Share

Chapter 15

Di sebuah kamar yang hanya di sinari satu lampu tidur. Terlihat ada satu orang yang tengah asyik menatap layar laptopnya. Yang membuatnya masih terjaga hingga tengah malam.

Orang tersebut sibuk mengutak-atik sebuah halaman F* milik salah seorang mahasiswa yang berkuliah di Universitas Harapan Bangsa. Mencoba mencari tahu lebih dalam tentang akun F* tersebut.

Mencari informasi yang mungkin bisa memberi tambahan informasi yang bisa dia gunakan nanti. Suatu informasi yang bisa membantu untuk melancarkan rencananya.

"Apa tidak ada lagi yang menarik? Mengapa begitu sedikit, hal yang aku butuhkan ini?" ucapnya saat tidak bisa menemukan informasi yang dia harapkan.

"Hem… si manusia gay ini. Kenapa kamu hanya memposting sedikit, sih?" Kembali dia berucap dengan hati yang kesal.

Bip bip

Orang itu kemudian mengalihkan perhatiannya dari layar laptop ke arah jam digital yang terletak dekat dengan laptop. Jam digital berbentuk kubus yang selalu berbunyi setiap satu jam sekali. Dan saat ini ja
AFRIL

Aku tahu guys, kita nggak bisa ngarepin semua orang jadi baik. Baik atau enggak itu pilihan mereka. Tapi kita bisa control diri kita. Kita bisa pilih: mau jadi baik atau enggak. Dan kasus Yuda, menurutku nggak ada yang pantas mati (kecuali emang udah ajalnya). Dahlah, makin panjang aku komen perkara kasus Yuda ini. Sekali-sekali kalian dong yang komen. Kasih komen di ulasan ya! Kita tungguin :)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status