Masih dikelas yang sama..
Melihat keadaanku saat ini dan melihat sahabatku yang seharusnya sudah tiada berada disebelahku sepertinya saat ini aku memang berada di masa tujuh tahun yang lalu.
Tak lama aku kembali melihatnya dan menjawab pertanyaannya kepadaku sesaat yang lalu.
"Aku tidak apa - apa sha, hanya sedikit mengantuk saja." Ucapku sekenanya.
"Ayo, aku juga sudah lapar nih!" Ucapku sambil menggandeng lengan sahabatku itu.
Tak lama kami berjalan menuju kantin sekolah ini.
Setelah memesan makanan tak lama kami duduk di kursi panjang tak jauh dari tempat kami memesan makanan tadi.
Diantara beberapa siswa yang berada tak jauh dariku saat ini ada satu sosok yang terus menatapku dengan tatapannya yang sulit kumengerti.
Tak lama aku melihat sosok itu dan dia tampak seperti..
Albi ???
Bukankah dia Albi ??
Tidak mungkin, apa dia adalah Albi suamiku ??Apa dia kembali ke masa ini sama seperti diriku ???Bagaimana ini bisa terjadi ???Pertanyaan - pertanyaan itu terus terngiang di pikiranku."Rey ? Reyna ? kau tidak apa - apa ? Apa kau telah menyadari sesuatu ?" Tanya lelaki itu.Tak lama.."Jadi kau adalah suamiku yang berada dihadapanku sesaat yang lalu sebelum aku berpindah ke masa ini ?" Tanyaku.Lelaki itu tampak menganggukkan kepalanya perlahan dan menatap lekat diriku.Sesaat aku teringat pembicaraan suamiku dengan seseorang ditelpon beberapa saat yang lalu."Sebenarnya ada hal yang ingin kutanyakan padamu." Ucapku sambil menatap lelaki yang berdiri dihadapanku saat ini."Mengenai ?" Tanya lelaki itu."Aku telah mendengar semua pembicaraanmu di telpon sesaat yang lalu saat kau berada diruang kerj
"Maksudmu lusa itu ???""Ya, lusa adalah hari dimana Nasha mengalami kecelakaan itu." Ucapku."Kalau begitu kita harus mencegahnya." Ucap lelaki itu."Hanya aku yang bisa melakukannya." Ucapku."Maksudmu ? Kau tidak akan membahayakan dirimu sendiri kan ?" Tanya lelaki itu."Aku akan mencegahnya untuk pergi ke tempat itu." Ucapku."Aku akan tetap berada disisimu." Ucap lelaki itu."Maksudmu ?" Tanyaku.Sesaat lelaki itu membisikkan sesuatu kepadaku, dan tak lama.."Benarkah ? Aku baru menyadarinya, baiklah aku setuju dengan hal yang kau katakan." Ucapku.Tampak lelaki dihadapanku saat ini tersenyum kecil sambil melihat kearahku.Beberapa saat kemudian aku dan Albi berjalan menuju gerbang sekolah ini.Tak lama.."Reyna ? Tumben lama sekali pulangnya ? Ucap Ayahku yang
Hari itu..1997Di sebuah gudang dengan lampu yang temaram terlihat tiga anak manusia meringkuk sambil menyembunyikan wajahnya.Tampak mereka sesekali mengintip berusaha untuk melihat sekawanan lelaki bertubuh besar yang saat ini sedang mengawasi mereka."Mau diapakan anak - anak ini ?" Tanya salah satu dari sekawanan lelaki itu."Tentu saja kita serahkan pada bos kita, selanjutnya kita tunggu saja perintah dari bos akan diapakan anak - anak ini." Ucap lelaki yang lain.Terlihat gadis kecil yang berada diantara dua bocah lelaki itu menundukkan wajahnya dengan tubuhnya yang sedikit bergetar karena menahan rasa takut yang dirasakannya saat ini.Sesaat bocah lelaki yang berada disebelah kanan gadis kecil itu melihat sikapnya dan berusaha untuk menghiburnya."Hei jangan takut, kita pasti akan selamat, pasti ada seseorang yang akan menolong kita." Ucap bocah lelaki itu.
Lelaki itu ??Bukankah dia adalah lelaki yang aku ikuti dari tempat penyeberangan itu ??Sedang apa dia disini ??Beberapa pertanyaan itu terlintas begitu saja dipikiranku.Tak lama lelaki itu berjalan menuju ke arahku namun ia berlalu begitu saja melewatiku.Mengapa dia berjalan melewatiku ??Apa dia lupa padaku ???"Dia aneh sekali." Gumamku.Tak lama aku berjalan keluar dari Rumah Sakit ini.Flashback..Sehari sebelumnya..Sesaat aku merasakan pusing yang teramat sangat pada kepalaku saat ini. Tak lama kulihat kesekelilingku.Sedang berada dimana diriku ??Baju ini ?Ini bukanlah baju yang kupakai sebelumnya, dan dari gaya berpakaianku saat ini sepertinya ini adalah ulah dari diriku yang lain yang bernama Daffin.Sudah berapa lam
Willy ??Lalu siapa Daffin ??Siapa sebenarnya lelaki yang ada dihadapanku saat ini ???Aku masih bingung dengan lelaki yang saat ini masih berdiri dan tersenyum sambil menatap hangat diriku.Tak lama ia berkata."Ayo, aku ingin kau menemaniku hari ini." Ucap lelaki itu sambil menarik tanganku.Sontak aku terkejut dengan dirinya yang tiba-tiba menarik tanganku dan membawaku ketempat yang tidak aku ketahui."Hei lepaskan tanganku, mau kau bawa kemana diriku ??" Tanyaku pada lelaki itu."Kau pasti akan menyukai tempat itu." Ucap lelaki itu.Beberapa saat kemudian..Saat ini aku dan lelaki itu sudah berada di sebuah tempat yang sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang dimana orang-orang itu tampak sangat antusias untuk menaiki semua wahana ditempat ini.Wahana bermain ??Apa dia tidak
Barry ??Siapa lagi ??Berapa nama sebenarnya yang dipunyai lelaki ini ??dan apa sebenarnya yang terjadi dengan dirinya saat ini ???Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku saat ini.Tak lama lelaki itu beranjak pergi sesaat setelah wahana ini berhenti. Melihat hal itu aku sedikit berlari hendak menyusul lelaki itu dan ingin menanyakan sesuatu padanya.Setelah berada didekat lelaki itu akupun menggapai lengan lelaki yang saat ini tampak berhenti saat menyadari kehadiranku."Sebenarnya apa maksudmu ? Mengapa kau tiba-tiba meninggalkanku ? Apa kau sengaja mempermainkanku ??" Tanyaku.Tampak ia tersenyum dengan sedikit menyeringai ke arahku. Tak lama ia menghempaskan tanganku dan berkata kepadaku."Aku sangat tidak suka jika diriku diganggu nona, jadi menjauhlah dariku sebelum aku melakukan sesuatu padamu." Ucap lelaki itu sa
"Apakah dia ???"Masih dengan menatap lama diriku, lelaki itu sesaat tersenyum kecil padaku dan tak lama dia mengatakan sesuatu pada sahabatku."Ahh iya hari ini aku ingin berkonsultasi lagi denganmu." Ucap lelaki itu sambil berlalu meninggalkanku dan berjalan menghampiri sahabatku itu.Tak lama mereka tampak membicarakan sesuatu dan berjalan menuju ruang praktik sahabatku.Selang satu jam kemudian aku melihat Gama keluar dari ruangan Arga dan berjalan berlalu tanpa melihat diriku yang duduk tak jauh dari ruangan Arga saat itu.Beberapa jam kemudian..Tampak Arga menghampiriku yang saat ini masih menunggu dirinya dengan duduk di kursi tunggu yang berada tak jauh dari ruang praktiknya saat itu.Sesaat ia sudah duduk disebelahku dan bertanya sesuatu kepadaku."Apa kau tahu jika dia adalah Gama bocah lelaki yang ikut menjadi korban penculikan bersama k
"Maksudmu ?" Tanyaku yang masih tidak mengerti dengan maksud perkataan dari lelaki yang berada disampingku saat ini.Tak lama ia mengatakan sesuatu."Dua kepribadiannya yang terakhir adalah dia menempatkan dirinya sebagai dirimu dan diriku yang tak lain adalah korban penculikan yang sama dengan dirinya saat itu.""Namun dua sisi dirinya yang terakhir jarang sekali muncul dibandingkan tiga sisi dirinya yang lain." Ucap lelaki itu.Sesaat aku berpikir.."Berarti aku telah bertemu dengan tiga kepribadian dari dirinya ?" Tanyaku."Ya, dan karena hal itulah dia berkonsultasi padaku karena dia merasa jika sudah lama dia tidak berpindah lebih dari dua kepribadian dalam satu hari."Tak lama aku berkata sesuatu kepadanya."Dihari pertama aku bertemu dengannya aku memang bertemu dengan Daffin yang ingin mencelakai dirinya dengan mencoba terjun dari tempat pen