Share

23 | Rumah Abadimu

Steven duduk di mobil ambulance bersama Franky juga peti jenazah Maria. Mata mereka masih mengalirkan air mata kesedihan. Kacamata hitam itu tidak mampu memanipulasi kesedihan mereka menjadi perasaan biasa.

Dihadapan mereka sekarang tengah tertidur wanita cantik, anak yang cantik, kebanggaan mereka. Maria mengenakan gaun putih panjang, lengkap dengan riasan yang mempesona.

Ia hanya seperti tertidur biasa. Bibirnya masih mengulas senyum tipis. Membuat Steven sulit mempercayai mimpi yang nyata ini, atau kenyataan yang diharapkannya sebagai mimpi belaka.

Kepedihan sangat terasa, saat upacara pelepasan terakhir Maria. Semua anggota keluarga diberi kesempatan untuk melihat wajah Maria sebelum petinya ditutup, lalu disegel.

Dimulai dari Franky, Matilda, Kenzie, mereka membubuh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status