Share

Bab 33

Selamat membaca!

*****

"Diamlah, Raya! Jika kamu tidak bisa diajak bicara, kami terpaksa melaporkanmu pada pihak berwajib."

"Tidak ada yang bisa menyentuhku!"

"Keparat kau wanita iblis!"

Plak! Plak!

Aku terbelalak kaget melihat Pak Wan tanpa ragu menampar wanita itu, bukan satu kali melainkan kedua sisi pipi kanan dan rahang kirinya sekaligus.

"Arrgh! Bajingan! Beraninya kau menyentuhku!" teriaknya tak terima kena pukul Pak Wan.

"Diam! Atau aku akan melenyapkanmu!" seru pria kepala empat itu dengan amarah menggelegar.

Pak Lurah coba menenangkannya, pun para warga yang lain juga turut mengalihkan beliau dari Raya yang terus menyahut.

Aku tercengang melihat wanita itu, dia semakin menggila, karena kehabisan cara, kami mengancam akan memasungnya di balai itu hingga dia mau mengaku.

Sayang sekali, dia tak gentar sedikit pun, hanya senyum sinis yang senantiasa tersungging di bibirnya.

Tak mau menunggu lebih lama lagi, kami benar-benar melakukannya, dua orang warga mengambil pasung, lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status