Share

65. Adik yang licik

Terik menyinari bumi, cahayanya merambah lewat tirai jendela yang separuh terbuka. Julio bangun dari tidurnya. Dia menatap langit-langit kamarnya dengan malas, sebelum memutuskan bangkit sembari mengusap wajahnya.

"Aku sudah menunggumu dari tadi, Kak!"

Suara itu mengejutkan Julio. Dia langsung menoleh ke arah sumber suara. Jasmine duduk di sana sembari tersenyum aneh padanya.

"Kamu sejak kapan di situ?" tanya Julio lagi. "Jangan bilang kamu ada di sini sejak semalam? Sudah kukatakan berhentilah untuk menatapku ketika aku sedang tidur," tandas Julio.

Julio turun dari ranjang, memakai sandal kaki dan berjalan malas menuju meja kecil di sudut ruangan. Dia biasa mengimplementasikan jiwa dan menyatukan raga di sana.

Jasmine mendekatinya. Dia berjalan sambil melirik jam tangannya. "Sejak pukul enam?" kekehnya. "Mungkin lebih sedikit."

Julio mengusap wajahnya. Dia menyambut kedatangan Jasmine. "Sekarang kenapa kamu tiba-tiba memata-matai aku begitu?"

"Biasanya kalau begitu kamu mau minta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status