Share

Bab 48

“Tapi, Mbak.” Suara Intan berbisik, karena khawatir akan terdengar Maha atau Raga yang sedang berada di teras rumah. Sementara Rama, seperti biasa sedang sibuk bermain dengan mobil remote controlnya, di ruang tamu Lintang. “Kalau kamu jalan sama bapak pengacara itu, tetangga pasti tambah julid. Omongannya pasti tambah lebar ke mana-mana. Apalagi kalian pergi naik motor gituan. Belum lagi, kalau pacarnya si bapak itu tahu, terus datang ke sini buat ngelabrak Mbak Lintang. Kan, tambah runyam.”

Benar juga.

Kenapa Lintang tidak berpikir sampai ke sana?

“Beda cerita kalau kamu jalan sama mas Raga, Mbak,” sambung Intan mengeluarkan pendapatnya, karena sudah hafal dengan sikap ibu-ibu yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut. “Meskipun tetap ada yang julid, tapi nggak akan ada yang mikir terlalu ekstrem. Seperti, Mbak Lintang pasti nanti langsung dicap cewek nggak benerlah, cewek gampangan atau … macam-macam.”

Tubuh Lintang lantas merosot dengan helaan besar. Terduduk di tepi kasur sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Joe Beby
bayar bayar bayar...
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
sayangnya sikap kamu yg seperti itu sama Maha buat dia jdi merasa punya peluang Lin. gk takut bakal bersinggungan sama Biya.
goodnovel comment avatar
Mommy Kece
Belum up mbak Bbebb...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status