Share

AIR CUCIAN KRISTAL

“Saya permisi dulu, Nyonya, Nona. Mau istirahat. Selamat malam,” ucap Vino sambil berdiri.

Sementara itu, Sandra yang masih ingin ditemani oleh Vino, merasa keberatan ditinggal. Tampak jelas raut muka Sandra yang sedih.

“Silakan. Terima kasih telah menyembuhkan Sandra,” balas Ny. Anggara.

Vino yang tahu perubahan ekspresi wajah Sandra lalu mendekat dan memegang tangan pujaan hatinya.

“Siap-siap, besok pagi Abang jemput. Kita pergi ke taman,” ucap Vino sambil menatap kedua mata Sandra.

“Abang gak jagain kita?” tanya Sandra dengan ekspresi gelisah.

“Ada satpam apartemen. Nanti Abang minta tolong teman yang bodyguard buat berjaga.”

Angin dingin tiba-tiba memenuhi bagian dalam ruangan apartemen. Semakin lama dinginnya berubah membekukan tulang dan semua yang ada di situ. Kini, tak ada suara apalagi gerakan dari seluruh penghuni. Hanya Vino yang terjaga dalam ekspresi jengkel. Tentu saja pria tersebut tahu betul kepada siapa harus berteriak.

“Kak Alice!”

“Buruan pulang, Vin!”

“Ya, gue pu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status