Share

Bukan Aku

Marvin sampai rumahnya. Ia mengucapkan salam saat membuka pintu.

"Waalaikum salam," sahut kedua orang tuanya menjawab salam yang diucapkan Marvin.

Kedua orang tuanya yang tengah berada di ruang tengah sambil menonton TV tak bisa langsung melihat wajah Marvin yang sedang kusut itu.

"Vin, tadi Ricky ke sini. Itu, dia ngantar foto prewed yang mau dipajang di gedung nanti," ujar mamanya Marvin.

"Undangannya juga," ingat papanya Marvin.

"Iya. Undangan juga tuh. Mama taruh semuanya di kamarmu," imbuh mamanya Marvin.

Marvin yang sedang kusut dan lesu itu berjalan menuju ruang tengah untuk menemui orang tuanya. Saat sampai di ruang tengah ia langsung bertanya.

"Mah...Merva di mana?"

"Lagi ke rumahnya Anindya. Tadi si Anin telepon minta dianterin adikmu nyari kado. Jadi Merva lagi di sana sekarang,"

Marvin mengangguk paham.

"Saat yang tepat untuk bisa berbicara dengan leluasa. Mumpung Merva sedang ada di rumah Anin," ujar Marvin dalam hati.

Ia menuju satu kursi dan ikut duduk di ruang tengah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status