"Apakah dia ???"
Masih dengan menatap lama diriku, lelaki itu sesaat tersenyum kecil padaku dan tak lama dia mengatakan sesuatu pada sahabatku.
"Ahh iya hari ini aku ingin berkonsultasi lagi denganmu." Ucap lelaki itu sambil berlalu meninggalkanku dan berjalan menghampiri sahabatku itu.
Tak lama mereka tampak membicarakan sesuatu dan berjalan menuju ruang praktik sahabatku.
Selang satu jam kemudian aku melihat Gama keluar dari ruangan Arga dan berjalan berlalu tanpa melihat diriku yang duduk tak jauh dari ruangan Arga saat itu.
Beberapa jam kemudian..
Tampak Arga menghampiriku yang saat ini masih menunggu dirinya dengan duduk di kursi tunggu yang berada tak jauh dari ruang praktiknya saat itu.
Sesaat ia sudah duduk disebelahku dan bertanya sesuatu kepadaku.
"Apa kau tahu jika dia adalah Gama bocah lelaki yang ikut menjadi korban penculikan bersama k
"Maksudmu ?" Tanyaku yang masih tidak mengerti dengan maksud perkataan dari lelaki yang berada disampingku saat ini.Tak lama ia mengatakan sesuatu."Dua kepribadiannya yang terakhir adalah dia menempatkan dirinya sebagai dirimu dan diriku yang tak lain adalah korban penculikan yang sama dengan dirinya saat itu.""Namun dua sisi dirinya yang terakhir jarang sekali muncul dibandingkan tiga sisi dirinya yang lain." Ucap lelaki itu.Sesaat aku berpikir.."Berarti aku telah bertemu dengan tiga kepribadian dari dirinya ?" Tanyaku."Ya, dan karena hal itulah dia berkonsultasi padaku karena dia merasa jika sudah lama dia tidak berpindah lebih dari dua kepribadian dalam satu hari."Tak lama aku berkata sesuatu kepadanya."Dihari pertama aku bertemu dengannya aku memang bertemu dengan Daffin yang ingin mencelakai dirinya dengan mencoba terjun dari tempat pen
"Maksudmu ?" Tanyaku yang masih tidak mengerti dengan maksud perkataan dari lelaki yang berada disampingku saat ini.Tak lama ia mengatakan sesuatu."Dua kepribadiannya yang terakhir adalah dia menempatkan dirinya sebagai dirimu dan diriku yang tak lain adalah korban penculikan yang sama dengan dirinya saat itu.""Namun dua sisi dirinya yang terakhir jarang sekali muncul dibandingkan tiga sisi dirinya yang lain." Ucap lelaki itu.Sesaat aku berpikir.."Berarti aku telah bertemu dengan tiga kepribadian dari dirinya ?" Tanyaku."Ya, dan karena hal itulah dia berkonsultasi padaku karena dia merasa jika sudah lama dia tidak berpindah lebih dari dua kepribadian dalam satu hari."Tak lama aku berkata sesuatu kepadanya."Dihari pertama aku bertemu dengannya aku memang bertemu dengan Daffin yang ingin mencelakai dirinya dengan mencoba terjun dari tempat pen
Barry ???Bagaimana ponsel Arga ada padanya ??Apakah mereka ???Apa yang dilakukan oleh Barry saat ini ??Apa saat ini dia sedang berusaha mencelakai Arga ??Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku saat ini."Ada dimana kau saat ini ? Apa kau sedang berusaha mencelakai dokter yang saat ini ada dihadapanmu ?" Tanyaku."Haha aku suka sekali dengan nada ketakutanmu nona, apa kau sangat takut dengan keadaan pacarmu saat ini ?""Apa maksudmu ?"Tak lama aku mendengar suara seseorang yang tidak asing bagiku."Dei, kau jangan kesini aku tidak apa-apa, aku akan segera menghub..." tak lama panggilan itu terputus.Apa sebenarnya yang terjadi ???Merasa ada sesuatu yang terjadi pada Arga dan Barry akupun segera bergegas menuju ke Rumah Sakit untuk memastikan apa yang sebenarnya terja
Kejadian ini ??dan wanita ini ??Apa saat ini aku sedang berada di kejadian 23 tahun yang lalu ??Bagaimana bisa ???Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku saat ini.Terlihat wanita itu menunjuk sebuah tempat yang letaknya sedikit jauh dari tempat diriku dan dua bocah laki-laki yang tak lain adalah Arga dan Gama yang saat ini sedang duduk disebelah kiri dan kananku.Terlihat kedua bocah lelaki itu sedang memandang ke arah tempat yang ditunjuk oleh wanita itu sesaat yang lalu.Tak lama wanita itu berkata."Ayo, orangtua kalian sudah menunggu kalian disana." Ucap wanita itu.Tampak salah satu bocah lelaki yang tak lain adalah Gama beranjak dari tempat duduknya dan hendak ikut pergi dengan wanita itu.Aku yang melihat hal itu langsung menarik tangan Gama dan spontan berbicara lantang kepada wanita itu.
"Bagaimana sah ???""Sahh..." Ucap orang-orang yang berada di taman yang sangat indah dengan dekorasi cantiknya yang pasti akan memikat hati orang yang melihatnya.Ada apa ini ??Mengapa banyak sekali orang ditempat ini ??Tempat ini.. dimana ini ???Sesaat aku melihat diriku dan pakaian yang sedang aku kenakan saat ini.Penampilan ini ??Apakah aku ???Sekilas aku melihat kesekelilingku.Arga ??Terlihat lelaki itu sedang tersenyum bahagia melihatku."Selamat ya nak Arga dan Deira kalian sudah sah menjadi suami istri sekarang, ayah sangat bahagia melihat kalian." Ucap lelaki yang tak lain adalah ayahku yang tersenyum bahagia melihat kami saat ini.Beberapa saat kemudian.."Mba Dei selamat yah, aku sangat sen
Siang itu..2007Disuatu tempat disekolah menengah pertama tampak beberapa anak sangat antusias menyaksikan apa yang sedang terjadi didepan kelas mereka saat itu.Terlihat didepan mereka seorang anak lelaki berdiri sambil memegang sebuah amplop berwarna merah muda sambil sesekali ia mengelap dahinya yang terlihat sedikit berkeringat itu.Didepan anak lelaki itu berdiri seorang gadis kecil yang menatap ke arahnya dengan wajah yang terlihat bingung dan tidak mengerti apa yang akan dilakukan oleh anak lelaki yang berdiri di depannya saat itu."Sachi, aku ingin memberikan sesuatu padamu, kuharap kau mau menerima suratku." Ucap anak lelaki itu.Tak lama gadis kecil itu menerima surat dari anak lelaki itu. Sesaat ia membuka isi dari amlop itu, dengan jahilnya ia hendak membaca isi surat dari anak lelaki itu.Sesaat anak lelaki itu tampak malu dengan apa yang akan dilakukan oleh gadis kecil
Flashback..Enam bulan sebelumnya..Terlihat beberapa orang sedang bercengkrama disuatu pesta.Tak lama.."Arkan sini ada yang ingin bunda kenalin ke kamu." Ucap wanita paruh baya itu.Sesaat terlihat seorang lelaki menghampiri wanita itu."Ini kenalin, dia anak teman akrab bunda namanya Khanza." Ucap wanita itu.Tampak gadis itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada lelaki itu."Khanza." Ucap gadis itu.Tampak lelaki itu terlihat gugup dan sangat tidak nyaman saat berada didekat gadis itu."Arkandra." Ucap lelaki itu yang tidak membalas uluran tangan gadis itu."Bun Arkan kesana dulu yah, ada yang mau Arkan temuin sebentar." Ucap lelaki itu."Ohh yasudah." Jawab wanita itu.Sesaat wanita itu melihat sekilas kearah gadis itu."Maaf ya nak Khanza
"Ayah ?? " Ucap lelaki itu.Ayah ?? Apa aku tidak salah dengar ??Bukankah dia adalah salah satu direktur di kantor ini ??Ternyata dia adalah ayah dari lelaki ini ??Mengapa aku baru mengetahuinya ???Segala pertanyaan itu terus berputar dipikiranku saat ini.Tak lama.."Apa yang kau lakukan ? Bisakah kau menyingkir dariku ? Kau membuatku tidak nyaman. " Ucap lelaki itu yang semakin gugup dan terlihat sedikit sulit untuk bernapas saat aku berada di dekatnya.Sesaat aku menjauh dari lelaki itu dan melihat ke arah lelaki paruh baya yang bertanya kepada kami sesaat yang lalu."Pagi pak." Ucapku sambil tersenyum kepada lelaki itu."Pagi, ehm, sepertinya tadi kalian sedang membicarakan sesuatu yang serius. "Ucap lelaki itu." Ohh tidak pak, saya hanya ingin menanyakan sesuatu pada lelaki ini." Ucapku sa