Share

Bab 61. Musuh Bebuyutan

Sore menyapa ketika kami tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Sebagai gadis kampung yang tak pernah pergi ke mana-mana selain ke Jakarta, Bandung dan Bogor rasanya aku masih mengalami jet lag. Mungkin ini karena aku pertama kali naik pesawat sehingga ketika turun dari pesawat tak ada yang bisa kulakukan selain bengong bak orang kesurupan.

Tidak seperti Mas Aksa yang lebih banyak menikmati waktunya selama di udara, sebaliknya aku malah pusing dan berharap ada rest area.

Yaelah emangnya ini Bis, ampun dah norak.

Aku menatap kosong segelas minuman yang diberikan oleh Mas Aksa. Sungguh aneh, sejak turun dari pesawat aku sama sekali tak berselera minum mau pun makan padahal Mas Aksa sudah mengajakku menepi dan makan di salah satu cafe yang ada di dalam bandara.

"Kamu gak suka minumannya?" tanya Mas Aksa seraya duduk di depanku. Aku sejenak terkesiap, tumben-tumbenan ini orang perhatian biasanya dia cuek aja.

Apa dia kesambet jin pesawat ya? Coba aja bayangkan, perasaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status