UANGKU BUKAN BERARTI UANGMU, MAS!!!

UANGKU BUKAN BERARTI UANGMU, MAS!!!

By:  Yanikdwilestari  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
128Chapters
45.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Bagaimana jika harus menikah dan hidup bersama suami yang tak tau diri. suami yang seharusnya menjadi tulang punggung, bukan malah sebaliknya!!! suami yang begitu perhitungan akan istrinya. "uang segini cukup untuk apa Mas?" "tak tau, yang penting kamu cukup-cukupkan. makan seadanya juga boleh!" mau mengeluh rasanya juga percuma. karena dia tak pernah mau mengerti bagaimana susahnya aku, membagi uang yang hanya tak seberapa itu lalu, bagaimanakah caranya aku menyiasati hidup dengan suami seperti itu? dan bagaimana pula aku akan membalas semua sikapnya selama ini? ikuti terus kelanjutan cerita ini. jangan lupa untuk memberi rating bintang lima, dan juga komentar-komentas agar author semakin semangat dalam berkarya.

View More
UANGKU BUKAN BERARTI UANGMU, MAS!!! Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nyi FReya Valda
bgus ikutan emosi
2023-07-05 02:08:15
0
user avatar
Lisa Anggraini
seru banget ceritanya
2023-05-26 05:58:06
0
default avatar
Mona Beatrix
Cerita nya good
2023-02-10 09:11:49
0
user avatar
Agus Irawan
izin promosi. mampir ke Novelku juga ya. judul. "Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-01-31 14:05:08
0
128 Chapters
1. Jatah bulanan
Jangan lupa like, komen dan follow cerita-cerita ku yang lain...*****"Astaghfirullah... Kenapa cuman segini mas. Biasanya kamu memberiku 3 Juta sebulan. Kenapa ini cuman 800 Ribu?""Mana cukup buat hidup sebulan mas!! Apalagi harus bayar SPP Anita. Beras, minyak, gula pasir, kopi, semua juga sudah pada habis. Kamu gimana sih mas??" Cerocosku pagi hari saat mas Bowo menyerahkan gajiannya kepadaku."Halah berisik banget sih Da, kamu cukup-cukupin tuh uang segitu. Lagian kamu harus tau, ibuku perlu biaya berobat. Kamu mau ibu tambah sakit, hah????" Bentak mas Bowo"Tapi mas, kamu kan juga bisa patungan sama si Lusi adik kamu. Bukan berarti kamu harus membiayai sendiri!!"Heh, kamu harus tau Da. Aku tuh anak lelaki, kewajiban utama ku tetap kepada ibuku, bukan kamu.""Tapi mas, kalau sudah menikah yang lebih utama itu kebutuhan istri. Rumah tangga kita. Baru yang lainya...""Aku juga gak masalah kalo harus bantu ibuk.. Tapi kan mas bisa memberikan satu juta dulu, biar yang 2 Juta bisa k
Read more
2. Kenyataan pahit
Setelah semua pekerjaan rumah dan menjemur pakaian rampung, aku merebahkan tubuhku sebentar di sofa sembari memainkan gawaiku.Entah kenapa aku masih merasa sebal dengan Mas Bowo. Karna sudah ketiga kalinya, Mas Bowo tak mengajak ku untuk berunding mengenai masalah pemberian uang kepada ibu.Padahal aku sama sekali tak pernah mempermasalahkan berapa pun besar jumlah uang yang akan diberi ke ibu bila dia jujur padaku..Kulirik jam dinding sudah menunjuk kan pukul 10, bergegas diri ini bangkit dan menuju dapur. Karena hari ini aku menerima pesanan 15 box donat yang harus aku antar pukul 2 siang."Assalamualaikum..." Ku dengar suara Anita yang baru saja pulang sekolah"Waalaikumsalam. Nit, habis ini bantuin ibuk bikin donat ya soalnya sebentar lagi mau ibuk kirim ke pelanggan." "Iya Buk, Anita ganti baju terus makan dulu. Laper." Aku mengangguk dan membiarkan Anita pergi. Ya, aku hanya memiliki seorang putri bernama Anita. Bukan karena aku tidak berniat memiliki anak lagi, tapi karena
Read more
3. Apakah Mas Bowo tau?
Jangan lupa like, komen, dan subscribes ya..******Setelah seharian menjalankan aktivitas dan melaksakan sholat isya, akupun beristirahat melepas lelah. Akupun bersandar sembari melihat gawai ku, sebelum kembali berkutat membuat pesanan kue lamaran yang pagi-pagi sekali akan diambil pembeli. Sejenak aku berpikir, apakah Mas Bowo sudah tahu, kalau sebenarnya ibu sudah tidak sakit lagi, dan beliau sudah bisa berjalan? Aah entahlah, nanti saja aku bertanya kepadanya. Aku masih marah dengan Mas Bowo yang tak pernah menghargai ku sebagai istri. Bergegas kulangkahkan kaki ini kembali ke dapur untuk membuat kue. Karena sepertinya hari ini aku bakal melembur hingga dini hari, tak apalah yang penting jualan ku laris manis. Dan aku bisa membuka toko kue ku sendiri."Ngelembur bu??" Kulihat Anita berjalan kearah ku"Iya nduk, pesanan buat besok pagi ke tetangga. Bantuin gih, mumpung masih jam 8. Biar cepet selesai juga.""Iya bu. Aku seneng banget kalau jualan ibu ramai gini. Semoga tabungan
Read more
4. Sindiran
Jangan lupa like, komen dan subscribe ya.. Dan jangan lupa beri rating bintang 5 buat novel ini. Biar makin semangat up nya.. Hapy reading dear....*****Mas Bowo dan Anita pun pergi. Tapi tumben, pagi ini Mas Bowo pergi bekerja mengendarai mobil. Padahal biasanya dia lebih suka naik sepeda. Biar gak macet katanya, karena memang daerah tempat tinggalku sedikit macet kalau jam berangkat dan pulang kerja."Alhamdulillah, sudah ada uang 4 Juta, habis ini aku mau pergi ke bank. Biar uangku makin banyak." Ucapku dalam hatiYa memang itulah kebiasaan ku setelah mendapatkan uang dari hasil berjualan, ku kumpulkan terlebih dahulu, setelah itu baru aku setorkan ke bank, biar lebih aman saja.Memang, Mas Bowo tak pernah bertanya berapa keuntungan ku dari berjualan, bahkan diapun tak tahu kalau aku mempunyai tabungan yang cukup besar pula. Yang dia tau, pendapatkan ku dari jualan hanya menghasilkan uang yang sedikit meskipun ramai.Hari ini pesanan rotiku membludak, hingga aku membutuhkan bantua
Read more
5. Ada maunya
Jangan lupa like, komen dan follow ya.. Biar makin semangat up nya... Happy reading dear...****Tepat pukul empat sore kudengar suara mobil Mas Bowo datang. Karena memang sebelumnya aku sudah mengrimkan pesan kepadanya untuk tak mengambil lembur sebab mobilnya mau aku gunakan untuk mengirim pesanan.Tampak kulihat Bu Dini dan Bu Rina yang juga membersihkan diri dan dapurku bersiap-siap untuk pulang. Karena semua pesanan kue sudah kita buat."Assalamualaikum..." Terdengar langkah Mas Bowo masuk kedalam rumah"Waalaikumsalam,, udah pulang mas?" Kusalimi tangan Mas Bowo dengan khidmat."Oh ya Mas, mana kunci mobilnya, habis ini mau aku pakai antar pesanan."Biar Mas saya yang kirim pesanannya...Sebentar aku mau mandi dulu." Ucapnya"Tumben amat, abis mimpi apa semalam? Atau habis kesambet??" Tanyaku"Kamu tuh Da, Da. Ada suami perhatian malah dibilang kesambet." Katanya sambil berlalu meninggalkan ku Memang tak biasanya Mas Bowo mau mengantarnya, karena aku sendiri bisa menaiki mobil.
Read more
6. Ke Rumah Emak
Jangan lupa like, komen dan subscribe ya.. Biar makin semangat updatenya.. Dan jangan lupa juga beri rating bintang 5... Happy reading dear....******Getaran dari ponselku mengejutkanku. Kuambil gawai ku yang masih tersimpan di dalam tas. Ku usap layar dan ku lihat ada panggilan masuk dari Emak"Assalamualaikum nduk..." Suara Emak diujung sana"Waalaikumsalam mak, gimana kabarnya?" Tanyaku"Alhamdulillah Emak dan Bapak sehat semua nduk. Kamu sekelurga juga sehat-sehat saja kan?" Jawabnya"Alhamdulillah enggeh mak.. Kita semua sehat.""Kamu kapan pulang nduk, Emak Bapak kangen. Sudah dua bulan kamu ga kesini." Nyuuuut aku merasakan dada ku terasa nyeri kala Emak berbicara seperti itu."Insyaallah secepatnya ya Mak, tapi untuk beberapa hari ini Ida belum bisa kesana. Soalnya pesanan kue Ida masih ramai." Kataku dengan sedih"Oalah yasudah nduk ga papa. Yang penting kalau sudah ada waktu longgar, pulanglah. Emak juga sudah kangen dengan cucu Emak yang cantik." Sambung Emak dengan suara
Read more
7. Ternyata
Jangan lupa like, komen, dan subscribe ya... Biar makin semangat updatenya. Dan jangan lupa beri rating.. Tngkyu...*****"Apa Pak? Apa itu semua benar?." Tanya ku penuh kaget"Iya nduk, tapi Bapak tak tahu kapan pastinya, tapi dengar-dengar paling lama tiga bulan lagi uang itu bakal cair. Yang jelas Bapak sudah terima suratnya dari pemerintah.. Ini suratnya." Kuterima surat yang diberikan Bapak kepadaku. Ku baca isi surat tersebut."Lantas bapak setuju?" Tanyaku kembali"Makanya Bapak dan Emak bertanya bagaimana tanggapanmu. Apalagi hasil jual sawah dan ladang untuk program jalan tol itu semua seharga 7,5 Miliar.""A-apa?? Sebesar itu pak?" Tanyaku masih tak percaya"Iya nduk, semua orang disini yang sawahnya terkena dampak proyek tol dibeli pemerintah dengan harga tinggi." Tampak Bapak terdiam beberapa saat."Dan kamu, sebagai pewaris satu-satunya aset milik Bapak, jadi Bapak harus memberi tahumu. Karena semua uang itu juga bakal akan kami berikan padamu nduk." Ucap Bapak menjelaska
Read more
8. kelakuan Mas Bowo
Jangan lupa like, komen, dan subscribe ya.. happy reading dear ...****Keesokan hari aku melihat Emak sedang sibuk membuat kue bolu. Ya, memang bakat ku membuat kue turun dari Emak. Akan tetapi, kata orang masih enak buatan ku, hehehe."Sudah, Emak istirahat aja. Kuenya biar Ida yang bikinin." Ucapku pada beliau"Gak papa Da, Emak juga pingin sekali-kali buatin besan makanan buatan Emak sendiri." BalasnyaAku pun ikut membantu Emak yang sibuk didapur. Memang Emak sengaja membuat bolu untuk oleh-oleh mertuaku saat aku pulang nanti sore. Kulihat Anita juga sedang sibuk membantu menyapu dan mengepel ruang tamu. Sedangkan Bapak, mungkin beliau sedang disawah ataupun di ladang.Klunting...Klunting...Klunting...Kudengar berkali-kali suara notifikasi pesan masuk. Ya , mungkin itu pesan dari para pelanggang yang biasanya ingin memesan kue. Kuambil gawai, dan membaca satu persatu pesan masuk yang memang dari tadi malam tak ku jamah. Tapi aku begitu terkejut kala melihat sebuah pesan dari B
Read more
9.ketahuan
Jangan lupa like, follow dan beri ulasan rating dinovel aku ya... Happy reading...*******Akhirnya akupun kembali pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, aku dan Anita langsung mandi. Tak kutemukan Mas Bowo berada di rumah Entah dia berada dimana, dengan siapa, dan sekarang berbuat apa... Selama aku berada di rumah Emak, Mas Bowo tak pernah menghubungiku, ataupun sekedar bertanya apa aku sudah sampai rumah Emak atau belum. Dia benar-benar acuh terhadapku dan juga putrinya. Hingga aku putuskan menghubunginya Aku mencoba menghubunginya berkali-kali, tapi tak ada respon darinya. Sampai akhirnya dia mengangkat telepon ku"Hallo kamu dimana mas? sampai ditelepon dari tadi ga diangkat-angkat." Tanyaku sedikit kesal"apa an sih, telepon-telepon isinya marah-marah melulu. Ni lagi nongkrong sama temen-temen." Jawabnya santai"Kamu tuh jadi suami keterlaluan tau ga. Masa dua harian gak ngabarin istri, berasa janda akutuh. Masih mending janda yang jelas-jelas ga punya suami. Lah aku??" Ucapku
Read more
10.wanita itu!!!
Jangan lupa like, komen, subscribe dan beri ulasan ya.. Biar othor makin semangat .. Happy reading...*****"Baru bangun tidur Lus?" Tanya ku santai"Mmm uda dari tadi sih mbak." Jawabnya tapi tak berani menatapku"Hahh mana ada bangun dari tadi tapi belek masih nempel dimata." Lusi terkesiap mendengar ucapanku"Halah mbak Ida ini, pagi-pagi datang cuman buat menghinaku saja. Mending kalau ga ada perlu ga usah kesini." Kulihat Lusi tak suka dengan kedatanganku"Hahahah ya aku memang akan pergi. Buat apa juga aku berlama-lama disini. Gak penting juga. Lagian aku juga bersyukur lihat ibu sudah bisa jalan lagi. Jadi, gak ada lagi alasan Mas Bowo untuk memotong jatah bulanan ku secara berlebihan." Akupun berdiri sari duduk ku dan pergi meninggalkan mereka"Assalamualaikum..." Tak lupa juga ku ucapkan salam sebelum menjauh dari mereka.Saat aku berbalik kedepan, aku bertemu dengan Dendi suami Lusi yang juga baru bangun tidur."Looh mbak, uda lama disini?" Tanyanya saat aku berada didepan n
Read more
DMCA.com Protection Status