Share

39. Unperfect Husband

“Tidak!” Caraline tiba-tiba saja terbangun dengan keringat bercucuran. Deru napasnya terputus-putus laksana baru saja berlari puluhan kilo meter. “Aku bermimpi buruk,” ujarnya seraya menyugar rambut ke belakang.

Caraline memindai sekeliling. Ketika menoleh ke arah jendela, cahaya mentari tampak mengintip di celah tirai. Butuh beberapa waktu baginya untuk turun dari ranjang. Sialnya, bayangan mengerikan dalam mimpinya masih bercokol dalam benak.

Pukul tujuh pagi. Caraline berjalan menuju balkon. Ia menikmati semilir angin yang terasa dingin. “Apa yang harus kulakukan?” tanyanya sembari terpejam.

Caraline keluar dari kamar, kemudian bergegas menuruni tangga. Ia berjalan mengitari danau, berharap kilasan memori memilukan itu terhempas dari pikiran. Nahas, keinginannya untuk berdamai dengan keadaan justru terganggu dengan ponselnya yang tiba-tiba berdering.

“Catherine,” gumam Caraline dengan wajah merengut.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status