Share

Bab 14: Monster Bermata Hijau yang Kecil

Author: Glazed Snow
Kevin Keith mengira dia mendengar sesuatu.

Kecil… gigolo kecil?

Siapa?

Saudaranya?

Oh sial!

Mata sipit Lucas Hank mengamati cek itu sebelum tatapannya sekilat jatuh ke wajah cantik Shayla Shimon. Suaranya yang dalam tanpa emosi terdengar jauh. “Apa maksudmu?”

Shayla Shimon bertemu dengan Lucas Hank di toko kue kemarin. Sekarang setelah melihatnya lagi, Shayla Shimon masih bisa merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia tersipu saat menatap ketampanan pria yang tanpa cacat itu.

Dia mencoba untuk mendapatkan perasaan superiornya saat berbicara kepada seorang gigolo. “Ini cek untukmu. Mulai sekarang tinggalkan Charlotte Shimon. Aku yang akan membiayaimu,”

Kevin Keith tidak bisa berkata-kata lagi.

Apa yang sedang dia saksikan ini? Tidak pernah dalam hidupnya dia akan percaya bahwa dia benar-benar bisa melihat seseorang membayar 'saudaranya' untuk memintanya menjadi mainan gigolonya.

Apa yang salah dengan dunia ini? Apakah dunia ini telah berubah menjadi dunia fantasi?

Tangan Lucas Hank masih berada di sakunya, tetapi sudut bibirnya menyeringai mengejek.

Dia tidak mengucapkan kata-kata penolakan atau penghinaan. Namun Shayla Shimon bingung karena seringainya.

Dia tidak menyadari kesalahan fatalnya. Dia adalah Nona Shimon kesayangan dan pria itu seharusnya hanya gigolo. Namun setiap tindakannya, bahkan jika itu hanya tatapannya saja sudah seperti memerintahkannya untuk menyerah. Hal itu membuatnya merasa kecil dan rendah diri.

“Apa.... apa yang membuatmu tersenyum?”

Lucas mengangkat alisnya. “Tidak ada. Memang bagus untuk memiliki sedikit kepercayaan diri, tetapi lebih baik kau pulang dan lebih sering bercermin,”

Dia lalu pergi dengan langkah yang lebar.

Keseluruhan hasrat Shayla Shimon langsung seperti dipadamkan oleh seember air es. Apakah dia baru saja ditolak oleh seorang gigolo?

Apakah gigolo saat ini begitu percaya diri seperti itu?

Lucas hanya mengambil satu langkah sebelum akhirnya berhenti. Dia melihat sosok menawan di depannya, Charlotte Shimon ada di sini.

Siapa yang tahu kapan dia datang ke sini tapi matanya yang cerah berkedip saat menatapnya.

Kevin Keith berpikir dengan geli, “Uh oh, hari yang sangat beruntung. Saudaraku tertangkap basah oleh adik iparku… “

Lucas menatap Charlotte Shimon. Beberapa detik kemudian, tangannya keluar dari sakunya. “Aku tidak melakukan apa-apa. Kau juga melihatnya. Dia yang merayuku!”

Pria yang sedetik yang lalu terlihat dingin dan penyendiri itu langsung terjatuh ke dasarnya hanya dalam sekejap mata. Ia sedang membuat alasan untuk Charlotte Shimon dengan nada suara yang sangat polos.

Adegan itu membuat Kevin Keith kagum sementara harga diri Shayla Shimon yang terluka dilapisi oleh embun beku.

“Charlotte Shimon, kau lagi!” Shayla Shimon mencengkeram tinjunya dan mengatupkan rahangnya.

Charlotte berjalan dan berdiri di depan Lucas dan menghalanginya dengan sosok langsingnya. “Shayla Shimon, aku selalu menganggapmu sebagai Laura Yasmeen dengan spesifikasi yang lebih rendah. Tapi dia seharusnya senang karena kau memang mendapatkan gennya - kalian berdua suka merebut pria orang lain!”

“Kau…”

Untuk memotong kata-kata Shayla Shimon, Charlotte langsung menarik cek di tangannya. “Lima ratus ribu? Wow, Shayla Shimon. Bagaimana kau bisa punya banyak uang? Sepertinya kau benar-benar habis-habisan kali ini ya. Apakah kau sangat menyukai… gigoloku ini?”

Jumlah itu adalah total tabungan Shayla Shimon, sebagian kecil dari uang itu juga telah ia pinjam dari teman-temannya. Dia benar-benar tergila-gila dengan Lucas Hank, jadi dia melakukan yang terbaik.

Charlotte mendecakkan lidahnya karena kasihan. “Sayang sekali itu hanya sepihak saja. Tidak akan ada gunanya tidak peduli berapa banyak uang yang kau berikan. Gigoloku ini tidak akan menyukaimu,”

Saat dia berbicara, dia berbalik dan menatap Lucas. “Katakan padanya, kau pria milik siapa!”

Menatap tatapan anak kucing gadis itu, Lucas mengerutkan bibirnya dengan ekspresi sayang dan menjawab, “Charlie.”

Charlie ...

Charlotte Shimon merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia telah mengendalikan kejadian ini sepenuhnya. Namun saat pria ini berbicara, dia telah mengambil alih kendalinya hanya dalam sepersekian detik.

Suara bass-nya saat menyebut ‘Charlie’ membuat jantungnya berdetak kencang.

Charlotte mengalihkan pandangannya dengan cepat dan mengarahkannya pada Shayla Shimon dengan peringatan, “Shayla Shimon, aku akan melupakannya hari ini. Jika aku melihatmu merayu priaku lagi, jangan salahkan aku saat aku membalasnya!”

Charlotte lalu menarik tangan Lucas. “Ayo kita pergi.”

Penonton tunggal Kevin Keith berpikir, “Adik ipar pengganti ini benar-benar luar biasa!”

Shayla Shimon sangat marah. Dia sudah lama mengetahui bahwa Charlotte Shimon memiliki lidah yang tajam tetapi dia tidak menyangka kata-katanya begitu brutal.

*******

Saat Lucas Hank dibawa menjauh oleh Charlotte Shimon, dia bisa merasakan tangannya yang lembut dan lentur yang terasa kecil dan halus di tangannya. Sambil menggerakkan jari-jarinya dengan maksud untuk memegang tangannya, Charlotte melemparkan tangannya dan mengejeknya.

“Tuan Hank, aku hanya penonton tapi kemudian kau harus melibatkanku. Sekarang aku telah membintangi sebuah episode tentang dua wanita yang memperebutkan satu pria. Apakah kau senang dengan penampilanku?”

Lucas menyeringai. “Mengapa aku melihat seseorang bermata hijau?”

Bermata hijau?

Charlotte melihat sekeliling tetapi tidak melihat apa-apa. Detik berikutnya dia pun akhirnya menyadari bahwa Lucas sedang mengatakan bahwa dia cemburu.

Dia memelototinya. “Tuan Hank, aku baru saja membantumu. Ketahuilah hal yang baik dari yang buruk,”

Lucas meletakkan tangan di pundaknya yang lentur dan menekannya ke dinding. Dengan sebuah tepukan, tangan lainnya menopang dirinya disampingnya saat dia terlihat menutupinya.

“Kau benar-benar mengira aku adalah mainan gigolomu sekarang ya, berani berbicara seperti ini padaku? Apakah kau sudah menjadi sombong sekarang, hmm?”

Charlotte langsung terperangkap dalam pelukannya. Pria ini akan selalu mendesakku ke dinding setiap kali mereka berselisih pendapat seolah-olah dia adalah direktur yang mendominasi. Bagaimana mungkin Charlotte berani berasumsi bahwa dia adalah pendamping Lucas?

Suaranya pun menjadi bisikan. “Aku tidak melakukannya,”

“Benarkah begitu? Apa maksudmu tadi baru saja membantuku? Nyonya Hank, apakah kau memahami peran seorang istri? Bukankah tugasmu sebagai istri yang sah untuk mengusir rayuan di sekitar suamimu?”

“…”

Untuk beberapa alasan, Charlotte menganggap perkataanya ada benarnya. “Tapi bagaimana aku tahu bahwa kau tidak menyukainya? Bisa jadi Shayla Shimon yang menikahimu. Aku hanya tumbal pengganti saja,”

Lucas mengangkat alisnya saat mendekatkan wajah tampannya ke arahnya. “Dan kau bilang kau tidak cemburu?”

“Aku tidak…”

“Aku dengar kau harus membujuk seorang gadis yang cemburu. Apakah kau ingin aku menenangkanmu?”

“Hmm?”

Lucas menundukkan kepalanya dan dengan lembut mencium bibir merah Charlotte melalui kerudung wajahnya.

Charlotte berkedip. Mengapa dia ...

“Masih cemburu?” Lucas menelan ludah dan bertanya dengan suara yang dalam.

Karena ketakutan, Charlotte menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Suara tawa Lucas terdengar. “Baiklah, monster kecil bermata hijau.”

Saat itulah Charlotte tahu bahwa dia ditipu. Dia secara tidak langsung mengakui bahwa dia cemburu. Sebelumnya dia tidak pernah kalah dalam pertengkaran. Namun saat ini ia berada disini, ditipu dan dikalahkan oleh Lucas Hank.

Dia menggigit bibirnya dan membungkuk untuk menyelinap keluar dari bawah lengannya dan melarikan diri seperti embusan angin.

Lucas memasukkan tangannya kembali ke saku celananya dan mengikutinya sambil tersenyum.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Irfan peratama
luar biasa alur ceritanya
goodnovel comment avatar
Irfan peratama
mantab ceritanya
goodnovel comment avatar
Irfan peratama
luar biasa ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1830 Hobi Cemburu

    Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1829 Tidak Bersalah

    Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1828 Ditendang Dari Kasur

    “Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1827 Berpisah

    Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1826 Suami!

    Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1825 Terus Memikirkannya

    Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status