Chapter: BAB 70Matthew menarik napas dalam, memaksakan senyum saat paman dan bibinya melangkah masuk ke ruangannya. Namun, senyuman yang biasanya terlihat di wajahnya mereka tidak terlihat, membuat senyuman di wajah Matthew perlahan memudar…Ruangan itu terasa mencekam. “Jadi ini yang kau sebut sebagai ‘semua berada dalam kendali’?” Sang paman memulai tanpa basa-basi.“Paman, Bibi, silakan duduk,” kata Matthew, berusaha terdengar tenang. “Saya bisa jelaskan laporan bulan ini.”“Kami sudah melihat laporannya, Matthew.” sang bibi mulai berbicara saat telah duduk di hadapan Matthew. “Angka-angka merah itu sudah berbicara banyak.”“Benar. Setelah investasi besar dari Campbell Industries, perusahaan telah berjalan dengan cukup stabil, bahkan melonjak hingga penurunan pertama terjadi bulan lalu. Saat itu, penurunan masih normal dan kamu mengatakan kalau kamu bisa mengendalikannya. Tapi apa yang sedang terjadi sekarang?!” Pamannya menimpali dengan penuh penekanan.Matthew merasa darahnya berdesir, tetapi i
Last Updated: 2025-11-02
Chapter: BAB 69Anna membeku saat melihat Ryan berdiri di hadapannya. Pria itu menyeringai dingin, menunjukkan bahwa ia sudah menduga Anna akan ada di sana.“Mau ke mana kau?” suara Ryan terdengar begitu tenang dan menghantui.Anna yang panik segera menarik rolling door sekuat tenaga, berharap bisa menutup pintu itu dan mengurung dirinya di dalam kafe. Tapi Ryan bergerak cepat. Ia menahan pintu besi itu dengan tangan kekarnya dan melangkah masuk.“Sejak awal, aku sudah curiga pada temanmu itu. Dia terlihat seperti sudah melatih jawabannya dan menanti kedatanganku,” Ryan berbisik dan semakin mendekat. “Aku tidak sebodoh itu, Anna. Kau seharusnya mencari seseorang yang lebih pintar berakting.”Anna mencoba melarikan diri, tubuhnya bergetar hebat. Ia berbalik dan berlari menuju bagian belakang kafe, tapi Ryan lebih cepat. Pria itu meraih lengannya dengan cengkraman yang kuat.“Lepaskan aku!” Anna berteriak, mencoba meronta.“Kita belum selesai bicara, Anna. Kita punya perjanjian, dan aku butuh kau untuk
Last Updated: 2025-11-02
Chapter: BAB 68“Kamu marah padaku.”“Hah?”Sophie yang sejak tadi hanya memainkan alat makannya tanpa benar-benar menyuap apa pun, mengangkat wajahnya dengan bingung saat mendengarkan perkataan Lucas.“Aku sudah begitu sering melihatnya.” Lucas menyandarkan tubuhnya ke kursi, kedua tangannya ia lipat di dada. “Kalau ada sesuatu yang mengganggumu, kamu cenderung diam dan menolak makan.”Sophie meletakkan alat makannya di atas piring dan meletakkan kedua tangannya di bawah meja, tangannya mengepal dengan kuat tanpa sadar. Sejak Lucas memberinya ponsel baru tadi, suasana hatinya mulai memburuk. Ia memang berusaha bersikap wajar selama mereka melanjutkan kencan, tapi semangatnya menguap begitu saja. Hingga Sophie tidak lagi bisa berpura-pura bahwa dirinya tidak terganggu.Sophie sebenarnya tidak ingin merusak suasana. Bagaimanapun, ini pertama kalinya Lucas mengajaknya keluar bersama, makan malam, berbelanja, tertawa di tengah keramaian. Bagaimana jika Lucas jadi menyesali kencan mereka hari ini? Soph
Last Updated: 2025-11-01
Chapter: BAB 67“Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi, hingga para orang kaya itu mencarimu hingga seperti ini, atau aku akan menghubungi orang yang memberikan kartu nama ini.”Marie, sahabat Anna yang tadi menemui Ryan berbicara sambil mengangkat satu tangannya yang memegang kartu nama milik pria itu ke hadapan wajah Anna. Wajahnya menunjukkan ketidak senangan yang jelas atas permainan apapun yang sedang dimainkan oleh sahabatnya itu.“Sudah kukatakan padamu.” Anna membuang wajahnya, menolak menunjukkan wajahnya pada Marie. “Tidak semua hal bisa kukatakan padamu.”“Omong kosong.” Marie memukul meja dengan tangan yang memegang kartu nama milik Ryan, saat kerta berbentuk kotak kecil itu berada di atas meja, Anna mencoba meraihnya, tapi gagal begitu Marie menarik kartu nama itu menjauh.“Apa yang kamu lakukan? Apa kau mencuri dari mereka? Atau kau menipu mereka? Atau jangan-jangan…” Marie menyipitkan matanya, sedikit tidak yakin dengan apa yang keluar dari mulutnya sendiri selanjutnya. “Ini bukan
Last Updated: 2025-11-01
Chapter: BAB 66Sophie menyusuri deretan pakaian di butik mewah yang hanya diiringi alunan musik lembut. Lucas yang berdiri di sampingnya, mengamati wajah Sophie yang tampak serius memilih.“Berapa usiamu?”Pertanyaan Lucas yang tiba-tiba membuat Sophie menoleh perlahan, ekspresi tak percaya terpancar jelas di wajahnya.“Kamu sungguh tidak tahu usiaku, atau ini cuma lelucon?” Sophie menatapnya dengan mulut setengah terbuka. “Tolong katakan kamu hanya bercanda.”Lucas mengerutkan kening, seolah pertanyaan itu wajar saja. “Untuk apa aku bercanda soal itu?”“Wah, luar biasa sekali,” Sophie mendengus, kembali fokus pada pakaian di tangannya. “Suamiku bahkan tidak repot-repot memeriksa usia calon istrinya sebelum menikah. Apa yang kamu cek waktu itu, Lucas? Hanya jumlah saham yang akan kamu dapat?”“Sophie,” nada suara Lucas terdengar tenang namun tegas, mencoba memberi peringatan tanpa terlihat memarahi.“Serius, Lucas. Bagaimana kalau ternyata aku di bawah umur? Kamu sadar kamu bisa masuk penjara, kan?”
Last Updated: 2025-10-31
Chapter: BAB 65Setelah Maya pergi, Ryan terus berusaha untuk kembali memfokuskan diri pada pekerjaannya, tapi semua usahanya itu berujung gagal. Pikirannya terus dipenuhi oleh satu nama yang sama.Sophie. Dan semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi jika Sophie benar-benar mulai bisa mengingat semuanya.Kaki Ryan bergerak gelisah, menghentak lantai dengan ritme cepat. Sebuah kebiasaan lama yang selalu muncul setiap kali pikirannya kacau. Sebuah kebiasaan yang dulu selalu dihentikan Sophie dengan cara yang sederhana, meletakkan tangannya di atas lutut Ryan, memberikan sentuhan lembut untuk menenangkannya.Sial. Ryan menunduk dan meremas rambutnya sendiri dengan frustasi. Apa sebenarnya yang dulu ia pikirkan sampai Sophie bisa menangkap basah dirinya seperti itu?Ia seharusnya lebih hati-hati dan menyembunyikan semuanya dengan benar. Lagipula, dia sudah mempermainkan permainan yang sama selama bertahun-tahun.Padahal dulu ia sudah bersumpah, setelah ia dan Sophie menikah nantinya, ia akan meninggal
Last Updated: 2025-10-31
Chapter: 54. BAB 54Silvi membenci ibunya.Sejak pertama kali ia menyadari bahwa hidupnya dibangun atas dasar kebohongan, Silvi selalu mengingatkan dirinya akan satu hal. Apa pun yang dikatakan ibunya, semuanya hanyalah kebohongan yang diberikan demi keuntungan wanita itu.Tapi Silvi selalu mempercayai satu hal secara konsisten, satu hal yang dikatakan ibunya untuk pertama kali saat ia pulang dengan keadaan rumah yang berantakan. Bahwa Silvi adalah pembawa sial.Wanita itu mengatakannya sambil memegang bahunya dengan erat hingga meninggalkan jejak yang baru hilang setelah berhari-hari.Silvi mencoba melupakan kalimat itu, berusaha menjalankan hidupnya seolah kalimat yang sama tidak menghantuinya di setiap malam di mana ia merasa kesepian. Tapi, ia tidak bisa. Kalimat itu terus berbisik di kepalanya dan tidak berhenti dari ia bangun hingga tidur lagi. Bahkan, kalimat itu kembali muncul di hari ini ketika ia melihat ibunya berada di depan pintu, berdiri di depan seorang asisten rumah tangga yang terli
Last Updated: 2025-07-01
Chapter: 53. BAB 53Vanessa memperhatikan Silvi dari celah pintu yang ia buka. Anak tirinya itu tidak lagi bergerak dari kamarnya selama dua hari. Bahkan walau dua orang yang terakhir kali datang menemuinya kembali datang ke rumah mereka, Silvi menolak kedatangan mereka secara terang-terangan.Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia sudah berniat akan melakukan apa pun untuk membantu Silvi begitu ia mendengar dari suaminya bahwa wanita itu sedang hamil dan butuh banyak dukungan.Tapi bagaimana cara untuk membantu seseorang yang bahkan tidak ingin dibantu?Silvi selalu diam di kamarnya, makan secara terpisah ketika Vanessa sudah selesai makan. Selain itu, ia hanya keluar jika memang diperlukan. Fakta bahwa Silvi hanya keluar
Last Updated: 2025-06-29
Chapter: 52. BAB 52Saat keheningan di ujung telepon bertahan terlalu lama, Anastasia tahu pria di seberang sana telah memakan umpannya. Maka ia melanjutkan dengan nada yang manis."Kalau kamu mau tahu, aku bisa memberitahumu… dengan satu syarat."Terdengar helaan napas dari seberang lalu suara yang terdengar terasa dingin, tapi tak bisa sepenuhnya menyembunyikan kegugupan yang mulai merayap."Apa maumu?"Anastasia bangkit dari tempat duduk dan berjalan perlahan ke arah jendela. Menatap bayangan wajahnya di sana."Aku ingin kamu membantuku," ucapnya ringan, "Aku ingin Silvi menghubungiku. Kamu bisa menyebut namaku kapan saja. Kalau dia tahu kamu tahu tempatnya dariku, dia akan menghubungiku."
Last Updated: 2025-06-28
Chapter: 51. BAB 51Mami tahu kamu kembali ke rumah itu.Silvi membaca pesan yang baru saja masuk dari ibunya dengan tangan yang gemetar. Belum ada 24 jam sejak Samuel dan Celine datang ke rumah ini dan sekarang ia harus menghadapi ibunya?Apa Papi kamu menanyakan keadaan Mami?Silvi sudah mengangkat tangannya untuk melemparkan ponsel itu ke dinding ketika benda itu bergetar di tangannya, membuatnya mengintip nama yang muncul di layarnya.MamiSesuai dengan dugaannya. Silvi mulai bertanya-tanya mengapa ia masih menyimpan nomor itu.Dan kenapa wanita itu masih memiliki cukup rasa percay
Last Updated: 2025-06-27
Chapter: 50. BAB 50"Apa kalian pikir yang paling aku butuhin saat ini itu balas dendam?" Silvi bergumam pelan, masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar sebelumnya. Celine membuka mulut, tapi Silvi melanjutkan, "Aku bahkan nggak bisa berdiri lama tanpa merasa kram. Kalian pikir aku masih mau terlibat ini semua?"Samuel terlihat canggung, "Kami cuma… kami cuma ingin bantu.""Kalau kalian benar-benar ingin bantu," suara Silvi mulai bergetar, "Kalian harusnya mulai dengan bertanya apa yang aku butuhin. Bukan ngebawa rencana yang bahkan ga aku mau."Ruangan itu hening, hanya ada suara nafas Silvi yang terdengar berat. Tangannya menyibakkan rambutnya ke belakang dengan wajah yang gusar.Dan tepat di tengah keheningan itu, ponsel Silvi berdering. Ia merogoh sakunya dan mata Silvi seketika memicing saat melihat siapa yang menelpon.Mami. Lagi.Seakan dunia tak memberinya ruang untuk sekadar duduk dan mencoba berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Silvi mematikan panggilan itu dan kembali menatap Cel
Last Updated: 2025-06-26
Chapter: 49. BAB 49Semuanya terasa begitu kacau.Julian mencoba melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ia bahkan mulai lebih sering hadir di kantor yang dulu hanya ia kendalikan di belakang layar. Mencoba mengalihkan dirinya dari bayang-bayang Silvi yang duduk tenang sambil membaca buku maupun menonton televisi di tempat tidur mereka.Julian mencoba memindahkan ruang kerjanya ke tempat lain agar tidak semakin terganggu dengan bayang Silvi, tapi usahanya gagal ketika ia keluar untuk makan siang dan melihat bayangan Silvi yang duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya.Hingga akhirnya ia memilih keluar dari rumah untuk bekerja. Mungkin ia bisa lebih fokus di tempat baru, mungkin dia bisa benar-benar melakukan sesuatu di tempat yang tidak pernah didatangi Silvi sebelumnya.Tapi, pekerjaannya justru terus terhenti karena Julian terus menerus mengecek ponselnya. Membuka pesannya dengan Silvi yang bahkan tidak memiliki banyak history karena mereka tinggal di rumah yang sama.Alhasil, asistennya harus
Last Updated: 2025-06-25