Share

BAB 17. Seatap Bersama Calon Suami.

“Aku hanya akan ke sebelah ranjangmu untuk memencet bel saja. Aku tidak kemana-mana,” jawab Deva.

Ratih hanya bisa menganggukk lemah, rasa ngilu di leher membuat Ratih kesulitas untuk banyak bicara. Tak lama kemudian dokter Aldo dan seorang perawat kembali datang lalu memeriksa Ratih. Terlihat bekas cengkeraman di leher Ratih membiru, Deva menyadarinya saat Aldo memeriksa dengan seksama.

“Nona Ratih, apa leher Anda sakit untuk dipakai untuk menelan ludah?” tanya Aldo dijawab anggukan singkat Ratih.

“Baiklah saya akan memberikan obat penghilang rasa sakit dan sementara makanlah bubur dulu,” terang dokter Aldo lalu pamit meninggalkan kembali Ratih dan Deva berdua.

Deva menatap Ratih dengan pandangan sendu, ia tidak tau apa yang dirasakannya saat ini apa karena kasihan atau perduli. Yang jelas perasaan Deva saat itu tidak tenang dengan kondisi Ratih.

“Mulai saat ini, aku sendiri yang akan menjagamu sampai tanggal pernikahan kita. Kamu tinggal pilih, aku yang tinggal di rumahmu atau kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status