Share

BAB 51. Santet, di Malam Pertama.

Seberkas Cahaya bagai kunang-kunang menyeruak keluar begitu saja. Ratih tak kuasa menahan keterkejutannya.

“Deva, lihatlah!” panggil Ratih sambil membulatkan matanya.

Bukannya melihat, Deva justru semakin menenggelamkan kepala Ratih di dadanya. “Sstt, jangan berisik. Aku lelah sekali hari ini, aku mau tidur,” bisik Deva.

Selain aroma tubuh Ratih menjadi candu baginya, Deva tidak sedang berbohong, dia memang sedang kelelahan mengurus perkara Yoga ini. Entah kenapa ada ketenangan tersendiri saat Ratih berada di dalam dekapannya.

Sedangkan Ratih semakin percaya, kalau memang hanya Devalah satu-satunya pria yang bisa melepaskan dirinya dari rantai kematian. “Kalau saja kamu melihatnya, kamu pasti akan terkejut tapi kamu langsung percaya kepadaku,” bisik Ratih sambil menatap Deva penuh arti.

“Hem …,” gumam Deva sudah terlelap.

Kebiasaan Ratih yang suka bangun tengah malam sekitar pukul dua karena haus sedikit mengganggu kenyamanannya Deva. Ratih turun dari ranjang sambil mengendap-nge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status