#VIDEO_SYUR_SUAMIKU
#PART_3
Mereka mengumpat dan menyumpahi aku. Aku tetap melangkah menuju kamar. Bagaimana tentang mereka, aku tidak akan perduli lagi.
Namun, menyebalkan. Mbak Rumi terus mengetuk pintu kamar dan memohon agar aku memaafkan adiknya.
Aku masih saja tak bergeming dengan teriakan demi teriakan mba Rumi. Dalam kamar aku hanya bisa terdiam. Disini aku yang tersakiti, mengapa mereka seolah merasa aku yang mendzolimi mereka?. Sungguh aku tak mengerti, kemana jalan pikiran mereka.
"Keluar kamu Santi!" teriak mas Hamdan dari balik pintu.
Sekuat tenaga ia memukul pintu kamar ini. Karena takut dengan keadaan aku segera menghubungi tetanggaku mbak Lastri untuk segera menghubungi pak RT.
Tak lama beberapa suara warga memenuhi halaman rumahku. Aku masih terdiam dalam kamar. Masih berusaha menyimak keadaan di luar dari balik tembok kamar.
"Mbak Santi, kita bicara dulu ya." Suara pak RT terdengar begitu merdu siang itu.
Aku buka perlahan kunci kamar. Banyak warga sudah berkumpul memenuhi ruang tamu. Seketika muncul kembali ide dalam pikiranku.
Aku keluar dengan wajah penuh memelas. Sementara perasaan tegar yang sudah menghampiriku sejak tadi aku simpan dulu.
Aku tundukan wajahku seolah aku sangat menderita dengan keadaanku. Kini semua warga manatapku dengan rasa iba.
"Yang sabar ya bu"
"Ikhlasin aja jeng"
Begitulah mereka berkata, berusaha agar aku bisa lebih tegar. Sedangkan mas Hamdan dan Rosa kini duduk di lantai sembari menundukkan kepalanya.
Aku berjalan melewati kedua penzina itu, dengan sengaja aku injak kaki Rosa. Dan seketika Rosa berteriak kesakitan. Beberapa ibu-ibu yang berada di sini semakin geram. Bagi mereka ini semua tak sebanding dengan apa yang Rosa lakukan terhadapku.
Memang begitulah kenyataannya. Rasa sakit dalam hatiku tak mungkin lagi terobati. Rumah tangga yang sudah di bina dua tahun belakangan ini justru hancur hanya karena nafsu semata.
Aku duduk dikursi bersama pak RT dan beberapa warga lain.
"Bu Santi, ini ibu maunya bagaimana. Apa mau di cerai atau masih ingin di pertahankan?" tanya Pak RT, mengheningkan riuhnya suara warga.
Sejenak aku terdiam. Tidak mungkin aku memaafkan mas Hamdan apalagi Rosa.
"Saya mau cerai pak," jawabku mantap.
Sepertinya memang sudah tak ada lagi yang harus aku pertimbangkan. Kesalahan mereka berdua begitu fatal dan tak akan pernah bisa aku maafkan.
"Baiklah. Pak Hamdan, segera jatuhkan talak untuk bu Santi" pinta pak RT pada suamiku.
Riuh suara warga kembali menggema di ruang tamu. Rasanya ruangan ini seperti berubah menjadi lapangan sepak bola dalam sekejap.
"Tenang semuanya, biarkan kita menjadi saksi atas jatuh nya talak pak Hamdan pada bu Santi" Ucap pak RT berusaha menenangkan warga.
"Saya tidak akan menceraikan Santi pak" Ucap mas Hamdan kemudian.
Aku menatap wajahnya yang terlebih dahulu menatapku. Rasanya sudah tak sudi aku menemani lelaki yang sudah membagi kasih sayang nya pada wanita lain.
"Mas tapi, aku sayang sama kamu." Tanpa rasa berdosa Rosa justru menundukkan dagu mas Hamdan.
Aku semakin sakit melihat pemandangan itu. Terbayang lagi dalam ingatanku, video mereka yang telah membuat hatiku begitu hancur.
Rosa meraih tangan mas Hamdan. Menggenggam lengan mas Hamdan dengan manja, membuat semua warga kembali emosi di buatnya.
Kini, emosiku sudah di ubun-ubun. Wanita tak tau malu itu benar-benar sudah melebihi batas. Bagaimana pun mas Hamdan masih sah menjadi suamiku.
Aku berdiri dan langsung menghampiri wanita tersebut. Meski pak RT berusaha mencegah tapi, aku tak perduli.
Dengan kasar aku menjambak rambut panjang Rosa. Ia mengerang kesakitan, berusaha menjambak rambutku tapi, ibu-ibu di ada disana memegangi tangan Rosa sehingga ia tak dapat berkutik.
Pak RT dan mas Hamdan berusaha melerai dan menarik aku yang masih dengan beringas menghakimi Rosa.
Mas Hamdan hanya diam. Ia tak berkutik di depan banyak orang, entah ia merasa takut atau malu.
Akhirnya rambut indah Rosa terlihat tak beranturan lagi. Puas? Tentu saja belum. Selain akan bermain cantik dan menghukum mereka dengan sangsi sosial, tanganku juga ingin merasakan puasnya menghakimi sang penzina.
"Tenang dulu bu Santi, kita selesaikan masalah ini dengan kepala dingin" perintah pak Rt, yang akhirnya aku setujui.
Meski belum merasa puas, setidaknya aku sudah membuat penampilannya buruk. Sebanding dengan kelakuannya.
"Bagaimana pak Hamdan?" tanya pak Rt lagi.
"Saya masih ingin bertahan pak, saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan ini lagi" Ucap mas Hamdan dengan penuh keyakinan.
Sesekali netranya menatapku, ia mungkin berharap aku bisa memaafkannya.
"Maaf pak, saya tidak bisa melanjutkan pernikahan ini lagi!" Ucapku saat pak Rt baru akan memberi pertanyaan padaku.
Dengan tegas memang aku memberi pernyataan, meski si wanita tak tau malu itu tersenyum karena merasa aku kalah. Karena aku memilih untuk pergi dan mungkin ia merasa akan mendapatkan tempat yang kini menjadi tempatku.
Aku biarkan dia menggantikan aku menjadi istri mas Hamdan kelak, tapi tidak dengan menguasai hartanya. Ya, aku telah menyiapkan beberapa rencana agar mereka berdua jatuh miskin.
#BERCAK_DARAH_DI_SPREI_KAMARKU#4Setelah puas dengan tangisku, aku segera bangkit. Mencari sesuatu yang kiranya bisa aku jadikan modal nantinya saat aku memutuskan untuk pergi dari Mas Reyhan.Rumah ini adalah rumah pemberian orangtua Mas Reyhan, jadi aku tak memiliki hak sedikitpun untuk memilikinya.Aku simpan nomor rekening dan buku tabungan milik Mas Reyhan, biarlah jika memang ia anggap aku mencuri karena sesungguhnya aku jauh lebih berhak atas nafkah itu dari pada Amanda.Masih dalam kesunyian malam, aku terdiam sendiri. Dulu, aku selalu bertanya mengapa Allah belum juga memberikan aku kepercayaan untuk hamil di saat usia pernikahan kami masuk di tahun ke lima.Namun, kini aku mengerti bahwa sebaiknya kami memang tidak memiliki anak terlebih dahulu. Aku yakin Allah punya rencana yang jauh lebih indah di bandingkan apa yang aku pikirkan selama ini.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_5"Mbak Rumi?" Aku kaget saat melihatnya berada tepat di depan kamar hotel tempat aku menginap.Bodoh memang, aku menginap di hotel yang sama saat dulu aku bertengkar dengan mas Hamdan. Hotel yang cukup jauh jaraknya dan aku selalu suka fasilitas hotel ini. Tentu saja mbak Rumi tahu aku ke tempat ini saat sedang mencari ketenangan."Mbak boleh masuk, ya, San?" pintanya, sembari nyelonong masuk. Tanpa menunggu jawaban dariku.Aku menutup pintu, lalu mengikuti mantan kaka iparku yang sudah terlebih dahulu duduk di ranjang tempat aku tidur."Ada perlu apa mbak kesini?" ucapku, sembari mengambil minuman dingin di kulkas kecil yang menjadi fasilitas hotel ini."San, kamu jangan cerai sama Hamdan," ucapnya, tanpa memikirkan perasaanku.Aku menghela nafas panjang.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_6[Ok!]Aku balas singkat pesan dari Rama. Mengejutkan, ia bahkan masih ingat Cafe kesukaanku setelah hampir dua tahun kami tidak bertemu. Semoga tidak ada perasaan canggung saat bertemu dengan dia nanti.Malam itu aku tidak banyak melakukan aktifitas, hanya menonton televisi dan berselancar di dunia maya.Beberapa notifikasi dari aplikasi berwarna biru masih berdatangan, berbagai komentar dan pesan yang bernada menguatkan serta menyatakan keprihatinan masuk dalam akunku.Namun, tak banyak juga dari mereka yang mencemooh aku sebagai istri yang tidak pandai menjaga suami hingga kecolongan oleh sahabatku sendiri.Entahlah, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Sesama wanita mengapa mereka bisa tega menghakimi aku dan bahkan menjadikan aku bahan bullyan.Tiba-tiba mataku tertuj
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_7#HamdanSejak menikah dua tahun silam, aku memang mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang bisnis. Meski umurku sudah menginjak hampir kepala empat tapi, wajahku masih terlihat beberapa tahun lebih muda.Godaan setiap lelaki memang selalu sama. Harta, tahta dan wanita. Harta yang telah cukup aku miliki serta jabatan yang sudah menjadi semakin tinggi kini, aku tergoda dengan pesona indahnya wanita.Santi istriku memang begitu cantik. Tubuhnya mungil dan kulitnya putih bersih. Aku memang beruntung memiliki istri seperti Santi, selain cantik ia juga begitu penurut.Tak pernah sekalipun Santi membantah setiap ucapanku. Meski terkadang aku kasihan melihat nya yang terus di rumah dan tak pernah ada kegiatan. Itu semua aku lakukan karena aku tidak ingin ia tau kelakuanku di luaran.Santi selalu percaya jika aku meng
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_8Rama memang pria yang baik, meski aku dan mas Hamdan dulu juga bersahabat baik dengannya. Namun, mustahil rasanya jika kini aku memiliki rasa untuk nya apalagi terakhir aku sempat mendengar kabar ia akan menikah. Lalu mengapa ia justru merayuku?.Entah mengapa, Rama bukan seperti seorang pria yang telah beristri. Ia terlihat begitu bebas dan tidak canggung merayuku.Sekilas aku teringat lagi bagaimana Mas Hamdan mengkhianati aku. Apakah ini yang di lakukan Mas Hamdan terhadap Rosa? Ia tak berhenti merayunya sehingga Rosa bisa jatuh kedalam pelukannya. Atau memang Rosa yang merayu Mas Hamdan hingga mas Hamdan terpikat oleh pesona Rosa?.Aku semakin bingung dengan keadaan ini. Aku tak ingin terus mengingat kejadian beberapa waktu silam. Tentang perkataan Rama bahwa Mas Hamdan mungkin akan bangkrut pun aku tidak perduli. Aku tidak akan menuntut harta gono
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_9#RamaRoda kehidupan memang terkadang berputar dan menetap di satu sisi lebih lama. Seperti keadaanku saat ini yang tengah berada di roda kehidupan teratas. Aku bahagia, meski beberapa kali aku harus menemui kegagalan dalam perjalanan bisnisku.Hari itu, aku begitu bahagia karena property apartmen yang aku pasarkan melebihi target dan sudah di pastikan, aku akan mendapatkan bonus yang lumayan besar untuk bulan ini. Belum lagi, dua bulan terakhir akupun selalu melampaui batas penjualan, sehingga aku naik jabatan.Meski begitu, aku tetap mencari pembeli agar bonus tetap aku dapatkan. Aku memang seorang lelaki pekerja keras. Bagiku, selama tubuh masih sehat aku akan tetap bekerja untuk memperbaiki kehidupanku dan kehidupan orang tuaku kelak.Masalah wanita, bagiku belum ada yang bisa menggantikan posisi Santi dalam h
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_10Aku menutup wajahku dengan telapak tangan. Meski Rama terus berusaha membukanya aku tetap menunduk dan menutupi wajahku. Bagaimana mungkin aku membohongi Mbak Rumi?. Sementara mereka sudah saling kenal.Rama tersenyum, melihat tingkahku yang seolah terus menahan malu. Seketika ia terbahak saat menyadari bahwa aku telah membohongi Mbak Rumi dengan menyebutnya sebagai "Sales apartmen".Rencananya memang hari ini aku hanya akan melihat-lihat apartmen yang Rama sarankan. Namun, aku merasa takut merepotkan Rama. Jadi aku memilih untuk sekalian pindah. Lagipula aku tak mungkin membawa barang-barangku seorang diri.Karena itu, saat Rama menawarkan sekalian pindah hari ini, melalui pesan singkat di aplikasi hijau, aku menurutinya saja.Aku membuka kedua telapak tangan yang sedari tadi aku gunakan untuk menutupi wajahku.
#VIDEO_SYUR_SUAMIKU#PART_11#RumiSakit rasanya, saat dengan jelas aku melihat suamiku selingkuh. Meski mas Dani suamiku, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya, aku tetap saja merasakan sakit yang luar biasa.Namun, untuk berpisahpun rasanya aku tak sanggup. Aku begitu mencintai suamiku, aku tak mungkin memisahkan kedua putriku dengan ayahnya.Setahun telah berlalu, Mas Dani banyak menunjukan perubahan dan keluarga kami kembali harmonis. Namun, masalah kembali muncul dalam kehidupan kami. Bukan, bukan dari Mas Dani. Melainkan dari adikku satu-satunya, Hamdan.Video syur Hamdan, bersama seorang wanita yang aku ketahui adalah sahabat dekat Santi, adik ipar ku, tersebar di dunia maya. Bukan hanya malu pada semua keluarga dan warga yang terus menjadikan kami bahan gosip setiap hari tetapi, aku juga sangat malu pada Santi.Aku se