Share

79. Dialog malam (1)

Julio tertawa kecil setelah melihat perubahan ekspresi wajah Jenar ditambah dengan nada bicaranya yang terdengar begitu sedih. 

Jenar langsung menoleh ke arahnya. "Kamu menertawai aku?" tanya Jenar sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Aku rasa tidak ada yang lucu di sini, kenapa kamu malah tertawa?" tanyanya lagi. "Ada yang salah padaku?" Jenar mengimbuhkan. 

Julio menghela nafas. Tawanya tidak bertahan lama. "Hanya lucu saja melihat kamu duduk di sini dengan kekhawatiran."

"Apanya yang lucu?" Jenar memprotes Julio. "Bagimu adalah hal yang lucu ketika seorang istri khawatir saat suaminya belum pulang dan tanpa kabar seperti ini?"

Julio manggut-mangg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status