Share

127. perpisahan

Hallo Mas!" Sapanya begitu lembut saat mengangkat telepon ku.

"Lagi apa Ras?"

"Nih, lagi santai sama calon anak kamu. Oh iya, uda makan belum?" Tanya nya.

Aaah, Laras benar-benar perhatian sekali. Bahkan Lusi pun jarang menanyakan hal sekecil ini tapi mampu membuat ku merasa dipedulikan. Tak seperti Lusi yang hanya lebih sering menanyakan uang dan uang.

Untung saja aku cinta. Kalau tidak, mungkin aku sduah meninggalkan nya.

"Sudah kok. Kamu juga sudah makan apa belum? Jangan sampai telat makan ya?"

"Iya Enggak Mas." Jawab nya seraya tersenyum.

"Oh iya Ras, mobil yang kujanjikan pada Lusi sudah datang hari ini. Ku rasa dia begitu bahagia!" Ucapku.

Tapi Laras tak menanggapi ucapan ku.

"Halo Ras kamu masih disana?" Tanya ku.

Karena memang seketika suasana jadi hening. Hanya terdengar suara helaan napas yang berat keluar dari mulutnya.

"Iya masih Mas. Tapi aku ngantuk mau tidur dulu. Capek!" Jawab nya seketika cuek.

"Oh yasudah kalau gitu, kamu istirahat dulu gih. Met tidur ya sayang dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status