Share

Bab 7

Author: Udang
“Hm?”

Mendengar omongan ini, Ria dan Yuni terlebih dahulu tertegun dan setelah itu tertawa secara serempak.

“David, aku tidak salah dengar? Kamu bahkan bilang kamu tinggal di sini?”

Yuni tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Apakah kamu tahu sebuah vila asal-asalan di sini berapa harganya? Sedikit-sedikit sudah 60-80 milyar. Kamu orang kampung, meskipun sudah berjuang 10 kali kehidupan juga hanya bisa membeli sebuah toilet.”

“Aduh, tidak tahan lagi. Aku hampir mati karena menertawaimu.”

Dia berkata sambil memegang perut karena tidak tahan tertawa.

Ria justru tersenyum karena saking kesalnya, “Kalau begitu kamu beritahu aku, di mana rumahmu?”

“Di puncak bukit. Kalau tidak salah disebut sebagai vila nomor satu Menteng.” kata David dengan santai.

Ria sepenuhnya dibuat tertawa karena marah padanya.

Jika kamu sembarangan menyebut sebuah vila, mungkin aku juga akan percaya.

Tapi Vila Nomor Satu Menteng adalah alamat tempat tinggal Empu Petap Medis. Apa hubungannya dengan orang kampung sepertimu?

Dia menatap David dengan penuh simpati. “David, tau tidak? Tampangmu sekarang seperti seorang badut dan membuatku sangat jijik?”

“Percaya atau tidak, terserah kamu.” David menegakkan punggung dan beranjak pergi. Dia malas untuk berdebat dengan kedua orang itu.

“Kamu sebaiknya segera pergi sebelum satpam menemukanmu. Kalau tidak, akibatnya akan fatal.”

Ria melemparkan omongan ini dan langsung mendesak Yuni untuk menyalakan mobil melaju ke puncak bukit.

Kedua orang itu tiba di depan pintu vila di puncak bukit. Ria menekan bel pintu dengan perlahan. “Tuan Empu Petapa Medis yang terhormat, saya adalah nona besar Keluarga Nasroto di Jayanegara. Kedatangan saya kali ini adalah untuk meminta bantuan Anda menolong kakek saya ……”

Namun, meskipun mulutnya sudah kering karena berbicara, dari dalam vila tetap tidak ada sedikitpun tanggapan.

“Bu, sepertinya Empu Petapa Medis sedang keluar. Bagaimana kalau kita datang hari lain saja?” kata Yuni tidak tahan.

“Hanya bisa begitu saja.” Ria mendesah pelan, kembali naik ke mobil Bentley dan kembali melalui jalan yang sama.

Di perjalanan pulang, Ria terus memperhatikan jalanan. Tapi dia justru tidak menemukan sosok David.

Dia mendengus dan berkata, “Kelihatannya anak itu menyelinap masuk ke sini. Takut ketahuan satpam, jadi pergi secara diam-diam.”

“Harus bertemu dengan Empu Petapa Medis sesegera mungkin dan memintanya mengobati kakek. Dengan begitu, aku bisa segera menyingkirkan David.”

Di puncak bukit, David mendaki dengan menelusuri jalan setapak di hutan.

Melihat vila mewah di depan mata, dia mengangguk penuh puas. “Orang tua itu temasuk masih punya hati nurani dengan meninggalkan sebuah rumah besar seperti ini untukku.”

Pada saat ini, Hasan menelpon kemari. “David, jika kamu ada waktu ingatlah untuk pergi membuat laporan medis di rumah sakit untuk mempermudah wawancaramu di perusahaan Wulan besok.”

“Baik.” Setelah menutup telepon, David sengaja pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Karena laporan medis paling cepat keluar satu jam kemudian, dia kebosanan dan berkeliaran di sekitar rumah sakit.

Ketika melewati sebuah bangsal, dia mendengar sebuah suara tangisan yang memilukan dari dalamnya.

Di dalam bangsal, satu orang tua terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang. Nafasnya sudah tidak ada sama sekali.

Sedangkan di depan ranjang dikelilingi para pria dan wanita dengan pakaian yang tidak biasa. Saat ini mereka semua menatapi orang tua itu dengan wajah sedih.

“Dokter Suritno, apakah kakekku benar-benar sudah tidak bisa bertahan?”

Seorang gadis berusia 20an tahun berkata dengan sepasang mata yang merah, “Meskipun hanya menyambung hidupnya selama 3 jam juga boleh.”

Pria tua itu adalah pemegang peran penting dalam Keluarga Chairil. Begitu dia tumbang, pasti akan menimbulkan guncangan besar dan berimbas ke seluruh Keluarga Chairil. Namun, jika bisa menyambung nyawa pria tua itu selama 3 jam, maka dia akan ada waktu untuk mengurus banyak hal.

Orang tua dengan seragam dokter yang bernama Dokter Suritno menghela nafas, “Nasib sudah ditakdirkan, tidak bisa diubah oleh manusia.”

“Pada masa mudanya, Tuan Chairil berperang demi membela negara dan meninggalkan banyak luka tersembunyi saat terluka di medan perang. Saat ini penyakit lama kambuh dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Batas waktu telah tiba, jangankan aku, bahkan Emput Petapa Medis yang legendaris itu, takutnya juga tidak bisa melakukan apa-apa.”

Semua orang yang mendengarnya merasa sedih dan berlinang air mata.

Tiba-tiba, sebuah suara tertawa mengejek terdengar dari depan pintu. “Kamu tidak bisa, bukan berarti orang lain tidak bisa. Apa hakmu untuk meragukan kemampuan Empu Petapa Medis?”
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kawi Kelana
seru lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status