Share

Bab 12 Mulai Merasakan Kehilangan

Hati Lita berkecamuk. Ia marah dan tak terima.

"Apa?!" Tak sadar ia meneriaki kakak iparnya membuat suasana menjadi memanas.

"Turunkan nada bicaramu." Meskipun Lorenzo mengatakannya dengan nada dingin, dan dengan tatapan mata yang mengintimidasi. Kalau saja lelaki yang di depannya itu bukan kakak iparnya, pasti Lita akan menamparnya. Tetapi Lita mana berani. Wanita itu tertunduk takut.

"Baiklah kak. Tapi bisakah kakak meminta tolong kepada pelayan lain saja? Nabila sedang–"

Belum selesai bicara, Lorenzo memotong pembicaraan Lita dengan cepat. "Jadi kamu mau mengatur hidupku?" Lorenzo menatap Lita dengan tatapan mata mengintimidasi, membuat nyali Lita menjadi ciut dan menggelengkan kepalanya.

"Ti–tidak kak. Aku tidak bermaksud seperti itu. Maafkan aku," ucap Lita, sambil menahan emosinya.

"Tolong antar kopinya ke kamarku ya, Nabila," suruh Lorenzo. Seketika nada bicaranya berubah ketika berbicara dengan Nabila.

Lita bangkit dan langsung menunjuk ke wajah Shanaz. "Semua ini karenamu!
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status