แชร์

BAB 15

ผู้เขียน: Rainina
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-11 10:01:56

Menahan diri untuk tidak bertengkar dengan Lucas jelas bukan hal yang ada dalam daftar keinginan Sophie. Namun entah mengapa, kali ini ia memilih untuk tidak melawan.

Mungkin karena sebagian perkataannya masuk akal. Atau mungkin karena Sophie sendiri sudah merasa lelah.

Beberapa menit kemudian, ia turun ke ruang makan. Lucas masih di sana, meski piringnya hampir kosong. Hanya sisa sayuran dan potongan daging yang ditinggalkan.

Sophie duduk perlahan di kursi seberang, tanpa mengatakan sepatah kata pun. Pelayan yang melihat langsung bergegas menyiapkan makanan untuknya.

Lucas yang tadinya diam tiba-tiba membuka pembicaraan. “Ada banyak keputusan bisnis yang dilakukan secara terburu-buru oleh keluargamu.”

Sophie mengangkat kepalanya. Pandangan tajam Lucas membuatnya gugup. “Apa maksudmu?”

“Alih-alih mempertahankan kualitas,” Lucas melanjutkan, “mereka memilih produsen murah untuk mengejar untung besar. Kualitas produk jatuh, konsumen mulai kehilangan kepercayaan.”

Sophie termenung. “Apa?
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 61

    Lucas akhirnya menandatangani halaman terakhir dari dokumen yang berada di hadapannya. Senyum tipis terlihat di wajah Kevin, dokumen itu memfinalisasi kepemilikan Campbell Industries atas klub malam mewah yang menyebarkan rumor mengenai Sophie: The Velvet Room.“Apakah sejauh ini kau sudah mendapatkan informasi lain?” tanya Lucas sambil meletakkan pena di atas meja.“Belum, Tuan,” jawab Kevin. “Saya sudah mencoba berbicara lagi dengan bartender yang memberi informasi itu, juga dengan pemilik lama saat mengurus seluruh berkasnya.”Ia mengangkat bahu ringan. “Mereka sangat pandai menghindari topik. Bahkan saat saya mencoba menyinggungnya di tengah negosiasi harga, tidak satu pun dari mereka kehilangan kendali. Mereka semua bungkam. Siapa pun yang membayar mereka… jelas membayar dengan jumlah besar.”Lucas menutup map berisi dokumen itu dan menyerahkannya pada Kevin. Tatapannya terlihat tajam.“Aku tidak ingin ada penghalang lagi setelah ini. Apa kau bisa memastikannya?”Kevin menerima d

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 60

    Maya dapat merasakan seluruh darahnya membeku saat mendengarkan pernyataan Sophie.Bagaimana… Sementara Maya mencoba mengendalikan ekspresinya, ia terus menatap ke arah Sophie, menolak menunjukkan keterkejutannya. Wajah Sophie, alih-alih terlihat percaya diri terlihat begitu bingung akan perkataannya sendiri.Tangan Sophie masih terus menyentuh kepalanya sendiri, mencoba mengerti dari mana asalnya ingatan itu.Maya melihatnya sebagai sebuah kesempatan. “Apa yang kamu bicarakan Sophie?” ia berusaha bicara setenang mungkin, tapi ada getaran yang tidak bisa disembunyikan oleh Maya. “Apa kamu melihat ada diriku di foto itu?”Maya mendorong layar itu semakin dekat ke arah Sophie. Memaksanya untuk melihat dan mempercayai apa yang coba ia tunjukan.“Tidak.” Sophie menjawab, tapi…“Maya, katakan padaku siapa ayahnya. Setidaknya dia harus tahu dan bertanggung jawab!” Suara itu kembali, memaksa Sophie terus mengingat hal yang begitu jauh terpendam di dalam ingatannya.“Kenapa kamu terus memak

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 59

    “Kamu mungkin tidak mengingatnya, tapi itu adalah club malam yang dulu sering kamu datangi.”Maya mulai menjelaskan, di hadapan Sophie, layar laptop Maya menunjukkan foto yang sama dengan yang ditunjukkan oleh Lucas di malam sebelumnya Sophie yang terlihat baru saja keluar dari club malam mewah. Sophie berusaha keras menyembunyikan fakta bahwa ia mengenali foto itu. Ia harus melihat seberapa jauh Maya akan mengatakan kebohongan padanya..“Apa kamu ingat sesuatu?” Maya bertanya, nadanya terdengar seperti seorang terapis yang mencoba mengorek memori Sophie yang sudah lama terkubur.Sophie mengangkat wajahnya, mengamati ekspresi Maya yang terlihat begitu datar, tidak ada keraguan di wajahnya sedikitpun. Jika Sophie tidak pernah melihat foto itu, ia pasti akan mempercayai bahwa ia tepat seperti yang dikatakan rumor.Sophie akhirnya menggelengkan kepalanya pelan. “Tidak,” kata Sophie. “Aku tidak ingat pernah datang ke tempat seperti itu.”Ada senyuman yang hinggap sekilas di wajah Maya, t

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 58

    Pagi hampir tiba ketika Sophie akhirnya melihat notifikasi pesan dari Maya. ia berkali-kali membuka foto itu, melihatnya dari berbagai arah. Mencoba memastikan itu adalah cincin yang sama dengan cincin pertunangannya dan Ryan.Saat ia merasa yakin, Sophie akhirnya mengetik balasannya dan mengirimkannya pada Maya.[Kenapa cincin pertunanganku ada di kamu?]Sophie terus menunggu, tapi saat ia tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Maya, Sophie akhirnya melirik ke belakangnya. Memastikan Lucas masih tertidur.Perlahan, Sophie melepaskan diri dari pelukan Lucas dan berjalan menuju closet, menutup pintu dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Jemarinya bergerak dengan cepat untuk menemukan nama Maya.Nada sambung berulang kali terdengar. Tidak ada jawaban. Sophie menunggu, mencoba lagi. Tapi masih mendapatkan hasil yang sama.Sophie mulai menggigiti jarinya dengan rasa frustasi, hingga pintu closet terbuka perlahan.“Sophie?” Lucas berdiri di ambang pintu, rambutnya masih berantakan

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 57

    “Iya.” Jawaban singkat dari Lucas terus menghantui Sophie. Bahkan ketika pria itu telah tertidur, memeluk pinggangnya dari belakang.Diantara semua orang, kenapa harus Maya yang berbohong padanya? Maya adalah orang yang selalu berada di sampingnya. Ketika Sophie tidak memiliki siapapun untuk menceritakan masalahnya, Maya selalu berada di sana.Bahkan ketika Ryan melamarnya beberapa tahun yang lalu….“Tunggu…” Sophie berbisik pelan pada dirinya. Ia berusaha menggali ingatannya. Ke mana perginya cincin pertunangannya dan Ryan?Sophie berpikir sejenak, ia tidak pernah melihatnya sejak ia terbangun di rumah sakit. Apa… di rumahnya? Tapi untuk apa? Sophie ingat bahwa dia selalu mengenakannya.Lalu… di mana cincin itu?=Di kamarnya, Maya menerawang cincin di tangannya ke arah lampu kamarnya. Itu adalah cincin pertunangan Sophie dan Ryan.Ia mendengus pada dirinya sendiri. Sophie bahkan tidak pernah menyadari bahwa cincin itu ada pada dirinya.Melihat Sophie bercerita padanya dan menangis

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 56

    “Apa maksudmu memintaku kembali membawa Sophie ke dalam urusan bisnis Elman?” Matthew menatap Ryan yang duduk santai di sofa ruangannya. Wajahnya jelas menunjukkan ketidaksukaan, sorot matanya dingin, seolah menolak keras hanya dengan pandangan.“Sophie punya banyak pengalaman,” Ryan menjelaskan, suaranya dibuat terdengar rasional. “Dia juga punya banyak strategi yang mungkin bisa kita gunakan. Tidak perlu benar-benar membawanya kembali, kita hanya perlu pikirannya.”“Dengar, Ryan.” Matthew memijat pelipisnya, frustasi. “Lucas Campbell baru saja memberikan otoritas sepenuhnya padaku. Aku bisa menjalankan Elman Corp tanpa harus menunggu persetujuannya untuk hal-hal bisnis. Dan sekarang kau memintaku membawa Sophie kembali?! Aku tidak akan pernah meminta bantuannya sebelumnya, jika bukan karena terpaksa!”Nada suara Matthew meninggi, bercampur kejengkelan yang sudah lama ia tahan. Begitu ia mendengar dirinya bebas membuat keputusan tanpa bayang-bayang Lucas Campbell, Matthew merasa lep

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status