjadi ibu rumah tangga yang sempurna.

Annika menyerahkan hampir seluruh hidupnya pada Zakki.

Namun, Zakki tetap tidak mencintainya.

Annika menunduk dan menatap cek yang diberikan tadi.

Tahun lalu, keluarganya hancur. Kakak laki-lakinya dituduh dan akhirnya ditahan. Selain itu, ayahnya tiba-tiba jatuh sakit sehingga menghabiskan biaya lebih dari 200 juta per bulan. Setiap kali Annika pulang, Bibi Shinta mengeluh karena Annika tidak mengambil banyak uang dari Zakki.

"Dia adalah CEO Grup Farmasi Ruslan yang punya kekayaan ratusan triliun .... Annika, kamu dan dia adalah suami-istri, harta dia adalah milikmu juga 'kan?"

Annika tersenyum pahit.

Bagaimana mungkin harta Zakki menjadi miliknya?

Zakki tidak mencintainya dan bersikap sangat dingin padanya. Pernikahan mereka hanya melibatkan hubungan badan tanpa ada perasaan cinta. Zakki bahkan tidak mengizinkan Annika untuk mengandung anaknya. Dia selalu mengingatkan Annika untuk minum pil obat setiap kali mereka berhubungan badan.

Ya, Annika harus minum pil obat.

Annika menggenggam botol pil, menuangkan satu pil, lalu menelannya.

Setelah menelan pil tersebut, Annika membuka laci kecil dengan lembut. Di dalamnya ada buku harian tebal yang berisi ungkapan penuh cinta dari Annika yang berusia 18 tahun untuk Zakki.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status