Share

23. Maju Takut, Mundur Malu

Bagian 23

"Akhirnya kamu datang juga, Nak! Asal kamu tahu, orang-orang itu mengusir paksa kami dari rumah. Begitu kami tiba, baju-baju kami langsung dikeluarkan dan kami disuruh pergi meninggalkan rumah ini. Ibu mau kamu hajar mereka. Kasih mereka pelajaran," ucap Ibu sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah kedua orang lelaki yang sedang berdiri persis di depan pintu utama.

Seketika nyaliku menciut saat menatap kedua lelaki berbadan tegap dan berotot tersebut. Mana mungkin aku bisa melawan kedua orang itu? Bisa-bisa aku yang akan babak belur duluan.

"Hanif! Ayo bertindak. Jangan diam saja," bentak Ibu. Ibu pikir aku ini petinju apa? Ilmu beladiri saja aku tidak punya.

"Hanif, tunjukkan bahwa kamu bisa menghadapi mereka. Usir mereka. Kamu adalah anak kebanggaan ibu. Kamu pasti bisa. Ibu tidak mau diusir dari rumah ini. Ibu tidak rela. Ayo Hanif, lakukan sesuatu!" Ibu terus saja mendesakku.

"Iya, Bu, aku akan menghadapi mereka," ucapku walaupun aku sendiri ragu.

"Mas, kamu yakin?" So
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status