Share

108. Pagi Setelah Skandal Bersama Anak Tiri

"Aku berangkat kerja dulu. Kamu bisa beristirahat." Julian mengusap pundak Jenar dengan lembut. "Kamu melakukan banyak hal pagi ini."

Jenar tersenyum tipis. Kepalanya mengangguk tak yakin. "Itu sudah kewajibanku, Mas Julian."

"Kamu benar. Kamu banyak berusaha dan aku menghargainya." Julian mencium puncak kepala Jenar. "Aku beruntung menikah denganmu."

Kalimat itu tidak bisa menjadi penenang untuk Jenar setelah dia tahu apa yang terjadi di belakangnya.

Benar memang tidak mengkonfirmasi bahwa itu termasuk tindak perselingkuhan di belakangnya. Bukannya Jenar tidak mau melakukan itu, tetapi dia takut untuk melakukannya.

Dia belum bisa menerima kemungkinan buruk yang mungkin terjadi padanya.

"Kamu hati-hati di jalan. Jangan terlalu banyak memaksakan diri untuk bekerja," ucap Jenar dengan lembut. "Kamu tidak boleh sakit. Nanti Jean jadi sedih."

Julian tertawa kecil. "Kamu ini ...."

"Kalau begitu aku pergi dulu. Ada urusan di kantor yang harus aku lakukan sebelum jam kerja dimulai," imbuh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status