Share

Jumawa

Mengusap tengkuk yang terasa berat, aku berjalan gontai menuju ruang tengah mencari Mas Erlangga. Rasanya perut ini seperti sedang diaduk-aduk dan rasa mual sudah melanda. Aku ingin meminta dia mengusapkan minyak kayu putih di badan, karena sepertinya aku masuk angin berat.

"Lagian jangan suka begadang, Dek. Kalau marah sama Mas ya marah saja. Omeli Mas sesuka hati kamu. Luapkan amarah kamu, jangan dipendam sampai-sampai kamu tidak bisa tidur dan harus begadang. Akhirnya masuk angin 'kan?" protes suami sembari mengoleskan minyak kayu putih ke seluruh tubuhku.

"Mas!" Mendongak menatap wajah tampan Mas Erlangga ketika dia sedang memijat kepalaku.

"Ada apa, Dek?"

"Aku minta maaf!"

"Memangnya kamu salah apa sama Mas, sampai kamu harus minta maaf seperti ini?"

"Atas perlakuan aku semalam, juga kata-kata aku yang begitu menyinggung perasaan kamu. Aku terlalu emosi."

"Sudah lupakan saja. Kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status