Share

98. Malam di Sudut Kota

Pemandangan kota dari gedung paling atas sedikit meredakan perasaan resah dan pikiran gundah gelisah yang Julian rasakan.

Dia berakhir di tempat ini, setelah seharian penuh melakukan segalanya untuk mendapatkan penanam sahamnya kembali. Julian tidak bisa membayangkan bagaimana jika perusahaan yang dia bangun begitu megah dan mewah di tengah pusat kota Jakarta, harus menjadi milik orang lain.

"Pemandangannya indah kan?" tanya Luce.

Julian tidak sendiri datang kemari. Kenyataannya dia harus memaksakan diri untuk berbohong pada keluarga barunya. Julian tidak mungkin mengadakan kalau Luce turut serta dalam perjalanan bisnis tak resminya.

Julian manggut-manggut. "Cukup menghibur malam ini," ucapnya. "Setidaknya kita bisa melihat semua ini di akhir kesibukan yang terjadi," kekehnya.

Luce memahami keresahan Julian, tanpa dia harus mendapatkan pernyataan langsung dari mantan suaminya. Mereka sudah hidup lebih dari 15 tahun lamanya, saling mengenal satu sama lain hampir lebih dari 20 tahun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status