Share

Chapter 28

            Hembusan angin malam tidak membuat Luna beranjak dari balkon kamarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, tapi dia masih betah berada di sana, memandang jalanan komplek yang begitu sepi dan sunyi.

            Luna menghela nafas kasar dan mencengkeram pagar besi dengan erat. Dia ingin sekali berteriak, tapi akal sehatnya masih berfungsi. Dia tidak ingin membangunkan para tetangga yang akan menimbulkan banyak pertanyaan.

            "Kita nggak akan pisah, karena hanya dengan cara itu kamu nggak akan ganggu Rezal dan Naya lagi."

            Kalimat yang diucapkan Faisal kembali berputar di kepalanya. Apa pria itu mengetahui rencananya selama ini? Apa yang Faisal ketahui tentang hubungan Rezal dan Naya?

      &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status