Share

Menyusun Rencana

Bab 11 - Menyusun Rencana

Laura baru saja menikmati hangatnya matahari sore sambil menyeruput teh hangatnya ketika matanya menangkap sosok Rendra yang sedang melangkah ke arahnya.

Laura pun segera memalingkan wajahnya, ia sedang tidak ingin berbicara dengan siapun, terutama dengan anak buah Erlan yang jelas-jelas ditugaskan untuk menjadi mata dan juga telinganya.

Angin sepoi-sepoi meniup rambut panjang Laura, hingga ia memutuskan untuk mengikatnya saja menjadi kuncir kuda, meski sedikit risih karena tatapan Rendra terus saja tertuju padanya.

"Apa kamu tidak punya kegiatan lain selain dari mengikuti aku even aku sedang di rumah sekalipun?" tanya Laura dengan dongkol.

"Itu sudah menjadi tugas saya," jawab Rendra dengan santai.

"Entah sudah berapa banyak uang yang Erlan keluarkan untuk membayarmu sampai kamu begitu setia seperti seekor anjing!" cibir Laura.

Ia tidak menyesali dirinya yang sudah berkata kasar pada orang lain, karena orang itu adalah kaki tangan Erlan, pria yang sangat Lau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status